• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Mary Bell : Si Pembunuh Yang Masih Cabe Rawit, Bukan Cabe-cabean #KamisKriminal

marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
Mary Bell : Si Pembunuh Yang Masih Cabe Rawit, Bukan Cabe-cabean #KamisKriminal


I like hurting little things that cant fight back.
- Mary Bell -

Mary Flora Bell lahir pada tanggal 26 Mei 1957 di Northumberland, Inggris. Ibunya yang bernama Betty McCrickett yang merupakan seorang prostitusi, melahirkannya ketika dia berumur 17 tahun. Ayah biologisnya sendiri tidak diketahui identitasnya.



Namun seumur hidupnya, Mary mempercayai bahwa Billy Bell adalah ayahnya. Seorang kriminal kambuhan yang ditangkap karena perampokan bersenjata. Billy diketahui menikahi Betty ketika Mary masih bayi. Namun berdasarkan bukti yang dikumpulkan, Bill bertemu dengan Betty setelah Mary lahir.

Betty pernah beberapa kali berusaha untuk membunuh Mary selama beberapa tahun pertama dalam hidupnya dan membuat kematiannya terlihat seolah-olah seperti kecelakaan. Bahkan keluarga Betty sempat curiga ketika Mary "jatuh" dari jendela dan ketika secara "tidak sengaja" meminum obat tidur.

Selain itu pada sebuah kesempatan, seorang saksi sempat melihat Betty memberikan obat tidur pada Mary sebagai permen. Mary sendiri sempat mengatakan bahwa dia menjadi sasaran pelecehan seksual yang dilakukan secara berulang-ulang. Dan ketika dia berumur empat tahun, ibunya pernah memaksanya untuk berhubungan seksual dengan laki-laki.



Kehidupan dirumah yang buruk tampaknya membentuk kepribadian yang dimiliki Mary, dan anak-anak di Delaval Road Junior Highschool harus menanggung beban perilakunya yang tak terduga dan kasar, seperti misalnya berusaha untuk mencekik anak-anak kecil dan mematikan rokok dipipi seorang anak seumurnya.

Bahkan, dia juga pernah mencoba mencekik seorang anak kecil dan membuatnya mati lemas dengan memasukkan pasir kedalam mulutnya. Sementara temannya yang bernama Norma Bell yang umurnya lebih tua dari Mary, berusaha untuk menahan anak kecil tersebut agar tidak bergerak.



Spoiler for Martin Brown:


Disuatu musim panas tanggal 25 Mei 1968 didaerah Scotswood, sebelah utara London, sesosok mayat anak kecil yang diketahui bernama Martin Brown yang berumur 4 tahun, ditemukan tergeletak disebuah rumah yang tertutup tanpa penghuni. Darah dan air liur pun terlihat menetes dipipi hingga ke dagunya.

Anehnya, pihak kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Namun sebotol aspirin ditemukan disekitar mayat anak kecil tersebut, yang diduga telah diminum anak kecil tersebut. Tapi tetap, pihak kepolisian menyatakan bahwa kematian Martin murni diakibatkan oleh kecelakaan.

Pada tanggal 27 Mei 1968, para guru di Day Nursery di Woodland Crescents menemukan beberapa catatan.

Quote:




Quote:




Quote:




Quote:




Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 31 Juli 1968, mayat seorang anak kecil kembali ditemukan. Mayat yang bernama Brian Howe yang berumur 3 tahun tersebut, ditemukan didaerah industri dimana anak-anak kecil sering bermain disana. Brian ditemukan dengan berbagai luka aneh, termasuk tanda tusukan dibagian pahanya, alat kelaminnya yang sebagian dimutilasi, dan sejumput rambutnya digunting.

Spoiler for Brian Howe:


Selain itu, beberapa hari kemudian sebuah tanda lain muncul dengan jelas dibagian perutnya, dimana pelaku yang membunuh Brian, tampaknya mencoba untuk mengukir huruf "M" ke bagian kulit perutnya dengan pisau silet. Sepasang gunting rusak tergeletak di dekatnya. Pihak kepolisian juga sempat menemukan sebuah gunting rusak didekat mayat Brian.



Pihak kepolisian mulai melakukan penyelidikan dan menanyai semua anak-anak di Scotswood. Dari sekian banyak anak-anak, polisi menemukan keanehan pada Norma yang tampak terlihat senang dengan pembunuhan yang terjadi. Bahkan ketika polisi menanyainya, dia tetap tersenyum seolah-olah hal tersebut merupakan sebuah lelucon.

