serbaserbi.comAvatar border
TS
serbaserbi.com
Sudah Tahu Siapa Pelopor Minum Pakai Es Batu? Ini Dia Orangnya!
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

emoticon-Hai

Hai semuanya! Jumpa lagi dengan thread@serbaserbi.com. Ada yang suka nyemil es batu kayak saya gak? Selain seger, suara krenyes-krenyes pas nguyah es batu juga bikin nagih, hehe. Nah, kalian tahu nggak perjalanan es batu hingga bisa menjadi penyegar minuman hingga detik ini? Siapa yang udah mempelopori pemakaian es batu? Kalau kalian gak tahu, sok, biar saya yang kasih tahu.


Cr: pinterest

Sebetulnya, tradisi mendinginkan makanan sudah berlangsung sejak sangat lama. Orang-orang Persia pernah membuat yakh-chal atau lubang es di ruang bawah tanah, dan menyimpan persediaan makanan mereka di sana. Lalu Kekaisaran Romawi pun juga melakukan hal yang hampir mirip. Mereka mendirikan rumah dari jerami dan kayu yang rapat untuk gudang es lalu menyimpan harta mereka di dalamnya. Sayang sekali, ketika Kekaisaran Romawi runtuh, tradisi rumah es ini juga ikut lebur.

Di beberapa literatur disebutkan bahwa pada abad ke-16, Italia memulai kembali tradisi menikmati minuman dingin. Namun, itu hanya dilakukan oleh orang-orang kerajaan. Henry III selalu mengonggok es di mejanya ketika menjamu tamu, lalu mendinginkan botol-botol anggurnya di sana. Sayang sekali, hal ini malah membuat Henry III diolok-olok. Ia dinilai terlalu lebay dan berlebihan.


Frederick Tudor || Gambar: di sini


Namun siapa sangka, di abad-abad berikutnya, seorang Pria Boston berjibaku memperkenalkan es ke seluruh dunia. Bukan, bukannya orang-orang tidak tahu es, karena mereka selalu melihatnya di musim dingin. Namun, menikmati es di musim panas dalam minuman-minuman, benar-benar memasukkan es ke dalam minuman, tak lagi mendinginkannya dalam tumpukan salju, itu sama sekali belum terpikirkan oleh orang-orang. Itulah yang dilakukan oleh The Ice King, Frederick Tudor.

Tudor adalah putra saudagar kaya di Boston, kelahiran 4 September 1783. Putus pendidikan di usia 13 tahun, akhirnya ia memilih menikmati masa menganggurnya di perkebunan milik ayahnya di Saungis. Ia bersama saudara laki-lakinya, William. Ketika sedang berpiknik di pinggir danau, William nyeletuk seperti ini, "Gimana ya rasanya, kalo orang-orang di Hindia Barat yang panas minum air dingin?"


Gambar: di sini

Siapa sangka, rupanya celetukan tak sengaja itu malah mengilhami Tudor untuk memulai bisnis es. Ia sudah terbiasa menikmati minuman bercampur es karena ia orang kaya. Tapi, orang-orang di daerah tropis tentu belum pernah, kan? Makanya, Tudor berniat untuk memasarkan es ke seluruh dunia. Ia berambisi menjadi Raja Es dan mendapatkan kekayaan dari bisnis itu. Ia bahkan ingin memonopoli pasar Martinique. Lantas, pada 1806, bisnis anti mainstream itu benar-benar dilaksanakan. Tak lupa ia mengajak William untuk berkongsi dagang.

Namun, baru di awal saja, bisnis Tudor sudah dipandang sebelah mata. Bahkan kapal-kapal enggan membawa kargo bermuatan aneh (es). Sebal, akhirnya Tudor membeli kapalnya sendiri - dalam beberapa sumber disebutkan bahwa Tudor menamai kapal itu Favorite. Setelah itu, Tudor melayarkan es-nya dari Boston ke Martinique, dengan bayangan bahwa semua orang akan tertarik dengan dagangan gila ini. Sayang sekali, sampe di tempat tujuan, gak seorang pun yang membeli balok-balok esnya walaupun Tudor sudah meyakinkan orang-orang tentang; betapa nikmatnya minuman dan es di cuaca panas. Nahasnya, gak ada satu pun orang yang teryakini.

