Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rakitpcmendingAvatar border
TS
rakitpcmending
Harga Sembako Naik, yang Untung Pedagang! Petani Tetap Merana
Harga Sembako Naik, yang Untung Pedagang! Petani Tetap Merana


Jakarta, CNBC Indonesia - Bak uang koin, segala sesuatu punya dua sisi. Selalu ada dua versi dari suatu kejadian. Termasuk soal kenaikan harga kebutuhan pokok akhir-akhir ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data inflasi nasional periode Januari 2022 pada 2 Februari 2022. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan median 0,54% untuk inflasi bulanan (month-to-month/mtm).

Sementara inflasi tahunan (year-on-year/yoy) diperkirakan 2,16%. Jika terwujud, maka akan menjadi yang tertinggi sejak Mei 2020.

Kemudian inflasi inti secara tahunan diproyeksikan di 1,75%. Kalau ini kejadian, maka adalah yang tertinggi sejak September 2020.

Bank Indonesia (BI) dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) hingga pekan IV memperkirakan inflasi Januari sebesar 0,53% mtm. Ini membuat inflasi tahunan menjadi 2,15% yoy.

"Penyumbang utama inflasi Januari 2022 sampai dengan minggu IV yaitu komoditas Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) sebesar 0,12% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,09% (mtm), tomat dan beras masing-masing sebesar 0,05% (mtm), telur ayam ras, sabun detergen bubuk/cair dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,03% (mtm), bawang merah sebesar 0,02% (mtm), cabai rawit, minyak goreng, jeruk, mie kering instan, bawang putih, kangkung, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi yaitu cabai merah sebesar -0,05% (mtm) dan tarif angkutan udara sebesar -0,02% (mtm)," sebut keterangan tertulis BI.

Mengutip catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga daging ayam ras segar di pasar tradisional per 31 Januari 2021 adalah Rp 37.000/kg. Sepanjang bulan lalu, rata-rata harga ada di Rp 38.580,95/kg. Naik 7,36% dari Desember 2021 dan 9,71% dibandingkan Januari 2021.

Kemudian rata-rata harga beras kualitas medium I sepanjang Januari 2022 adalah Rp 11.776,19/kg. Naik 0,78% dibandingkan Desember 2021 tetapi turun ketimbang rerata Januari 2021 yang sebesar Rp 11.812,5/kg.


Di satu sisi, konsumen menanggung beban karena harus membayar harga yang lebih mahal demi mendapatkan sembako. Namun ingat, selalu ada dua sisi dari satu cerita.

Saat pademi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) menghantam perekonomian Indonesia pada 2020, daya beli rakyat anjlok. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjamur karena 'roda' ekonomi tidak berputar akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kehancuran daya beli tercermin dari deflasi yang beberapa kali terjadi.

Deflasi menandakan harga barang dan jasa turun. Artinya dunia usaha harus menjual rugi atau setidaknya mengurangi margin supaya produknya bisa terjangkau oleh masyarakat yang daya belinya sedang ambruk.


Ini juga berlaku buat petani. Secara umum, Nilai Tukar Petani (NTP) memang terus membaik. Pada 2021, rata-rata NTP ada di 104,63. Naik dibandingkan rerata 2020 yang 101,65 dan 2019 yang 100,89.

NTP mencerminkan kemampuan atau daya beli petani. NTP di atas 100 menggambarkan petani untung karena yang didapat lebih banyak dari yang dikeluarkan.

Meski NTP naik, tetapi dampak pandemi Covid-19 pada 2020 kepada petani tetap terasa. Pada 2020, rata-rata NTP tahunan tumbuh 0,75%, melambat dibandingkan pertumbuhan 2019 yang 0,88%.

Dampak yang lebih signifikan terasa di petani tanaman pangan. Rata-rata NTP Tanaman Pangan sepanjang 2021 adalah 98,21. Turun dibandingkan rerata 2020 yang 101,17. Artinya petani tanaman pangan boleh dikatakan merugi tahun lalu, hasil yang didapat tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Kalau petani merugi, sementara konsumen juga membayar mahal, lantas siapa yang untung? Siapa yang menikmati kenaikan harga sembako?

Untuk beras, adalah pada pedagang yang 'mandi' keuntungan. BPS mencatat Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) beras pada 2018 adalah 20,83%. Pedagang grosir mengambil margin 7,72% dan pedagang eceran mengutip 12,17%.


Harga Sembako Naik, yang Untung Pedagang! Petani Tetap Merana


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...aign=cmssocmed
nomorelies
meooong
juraganind0
juraganind0 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
558
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.5KThread46.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.