Begitu pula dengan Mary, dia menunjukkan perilaku yang aneh. Dia berkesan menghindar dan semakin bersikap aneh. Hingga pada akhirnya dia mengklaim bahwa dia sempat melihat seorang anak laki-laki yang berumur delapan tahun bersama Brian, dihari dia dibunuh. Mary juga mengklaim bahwa anak laki-laki tersebut memukul Brian dan terlihat bermain-main dengan sebuah gunting.

Namun berdasarkan penyelidikan, anak laki-laki yang dituduhkan Mary, sebenarnya sedang berada dibandara ketika Brian dibunuh. Dan setelah menyebutkan tentang sebuah gunting, Mary tanpa sadar telah melibatkan dirinya sendiri. Jika dia tau tentang sebuah gunting yang telah dijadikan barang bukti, maka dia juga tau persis tentang pembunuhan yang terjadi.

Spoiler for Norma Bell:


Pada pihak kepolisian, Norma memberikan keterangan bahwa Mary mengatakan padanya, dia telah membunuh Brian. Dan dia sengaja mengajak Norma untuk melihat mayat Brian. Mary juga menggambarkan pada Norma, bagaimana dia mencekik leher Brian. Dan Mary mengakui bahwa dia menikmatinya.

Mary tentu saja menyangkal keterangan yang dibeberkan Norma dan bahkan menuduh Norma berbohong, serta mengatakan bahwa Norma melakukan itu karena dia mencoba untuk membuat Mary terlibat dalam masalah. Mary kemudian dibebaskan, namun dengan banyaknya keterangan yang diberikan oleh Norma, Mary dibawa kembali ke kantor polisi. Dan kemudian keduanya ditangkap atas pembunuhan terhadap Martin Brown dan Brian Howe.



Mary Bell dan Norma Bell, keduanya dituntut dengan dua dakwaan pembunuhan. Mereka memberikan kesaksian selama persidangan, karena melibatkan satu sama lain dalam kejahatan yang mereka lakukan. Namun, mereka masih tampak memiliki ikatan yang aneh diantara mereka. Psikolog yang ditunjuk oleh pengadilan juga sempat memberi kesaksian bahwa Mary menunjukkan gejala klasik dari seorang psikopat.

Pada tanggal 17 Desember 1968, hakim memberikan keputusan bahwa Norma Bell dibebaskan. Sedangkan Mary Bell dijatuhi hukuman karena melakukan pembunuhan atas dasar kurangnya tanggung jawab. Kemudian, dia dimasukkan ke "At Her Majesty's Pleasure", yang pada dasarnya merupakan hukuman penjara yang tidak terbatas.



Pada bulan September 1977, Mary sempat melarikan diri dari penjara dewasa Moor Court dimana dia baru dipindahkan dari Young Offenders Institution. Namun dengan cepat kemudian dia kembali tertangkap. Sebagai hukuman untuk kejadian tersebut, Mary kehilangan hak istimewanya di penjara selama 28 hari.





Setelah menjalani masa hukuman selama 12 tahun, pada akhirnya Mary dibebaskan pada tahun 1980, ketika dia berumur 23 tahun. Dan 4 tahun kemudian, dia melahirkan seorang anak perempuan pada tanggal 25 Mei 1984. Setelah anaknya lahir, Mary sempat mendapatkan masalah tentang hak asuh anaknya tersebut, mengingat dia pernah membunuh dua orang anak kecil sebelumnya. Namun pada akhirnya, Mary diijinkan untuk membesarkan anaknya.

Anak Mary tidak tau tentang masa lalu ibunya sampai lokasi mereka ditemukan oleh wartawan pada tahun 1998 dan hal tersebut membuat mereka harus meninggalkan rumah. Mary kemudian mengajukan anonymity untuk dia dan anaknya. Awalnya, anak Mary mendapatkan hak anonymity hingga umurnya 18 tahun.



Namun pada tanggal 21 Mei 2003, Mary memenangkan persidangan dipengadilan tinggi dan mendapatkan anonymity seumur hidup untuk dia dan anaknya.



Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

sumber 1
sumber 2
sumber 3

Diubah oleh marywiguna13 04-03-2022 07:18
emineminna
SpecialCOM
provocator3301
provocator3301 dan 24 lainnya memberi reputasi
23
10.6K
104
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.