Dalam dua bulan ada dua kasus yang sebenarnya biasa saja namun ramai di perbincangkan di publik.
Dua kasus tersebut, menurut ane kasus yang biasa saja dan tidak perlu di debatkan panjang-panjang apalagi melebar kemana-kemana.

Bahkan yang memperdebatkan hingga terasa gaduh di publik adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi.
Dari pembahasan ane di bawah nantinya.
Ane cuman menyimpulkan bahwa narasi-narasi perdebatan tersebut hampir 60% bermuatan politis dan 30% bermuatan ketidaksukaan.
Karena bila di tarik tuk kemashalatan bersama.
Yaaa maap...jauh sekali dari essensi yang harusnya di perdebatkan.
Hanya meributkan kulitnya saja kesana kemari mencari alasan.

Bagaimana dengan 10% nya...

Menurut ane lagi...

Hanya ikut-ikutan alias meramaikan saja alias golongan berjiwa karet.
Sana-sini lengket.

Oke gan...

Mari kita liat dua kasus tersebut dan betapa recehnya tuk di debatkan oleh banyak orang hingga berlama-lama.

1.Logo Halal



Kemenag Indonesia mengganti logo halal menggantikan logo halal yang lama.
Perubahan tersebut kemudian banyak di kritik dengan alasan sana kemari.
Yang rada menggelikan menurut ane yaitu Yang protes huruf arabnya tidak terlalu nampak seperti model lama.

Cuyyy...

Hampir mayoritas di Indonesia tidak begitu memperdulikan huruf arab yang bermakna kata halal tersebut.
Lha kadang baca berita aja cuman judulnya doang, kemudian protes atau menjadi sok tau.
Apalagi tulisan arab yang bermakna halal.
Belum tentu mereka mau perduli dengan huruf arabnya.
Ane rasa masyarakat cukup melirik huruf Indonesianya yang sangat jelas bertulis halal dah tau ini logo halal yang baru.
Ada pula yang cuman melihat gambar doang dah cukup.

Lalu mengapa ribut dengan tetek bengek sebuah logo halal?.

Ada pula yang yang memprotes dengan jubah andalannya yang jauh dari ciri khas Indonesia, bahwasannya logo halal baru ini jangan jawa sentris.

Lha logo itu cuman simbol dan kebetulan wayang adalah kebanggaan bangsa ini walaupun kadang di haramkan oleh segelintir orang.
Namun logo yang berbentuk wayang ini jelas mencerminkan ciri khas yang di kenal banyak negara yaitu wayang.
Bahkan orang-orang eropa banyak yang demen dengan budaya wayang ini.

Mau di satukan ciri khas seluruh nusantara yaa mana cukup cuyyy.

Mau daerah lain nanti komennya ini bukan nganu sentris lagi.

Pokoknya serba salah dah dimata orang-orang yang melihat dari kacamata hawa nafsu sendiri saja.
Kalau orang normal sih malah santai aja kali cuyy.

Yang penting jelas ada kata halalnya dah cukup.
Karena akhirnya yang penting, isi dari yang berstempel halal tersebut.
Karena itu yang mereka konsumsi bukan logonya yang mereka konsumsi.


2.PAWANG HUJAN.


Profesi ini dah ada puluhan tahun di Indonesia.
Memang unsur kleniknya sangat terasa di masyarakat.
Namun after perhelatan akbar Moto GP kemarin.
Profesi ini menjadi pembicaraan yang heboh bahkan sebagian orang mencibir bahwa negara ini darurat akidah menurut versi dia.

Cuyy....

Seperti ane bilang di atas...

Bahwa profesi pawang hujannya ini dah puluhan tahun.

Kenapa ente ributnya sekarang...?

Kenapa kagak ribut sedari dulu bahwa pawang hujannya merusak akidah ente?.

Kalaupun menurut ente ini haram di benak ente menurut tafsiran ente, kenapa kagak cukup dengan diam saja bukan berkoar-koar di medsos.

Gini cuy....

Lu bukan seseorang yang berhak menilai perbuatan seseorang apalagi bila seseorang tersebut mungkin beda kepercayaan dengan lu.
Lu bukan hakim pengadilan cuyyy.

Biarkan orang-orang berprofesi menjadi pawang hujan mencari nafkah dengan tenang.
Toh keberadaan mereka tidak merugikan siapa-siapa.
Terlebih merugikan yang protes tentang adannya pawang hujan di acara sekelas Moto GP.

Sikapi dengan bijak cuyy.
Mungkin ini jalan alternatif yang di pilih selain memohon doa kepada Tuhan agar acara perhelatan Moto GP ini berjalan sesuai rencana.
Biarkan banyak jalan demi membuka kuasa Tuhan tuk mengabulkannya.

Selama itu tuk kebaikan dan masih pada batasannya kenapa kalian pada ngeributin hal-hal beginian.
Bahkan ada yang sok merasa wakil Tuhan dengan mengatakan ini Tuhan tidak suka.

Manknya dia bisa komunikasi langsung dengan Tuhan, kog bisa tau Tuhan tidak suka..?.

Daripada meributkan hal-hal receh yang tidak bermanfaat.

Mengapa tidak meributkan hal-hal lain.

Misalkan dengan meminta Pemerintah Pusat tuk membuat sebuah terobosan yang lebih banyak lagi soal ekonomi disana.
Mengingat kota Lombok dan sirkuit Mandalika sudah menjadi atensi banyak negara karena keindahan pulaunya dan suksesnya Moto GP disana.
Bagaimana mensuport produk-produk lokal agar lebih di minati oleh banyak wisatawan.
Jadikan sebagai wadah iklan terbesar tuk mempromosikan yang Indonesia punya.
Ini jauh lebih bermanfaat daripada membahas soal pawang hujan.
Biarkan mereka eksis dengan dunianya.
Ini juga merupakan budaya tersendiri yang cukup unik nilainya.