Jakarta, CNCB Indonesia - Uni Eropa (UE) mengaku ingin memutus semua hubungan Rusia dengan sistem keuangan global. Hal ini dikatakan menteri keuangan Prancis setelah blok itu menyetujui sanksi baru terhadap Moskow atas serangannya terhadap Ukraina, Jumat (25/2/2022) siang waktu setempat.

"Uni Eropa ingin memutuskan semua hubungan antara Rusia dan sistem keuangan global," kata Bruno Le Maire pada awal pertemuan para menteri keuangan Eropa.

"Kami ingin mengisolasi Rusia secara finansial... Kami ingin mengeringkan pembiayaan."

Sebelumnya, UE mengumumkan akan menjatuhkan sanksi ke Rusia dengan menyasar ekonomi, sistem keuangan, perbankan, hingga pangsa pasar Moskow yang berada di benua biru tersebut. UE pun akan bakal membekukan aset dan memblokir akses perbankan Rusia yang berada di pasar keuangan Eropa.

"Dengan paket sanksi ini, kami akan menargetkan sektor strategis yang dimiliki ekonomi Rusia dengan memblokir akses mereka terhadap teknologi dan pasar yang menjadi kunci ekonominya," kata Chief European Commission UE Ursula Von Der Leyen.

"Paket sanksi ini termasuk sanksi keuangan, kami menargetkan 70% pasar perbankan Rusia dan perusahaan milik negaranya, termasuk bidang pertahanan," jelasnya.

Ia mengklaim ini sanksi terbesar yang pernah di berikan Eropa. Dengan begitu, sanksi yang dijatuhkan akan membatasi akses pasar keuangan Rusia.

Ini diperkirakan menaikkan inflasi negara terluas di dunia tersebut. Ia pun mengatakan sanksi termasuk penghentian akses material yang dibutuhkan sektor minyak bumi Rusia.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20220225160912-4-318483/panas-eropa-ingin-putus-hubungan-rusia-dengan-ekonomi-global


Mending putus aja. Lebih baik untuk eropa