Thread kali ini sangat sederhana, mengulas sisi lain kehidupan manusia. Dimana manusia selalu memberlakukan strata sosial pada kehidupannya, walau di zaman modern kasta sudah terkikis namun faktanya perbedaan si kaya dan si miskin akan tetap ada.

Bayangkan bagaimana bila kamu dari golongan ningrat punya kekasih yang biasa saja, tentu akan banyak penolakan dari keluarga dimana bibit, bebet dan bobot menjadi acuan dalam mencari pasangan.





Jangankan dari golongan berdarah biru, yang hidupnya sederhana tetapi ketika melihat kekasih anaknya yang kerjaannya tak jelas, hanya juru parkir, tukang sayur, penulis lepas bahkan pekerjaan lain yang dianggap sebelah mata akan merasa terusik. Mau makan apa nanti kalau mereka menikah?

Tapi ada kisah menarik pada seorang pria dengan kain sarung, yang unggahan videonya menjadi viral, dimana dirinya bukanlah orang kaya namun ingin hidup senang.



Terlihat dirinya sedang merasakan liburan dengan menaiki pesawat, namun dengan penampilan ndeso. Alias sarungan dan dengan kaus singlet, hal ini untuk meruntuhkan bahwa yang naik pesawat adalah orang kaya saja. Itu salah besar, yang bisa naik pesawat adalah orang yang punya uang.

Yang bisa liburan mewah dan menginap di hotel bintang lima adalah orang yang punya uang, mau pakaian kamu bagaimana modelnya tidak akan diusik selama menjadi penumpang yang membayar, atau pemgunjung hotel yang menginap dan tidak berbuat hal yang tidak pantas.

Apalagi sarungan, toh pakde saja sering sarungan tidak dipermasalahkan.



Siapa mereka yang punya uang? Siapa saja, mau si miskin atau si kaya dan dari profesi apapun asal punya uang bisa melakukan hal yang disenangi, seperti liburan ke tempat wisata, dengan menginap di hotel bintang lima dan diperlakukan layaknya raja.

Zaman sekarang profesi tidak menjadi patokan orang itu pasti miskin dan tidak punya uang, karena banyak sekarang masyarakat mengaku miskin untuk menerima dana bansos dari pemerintah. Mereka rela menurunkan derajat sosialnya hanya untuk keuntungan, namun kalau dilihat dari hidupnya tidaklah semiskin yang dibayangkan.

Simplenya gini, di kota besar banyak mereka mengontrak dan menjadi warga miskin di wilayahnya pekerjaaannya pun serabutan. Namun, di kampung mereka investasi tanah, rumah dan pertanian karena punya uang.



Bahkan tukang parkirpun penghasilannya cukup lumayan untuk menunjang kehidupannya agar punya uang, hanya saja pekerjaan kasar seperti itu akan terlihat remeh, dan tidak bergengsi dimata masyarakat.

Jadi, kalau ingin jadi orang senang jadikanlah uang sebagai budak jangan sebaliknya agan menjadi hamba uang. Dimana siang malam kerja banting tulang, lalu disimpan dan akhirnya agan hidup menderita karena terlalu irit dengan pengeluaran, jangankan untuk jajan sedekah pun enggan. Jelas, hidup hanya sekali kalau uang membuat hidup menjadi sulit, ada yang salah dengan hidup agan.



Kalau punya uang dan hidup menjadi bahagia dan tersenyum, itu ciri-ciri orang senang dalam menjalani nikmatnya kehidupan. Uang memang sangat penting di zaman modern, tapi ada dua tipe manusia menjadikan uang sebagai budak, atau sebaliknya dijadikan budak oleh uang.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik
Pic : google