Karena mau untung malah buntung, William pun meninggalkan Tudor dan memutus mitra mereka. Tudor pun sendirian, terseok-seok mengembangkan bisnis - yang ia sangat yakin ini akan berhasil. Akhirnya, dengan sistem marketing gratis untuk pembelian pertama, Tudor pun berhasil mendapatkan pelanggannya. Hasil dari bisnis ini mulai tercium. Lapak es baloknya berkembang pesat mulai dari 1810.


Cr: pinterest

Pada 1819, Tudor memperkenalkan esnya ke Carolina Selatan. Ia datang ke bar-bar dan restoran, membujuk owner bar atau restoran tersebut untuk memasarkan minuman dengan es batu, dan mengawasi mana yang lebih laku, minuman dingin atau minuman tanpa es. Hasilnya luar biasa! Minuman dingin langsung menjadi primadona. Tentu saja ini sangat baik untuk bisnis Tudor. Tahun-tahun berikutnya, Tudor bahkan menjajakan es ke Savannah, Charleston, New Orleans, Havana, bahkan ke Calcutta di India dan Asia Tenggara. Tak hanya itu, 28 kota di Amerika memenuhi pasokan es mereka dari bisnis Tudor. Hampir 52.000 ton es diangkut dengan kapal dan kereta api ke kota-kota tersebut.

Impian Tudor tercapai. Ia menjadi kaya karena es. Dan ia juga mendapatkan gelar The Ice King. Bisnis itu sangat menguntungkan, bahkan sampai ia meninggal dunia pada 1864. Zaman itu bahkan dinamai dengan Kerajaan Es, di mana semua orang sudah sangat terbiasa dengan susu, daging, buah segar, dan minuman dingin karena es.

Sayang untuk disebutkan, tapi inilah kenyataannya, bahwa di awal abad ke-19, Dinasti Es perlahan-lahan mulai runtuh, digantikan oleh bisnis freezer, mesin pendingin dan pencetak es yang lebih praktis. Toko kelontong, bar-bar dan bahkan rumah-rumah memiliki lemari es mereka sendiri sehingga orang-orang bisa menikmati es dengan mudah. Tak perlu lagi panen balok es di danau-danau beku. Atau, tak butuh lagi melayarkan berton-ton es dari industri-industri es. Membuat es sudah sangat mudah, harganya pun tak lagi mahal. Hingga akhirnya, Dinasti Es benar-benar runtuh, freezer pun menjadi raja baru, bahkan sampai hari ini.

Oh iya, sebenarnya pembuatan mesin es sudah dimulai sejak tahun 1845 oleh Dr. John Gorrie dari Mississippi. Bukan untuk minuman, es itu malah untuk penyejuk udara. Agar lebih apik, Dr. John berusaha untuk mengembangkan temuannya ini, sayang sekali ia terhalang dana dan tidak adanya dukungan dari masyarakat. Hingga kemudian datanglah Andrew Mulh yang memakai ide mesin es ini pada 1867. Tujuannya untuk membantu pengembangan industri daging sapi di Texas. Sejak saat itulah industri lemari es untuk komersial di mulai. Bar-bar lah yang lebih dulu membeli mesin ini. Mereka ingin menyajikan kesejukan es batu dalam koktail. Dan itu pun menjadi populer di era itu.



Seiring berjalannya waktu, freezer terus mengalami peningkatan peforma, selalu disempurnakan, membuat lemari dingin ini banyak diminati oleh masyarakat, dan bisnis es batu pun terabaikan hingga runtuh. Tak masalah, walaupun bisnis Tudor sudah tidak ada lagi, tapi kita tetap perlu berterima kasih kepada si Raja Es. Berkat kegigihan beliau, dunia jadi tahu sensasi meminum minuman dingin di musim panas. Dan, terima kasih juga kepada Dr. John yang sudah memulai ide membuat freezer. Gak kebayang kalau freezer gak pernah ada. Bisa-bisa harga es tetap mahal dan kita gak bisa menikmati minuman dingin dengan mudah. Huh, benar-benar gak bisa dibayangin!

***

Sekian

Terima kasih sudah mampir

Jangan lupa rate, cendol, share dan komen!

Dan follow instagram saya @diavanillakim

Sumber: 1, 2, 3, 4.

Wassalam

emoticon-Malu







Diubah oleh serbaserbi.com 07-01-2022 12:40
itsmoll12
cheria021
eno.niken
eno.niken dan 22 lainnya memberi reputasi
23
5.7K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.