Belakangan ini orang bernama Ghozalli menjadi begitu viral karna berhasil mendapatkan banyak uang melalui foto selfie nya di Opensea. Sejak tahun 2017 dia secara konsisten mengambil foto selfienya setiap hari dan menjualnya dalam bentuk NFT. Berkat konsistensinya tersebut ada beberapa orang yang tertarik membeli dan Ghozalli pun mendapat uang sejumlah milyaran rupiah.

Mengikuti jejaknya banyak orang ikut-ikutan menjual NFT namun sekali lagi kebodohan masyarakat Indonesia diperlihatkan kepada dunia. Rasanya baru kemarin ada tren instagram untuk mengupload foto selfie dengan ktp dan sekarang ada saja orang yang mengupload foto ktp nya sebagai NFT. Jujur, saya nggak habis thinking. Semurah itukah harga ktp di jaman sekarang?



Sekali lagi mari kita ingatkan diri sendiri bahwa mengupload data pribadi di sosmed atau dimanapun yang bisa diakses oleh umum adalah perbuatan yang baik. Data Anda bisa digunakan untuk hal hal yang sangat merepotkan seperti pinjol dan Anda sendirilah yang akan rugi karenanya. Tapi meskipun hal ini sudah menjadi pengetahuan yang benar-benar umum kok masih ada saja orang yang melakukannya? Atau apakah itu ulah pihak ketiga yang kebetulan mendapat ktp dari aplikasi illegal?

Dan bukan hanya ktp, ada juga juga orang yang menjual foto seksinya sebagai NFT. Dengan sedih saya harus mengatakan bahwa NFT NFT yang beredar di opensea bisa dengan mudah di screnshoot tanpa harus membayar sepeserpun. Jika ingin berjualan foto seksi maka OnlyFans adalah pilihan yang lebih baik.



Dan hal yang paling penting adalah kebanyakan orang salah mengira tentang apa itu NFT. Memang benar bahwa Gozali membuat begitu banyak uang dari foto selfie nya namun tak ada yang tahu mengapa ada yang mau membeli foto seperti itu (saya sendiri ogah buang-buang duit). Berjualan NFT itu lebih seperti untung-untungan. Jika Anda beruntung akan ada orang kaya yang rela buang-buang duit demi foto Anda namun jika tidak beruntung maka Anda hanya membuang-buang waktu.

NFT, sebuah variabel baru dalam kehidupan manusia. Apakah NFT akan berubah menjadi sesuatu atau hanya sekedar jadi tren semata? Well, we will see.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.