
Kali ini ane akan kembali membahas tentang hewan, kalau kemarin singa dan harimau siapa yang terkuat bisa di lihat disini.
Kali ini ane akan membahas tentang hewan yang serupa dengan harimau namun lebih lucu dan imut, yang dinamakan kucing.

Namun di pulau Australia, Selandia Baru dan sekitarnya kucing menjadi ancaman serius karena dia mampu beradaptasi di hsmpir semua lingkungan. Walau kucing banyak rasnya namun bentuknya agak berbeda dari anjing yang variasi dan ragamnya sangat banyak.
Bentuk kucing ya begitu-begitu saja hanya beda di bulu dan flat noise untuk sebagian kucing. Hebatnya kucing ini bisa beradaptasi memang sangat hebat, bagaimana kucing bisa berada di gurun pasir yang panas, dan bisa menemukan kucing di wilayah yang dingin, bahkan bisa berada disekitaran wilayah manusia tanpa harus meninggalkan identitas keliarannya.

Perbedaanya anjing ada disekitar manusia karena dipelihara, namun kucing mau dipelihara atau tidak mereka bisa berada dimana saja. Karena pintar beradaptasi, maka semua wilayah dimana terdapat hewan-hewan yang diburu olehnya, akan merasa terancam.
Kucing adalah hewan yang keseimbangan tubuhnya paling baik diantara binatang, cukup baik hingga dapat berlari secara vertikal.

Para ilmuwan menghabiskan waktu ratusan tahun, ketika meneliti keseimbangan kucing. Coba saja dia dijatuhkan dengan terbalik maka ia akan reflek memutar badannya dengan pendaratan yang sempurna.
Karena pada dasarnya kucing ini melawan hukum Fisika, dimana bagian ringannya dulu yang jatuh bukan bagian yang beratnya.

Kucing juga mempunyai tubuh yang sangat lentur, bila ada pagar sempitpun ia mudah masuk, mirip mangsanya si tikus. Ada penelitian kucing disimpan dimana saja bisa, karena lentur sekali tubuhnya.
Kulitnya pun bisa melar, untuk jatuh dari tempat yang sangat tinggi. Jadi kulitnya akan mirip dengan tupai terbang, bagian sisinya menjadi sayap dadakan. Dan sendinya pun merenggang jadi pas jatuh mirip per inilah mengapa nyawa kucing ada banyak. Rekor kucing dijatuhkan dari lantai 46 dan masih hidup hanya kakinya pincang sedikit.

Reflek kucing juga sangat cepat, mata yang awas walau sebenarnya ia rabun.
Menariknya penelitian mengungkapkan kalau kucing memanipulasi manusia agar ia dikatakan lucu. Padahal ia predator kelas kakap.
Dalam buku Cat Wars: The Devastating Consequences of a Cuddly Killer (2016). Yang ditulis Pete Marra, kepala divisi Smithsonian Migratory Bird Center, penelitian Wildlife Society and the American Bird Conservancy, kucing liar rata-rata membunuh dua hewan lain tiap minggunya. Nature Communications dalam penelitian yang dilansir pada 2013 lalu. Tiap tahun, kucing membunuh sebanyak 1,4 hingga 3,7 miliar burung serta 6,9 dan 20,7 miliar mamalia ( tikus, tikus, kelinci, tupai, dan tikus).

Hebatnya kucing punya daya jelajah tinggi dan bisa tau arah jalan pulang, inilah kehebatan kucing yang mirip burung merpati.
Namun kenapa dianggap berbahaya?
Saya kutip cerita legenda di Selandia Baru.
Quote:

Kisah ini bermula pada tahun 1894. Kala itu, di selatan Selandia Baru, terdapat sebuah pulau kecil bernama Pulau Stephens yang hanya memiliki luas 2,6 km persegi. Namun karena berada dalam jalur pelayaran, maka didirikanlah sebuah mercusuar di pulau tersebut. Mercusuar itu dijaga oleh seorang bernama David Lyall dan seekor kucing peliharaannya yang ia beri nama Tebbles.
Saat Lyall bertugas, Tebbles selalu dibiarkan bermain keliling pulau. Tiap pulang dari hutan, Tebbles kerap membawa berbagai hasil buruannya kepada Lyall. Si majikannya pun senang karena kucing tersebut rupanya dapat bertahan hidup di alam liar. Hingga pada suatu hari, Tebbles membawakan bangkai seekor burung yang belum pernah dilihat oleh Lyall sebelumnya.
Lyall pun merasa penasaran, maka ia pun mengirimkan bangkai burung tersebut kepada Sir Walter Buller, seorang naturalis yang juga pakar burung. Setelah diidentifikasi, Buller membenarkan bahwa burung tersebut merupakan satwa endemik yang hanya ditemukan di Pulau Stephens. Burung nokturnal itupun diberi nama Stephen Island Wern (Traversia lyalli)).

