• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 5 Sisi Kelam Para Jomblo dan Single, Dari Penyakit hingga Dibenci Negara

andretarinaAvatar border
TS
andretarina
5 Sisi Kelam Para Jomblo dan Single, Dari Penyakit hingga Dibenci Negara



Welcome di thread sederhana ane gansis
Enjoy reading and have a good read






Menjadi rahasia umum bahwa jomblo termasuk para gansis di luar sana yang entah memang betah melajang atau memang belum menemukan pasangan hidup, kerap mendapatkan perlakuan diskriminatif yang tidak diinginkan.

emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)

Hal tersebut pun menjadi satu dari sekian banyak sisi kelam para jomblo yang entah bagaimana tidak pernah orang pedulikan. Bukan, dalam thread kali ini ane bukannya mau nakut-nakutin gansis sekalian yang masih jomblo, karena bagi ane pribadi hal-hal di bawah sebenarnya bisa diatasi.

Nah, jika gansis seorang jomblo dan penasaran dengan judul yang sudah ane sebutkan sebelumnya, keep reading yak.


emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)







Black Day, atau Hari Hitam dan Lumbung Bisnis



Sebenarnya menjadi lajang adalah cukup bahagia, dan buktinya juga banyak. Namun hal sebaliknya berupa mereka yang sedih dan kesepian dengan status mereka juga tidak kalah banyak.

Lalu bagaimana hal ini bisa sampai menjadi titik kelam seorang jomblo?

emoticon-Bingung (S)emoticon-Bingung (S)emoticon-Bingung (S)

Black Day, atau Hari Hitam, awalnya jadi hari khusus bagi para jomblo di Korea Selatan untuk saling mengenal dan menemukan pasangan hidup.

Spoiler for Penampakan:


Namun entah bagaimana ceritanya, konteks awal tadi malah berubah dan menjadikan Black Day sebagai hari populer untuk melakukan lomba makan Jjangmyeon, yaitu hidangan mie Korea dengan tampilan kuah kental berwarna hitam.



Dan seakan mendukung kesalahan tersebut para kapitalis sekaligus oportunis komersial biasanya akan muncul layaknya semut, dengan mengadakan kontes lomba makan, menjual banyak kopi hitam dan menawarkan layanan kencan untuk meningkatkan tensi permainan.


emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)



Kerap Menjadi Korban Diskriminatif



Belum nikah kan? Kamu ngalah ya. Atau kapan mau nikah? Anak tante sudah punya dua anak loh, kok kamu masih jomblo aja, gak laku ya?

emoticon-Mademoticon-Mademoticon-Mad

Jangan merasa aneh, Faktanya para jomblo kerap menjadi objek yang seringkali dikesampingkan, bahkan lebih parahnya lagi dijadikan bahan lelucon yang tentu saja tidak lucu namun malah mengundang hasrat untuk saling adu tinju.

Hal ini pun mengundang perhatian yang serius di kalangan para peneliti yang kemudian memilih untuk mengetahui lebih dalam mengenai efek lajang terhadap pelakuan diskriminatif yang seseorang terima.

Spoiler for Penampakan:


Dan kesimpulannya, mereka yang memilih untuk tetap melajang ternyata memang mendapat lebih banyak perlakuan diskriminatif yang beragam, mulai dari verbal hingga secara finansial.



Namun di lain pihak, mereka yang betah untuk menjomblo juga lebih mudah membentuk ikatan yang kuat dengan rekan kerja hingga mampu menunjukkan pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan sepanjang hidup mereka.


emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)



Lebih Rentan Terkena Demensia



2017 lalu, terdapat sebuah penelitian yang agaknya cukup untuk menakut-nakuti mereka yang masih lajang.

emoticon-Bingung (S)emoticon-Bingung (S)emoticon-Bingung (S)

Hasil dari penelitian itu mengatakan bahwa mereka yang tidak pernah mengucapkan sumpah pernikahan memiliki resiko demensia hingga 42 persen.

