ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Kebaikan Hati Adalah Sumber Kejahatan
Konten Sensitif


Bayangkan Anda tengah berjalan di sebuah gang yang gelap. Anda sendirian, berjalan cepat untuk segera tiba di rumah namun kemudian Anda mendengar suara minta tolong. Keberanian Anda pun mendadak memuncak dan Anda berlari menuju arah suara. Disana Anda melihat seorang wanita tengah dikeroyok oleh beberapa pria dan dengan gagah berani Anda langsung terjun ke tengah-tengah untuk menolong wanita tersebut.

Tindakan Anda jelas berani, sungguh penuh kebaikan hati namun sedetik setelah Anda melompat masuk sebuah stun-gun diarahkan ke leher Anda oleh sang korban itu sendiri dan kemudian Anda pingsan. Saat Anda sadar tubuh Anda tengah diikat ke sebuah meja besi dan perut Anda tengah dibelah, organ-organ dalam Anda tengah dilucuti oleh orang-orang yang tadi hendak Anda lawan.

Dan dengan putus asa Anda melihat wanita yang tadinya hendak Anda tolong kini mengangkat pisau bedah dan dengan senyum di wajahnya dia mulai mencongkel mata Anda. Itulah hal terakhir yang Anda lihat sebelum akhirnya kematian menjemput Anda.

Sungguh… ironis. Anda hanya ingin membantu seseorang yang tengah mendapat kesulitan, Anda melakukan hal yang menurut Anda seharusnya dilakukan namun apa balasannya? Anda dijebak, organ-organ dalam Anda diambil untuk dijual ke pasar gelap, darah Anda dikuras untuk dijual dan mayat Anda dibakar hingga menjadi abu untuk menghapus semua bukti. Semua terjadi hanya karna Anda ingin berbuat baik.

Cerita diatas memang terdengar seperti cerita super sadis yang ditulis dengan pemikiran super berlebihan namun saya pribadi berpendapat kemungkinan hal itu terjadi tidaklah nol. Kenyataannya, banyak sekali kasus kejahatan yang terjadi dengan memanfaatkan kebaikan hati dari si korban seperti seorang begal yang menyamar sebagai wanita kesepian yang minta diantarkan ke daerah terpencil dimana disana komplotannya sudah siap mengepung Anda.



Kebaikan hati, belas kasih, rasa simpati, emosi-emosi tersebut adalah hal baik yang perlu kita jaga namun karnanya banyak sekali orang yang memanfaatkannya. Dengan banyaknya kasus yang memanfaatkan kebaikan, keragu-raguan pun mulai tercipta di hati kita dan akhirnya mencegah kita untuk berbuat kebaikan karna takut kebaikan hati itu akan merugikan diri kita sendiri.

Bagaimana jika uangnya malah digunakan berjudi? Bagaimana jika uang sumbanganku malah dikorupsi? Bagaimana jika anak itu memang sengaja menabrakkan diri ke depan mobilku? Bagaimana jika orang yang pingsan itu ternyata punya pisau di balik bajunya?Secara otomatis kita jadi enggan melakukan kebaikan karna takut kebaikan kita disalahgunakan dan hal inilah yang memicu rasa apatis.



Jika Anda melihat seseorang yang berjalan begitu saja tanpa membantu wanita tua yang mengaku kelaparan maka jangan langsung berpikiran buruk, mungkin saja dia adalah korban yang sudah dikhianati berkali-kali hingga hatinya menjadi batu. Tapi jika Anda masih ingin percaya pada manusia, silahkan berbuat baik sebanyak yang Anda inginkan. Saya berdoa agar Anda tak pernah dikecewakan.
emineminna
screamo37
Okutet
Okutet dan 39 lainnya memberi reputasi
38
9K
111
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.