Burung yang juga kerap disebut sebagai Lyall's wren ini memiliki kebiasaan berburu pada malam hari, tidak bisa terbang, memakan serangga. Burung ini sangat kecil, paruhnya hanya berukuran 14mm, sayapnya mempunyai kepanjangan 46-49 mm, dan ekornya 17 mm. Jenis jantan sedikit lebih besar dari jenis betina. Hasil studi arkeologi menunjukkan bahwa burung ini hidup di daratan besar Selandia Baru di zaman dulu.
Pada mulanya, Tebbles mendapat pujian karena berkat dirinyalah diketahui bahwa ternyata ada satwa endemik di Pulau Stephen. Buller dan tim dari British Ornithologists Union pun rencananya akan segera berangkat kesana untuk melakukan penelitian. Namun, rencana itu akhirnya tidak pernah terealisasi karena suatu hal yang begitu mengejutkan: Tebbles rupanya telah memangsa seluruh Little Bird Stephen Wern yang ada di pulau tersebut.
Sumber kutipan https://tirto.id/mengapa-sebaiknya-a...ai-kucing-cSjg

Kisah ini bermula pada tahun 1894. Kala itu, di selatan Selandia Baru, terdapat sebuah pulau kecil bernama Pulau Stephens yang hanya memiliki luas 2,6 km persegi. Namun karena berada dalam jalur pelayaran, maka didirikanlah sebuah mercusuar di pulau tersebut. Mercusuar itu dijaga oleh seorang bernama David Lyall dan seekor kucing peliharaannya yang ia beri nama Tebbles.
Saat Lyall bertugas, Tebbles selalu dibiarkan bermain keliling pulau. Tiap pulang dari hutan, Tebbles kerap membawa berbagai hasil buruannya kepada Lyall. Si majikannya pun senang karena kucing tersebut rupanya dapat bertahan hidup di alam liar. Hingga pada suatu hari, Tebbles membawakan bangkai seekor burung yang belum pernah dilihat oleh Lyall sebelumnya.
Lyall pun merasa penasaran, maka ia pun mengirimkan bangkai burung tersebut kepada Sir Walter Buller, seorang naturalis yang juga pakar burung. Setelah diidentifikasi, Buller membenarkan bahwa burung tersebut merupakan satwa endemik yang hanya ditemukan di Pulau Stephens. Burung nokturnal itupun diberi nama Stephen Island Wern (Traversia lyalli)).

Burung yang juga kerap disebut sebagai Lyall's wren ini memiliki kebiasaan berburu pada malam hari, tidak bisa terbang, memakan serangga. Burung ini sangat kecil, paruhnya hanya berukuran 14mm, sayapnya mempunyai kepanjangan 46-49 mm, dan ekornya 17 mm. Jenis jantan sedikit lebih besar dari jenis betina. Hasil studi arkeologi menunjukkan bahwa burung ini hidup di daratan besar Selandia Baru di zaman dulu.
Pada mulanya, Tebbles mendapat pujian karena berkat dirinyalah diketahui bahwa ternyata ada satwa endemik di Pulau Stephen. Buller dan tim dari British Ornithologists Union pun rencananya akan segera berangkat kesana untuk melakukan penelitian. Namun, rencana itu akhirnya tidak pernah terealisasi karena suatu hal yang begitu mengejutkan: Tebbles rupanya telah memangsa seluruh Little Bird Stephen Wern yang ada di pulau tersebut.
Sumber kutipan https://tirto.id/mengapa-sebaiknya-a...ai-kucing-cSjg

Itulah sisi lain dari kucing, apa tanggapanmu dengan hal ini?
Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.


"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik
Pic : google