Spoiler for Penampakan:


Studi penelitian dengan total 812.047 peserta yang berasal dari Eropa, Amerika Serikat, Amerika Selatan, bahkan hingga Asia ini menunjukkan bahwa penyendiri seumur hidup memiliki peluang terbesar untuk mengembangkan kondisi kelupaan parah yang akan berkembang seiring dengan waktu.



Sementara itu kabar baiknya, terdapat dua faktor penting yang dapat dilakukan untuk menekan resiko demensia, yaitu aktif secara sosial dan memiliki gaya hidup sehat.


emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)



Diskriminasi Finansial yang Kental



Membahas lebih lanjut poin kedua, diskriminasi finansial agaknya menjadi salah satu jenis penyiksaan tidak langsung terhadap jomblo di berbagai negara.

Ironisnya, dari diskriminasai itu pula para jomblo jadi kaum yang cukup banyak berkontribusi besar bagi masyarakat – walaupun cukup jarang mendapat ucapan terimakasih – sial memang.



Asumsi lajang harusnya lebih menghabiskan sedikit uang nyatanya cukup kental dalam hal satu ini. Sehingga mereka yang berstatus belum menikah seringkali lebih dikesampingkan dalam berbagai alokasi dana jika dibandingkan mereka yang telah berumah tangga dan memiliki anak.

Spoiler for Penampakan:


Bahkan tidak jarang tempat seperti bioskop, makin memperparah dengan memberikan diskon kepada keluarga atau mereka yang berpasangan tetapi tidak kepada orang tua tunggal yang memiliki anak.

Itu saja? Tentu tidak.

Jangan lupakan tempat lain seperti maskapai penerbangan, hotel, dan pusat kebugaran yang bersedia menurunkan harga untuk pasangan tetapi tidak bagi para jomblo lajang sehingga harus membayar ekstra untuk menggunakan fasilitas yang sama.

Marah? Wajar. Emosi? Silahkan. Hotel? Tri*ago.


emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)



Dibenci Negara




Tunisia – sebenarnya tidak itu saja sih – kerap dinilai sebagai negara yang sangat membenci para wanita yang terlanjur memiki anak – single parent – di luar pernikahan. Hukuman seperti ditinggalkan keluarga, dikucilkan masyarakat, hingga tidak mendapatkan simpati bahkan kerap menghantui mereka yang menjadi korban pemerkosaan.

emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)

Di Tunisia, untuk beberapa alasan aneh, seorang wanita yang baru melahirkan tanpa pasangan yang jelas – kabur, tidak bertanggung jawab, apa pun alasannya – kerap kali mendapatkan kunjungan polisi di rumah sakit, dan kemudian akan diinterogasi sedemikian lupa layaknya kriminal sampai nama ayah sang bayi terungkap.

Spoiler for Penampakan:


Agama jadi alasan kuat praktek ini dilakukan, namun anehnya dan cukup membuat mencolok, para ayah – entah hadir atau tidaknya – sama sekali tidak mendapatkan perlakuan ‘keras’ yang sama layaknya sang ibu.



Dan yah, tentu saja anak yang terlahir akan mengalami diskriminasi yang jauh lebih parah di usia dini.


emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)







Sekian thread ane kali ini, bagi gansis yang sekarang masaih berstatus sebagai single bukan berarti hal di atasa menjadi kekurangan akibat status gansis sekalian

malah sebaliknya hal-hal di atas jadi tantangan gansis untuk mampu mencintai diri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sebelum mampu mengenal orang lain dan mengarungi hidup secara bersama

Keep smiling and happy will ya

Jangan lupa tinggalin jejak di bawah, share, dan berbagi cendols, last but not least stay tune for another thread yak ~

emoticon-Ngaciremoticon-Ngaciremoticon-Ngacir







Sumber : Disini | Narasi : Pribadi | Sumber Gambar : Google Images
Copyright © 2018 - 2022 Andretarina
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS





0
1.9K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.