Dalam sidak tersebut, Wali Kota Bobby Nasution sempat menyesalkan penetapan kutipan parkir harian yang tidak jelas.

Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan inspeksi mendadak (sidak) dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum honorer Dinas Perhubungan Kota Medan di Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Sunggal, Senin (24/1/2022).
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Bobby Nasution, Wali Kota Medan melakukan inspeksi mendadak (sidak) dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum honorer Dinas Perhubungan Kota Medan di Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Sunggal, Senin (24/1/2022).

Dalam sidak tersebut, Wali Kota Bobby Nasution sempat menyesalkan penetapan kutipan parkir harian yang tidak jelas.

Pasalnya berdasarkan keterangan Kepala Bidang Parkir Dinas Perhubungan Kota Medan, Kesmedi dalam satu hari Dishub mengutip sebesar Rp 25 ribu kepada juru parkir konvensional di Jalan Setia Budi.

Namun, saat ditanya dari mana jumlah Rp 25 ribu tersebut didapat, pihak Dinas Perhubungan tidak memberi jawaban yang memuaskan.

"Dari mana bisa dapat Rp 25 ribu itu? Penetapannya harus jelas. Saya minta inspektorat periksa sajalah semuanya ini," ujar Bobby kepada seorang staf Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Medan.

Sebelumnya, Bobby mengaku sidak tersebut dilakukan setelah adanya laporan langsung warga yang sampai kepadanya perihal penerapan E-Parking yang sering tidak dilakukan oleh petugas.

"Di sini ada dua petugas, satu yang E-Parking satu konvensional. Ini yang buat bingun masyarakat. Belum lagi petugas honorer Dishub ini meminta Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu kepada juru parkir, padahal di surat tersebut tertulis hanya Rp 25 ribu," terangnya.

Bobby pun meminta Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar untuk menindak tegas honorer Dishub yang bersangkutan.

"Ini yang seperti ini tidak usahlah lagi dipakai, ditindak tegas saja," katanya.

Selain itu, Bobby juga meminta tidak ada lagi penerapan E-Parking dan parkir manual bersamaan dalam satu lokasi.

"Ini kita minta jangan ada lagi, tolong janji dari Dinas Perhubungan harus diselesaikan. Jangan lagi ada dalam satu lajur ada yang E-Parking ada yang manual," katanya.

Diketahui, oknum honorer Dinas Perhubungan Kota Medan bernama Muhammad Maruli yang bertugas di Jalan Setia Budi Medan didapati meminta petugas parkir membayar lebih dari target per hari.

Bobby pun meminta agar pelaksanaan E-Parking bisa mengurangi perilaku seperti yang dilakukan honorer Dishub tersebut.

"Inilah yang kita inginkan makanya kenapa digital biar transparan. Ini enggak jelas ini, SPT-nya ya 25 ribu penetapannya seperti apa tidak tahu. Kita minta penetapannya jelas, sehari harus bayar berapa, dan langsung menggunakan digital, tidak ada transaksi manual seperti ini," ungkapnya.

Dia pun berharap Dinas Perhubungan Kota Medan dapat memperbaiki pengawasan dalam pelaksanaan E-Parking di ruas-ruas jalan di Kota Medan.

"Saya minta lagi kepada Dinas Perhubungan lokasi yang sudah menggunakan E-Parking banyak sekali yang mulai lalai, mulai longgar, banyak sekali yang menggunakan transaksi manual,

"Ini tujuan kita membuat sidak seperti ini. Petugas parkir yang tadi manual, sudah diajak melakukan E-Parking harus bisa disandingkan, surat-surat ini yang membuat bingung. Ini saya minta jangan lagi seperti ini," pungkasnya.

https://medan.tribunnews.com/2022/01...rkir?page=all.

preman yang keliaran malak parkir tidak disidak sekalian pak ?

warga pada gosip, katanya hanya keluhan banjir, jalan rusak, pungli opd yang direspon di medsos, kalau keluhan preman katanya tidak pernah direspon pak

urusan pungli preman bukan urusan bapak atau bagaimana ?