Memodifikasi kendaraan tempur (ranpur) tua bisa menjadi solusi murah bagi negara dengan anggaran cekak, meski sebenarnya modifikasi yang dilakukan terkadang justru membuat kendaraan tempur tersebut tampak aneh. Bicara soal modifikasi ranpur, Venezuela pada tahun ini telah memodifikasi ranpur tua milik mereka.

Yang menarik adalah bahwa ranpur ini sebenarnya menggabungkan teknologi dari beberapa negara. Venezuela sendiri memberi nama ranpur hasil modifikasi itu sebagai "Maisanta YZR", kendaraan ini dikembangkan dari varian M50 Ontos yang pada masanya disebut sebagai tank destroyer. M50 adalah kendaraan lapis baja ringan yang memiliki enam senapan recoilless 106 mm M40A1 yang pertama kali memasuki layanan dengan Korps Marinir AS pada tahun 1955 dan juga digunakan dalam Perang Vietnam, sebelum pensiun pada tahun 1970.

Versi Venezuela adalah sebuah kreasi "gado-gado", di mana Maisanta memakai chassis tank ringan AMX-13 buatan Prancis, senapan recoilless M40A1 buatan AS, dan bahkan fitur bidikan optik yang diambil dari senapan sniper Dragunov rancangan Soviet untuk penargetan. Jadi tepat rasanya jika kita menyebut ranpur ini sebagai ranpur gado-gado. Foto penampakan ranpur ini pertama kali disebarkan melalui media sosial pada musim panas tahun ini.





Senapan recoilless yang digunakan pada Maisanta YZR tampaknya adalah jenis senjata yang sama persis seperti yang ditemukan di Ontos, tetapi senjata ini disusun dalam pola yang berbeda, dengan keenamnya dipasang dalam satu baris. Sebaliknya, pada varian Ontos senapan recoilless ini disusun empat baris di atas dan dua baris bawah senapan recoilless. Untuk lebih jelasnua agan bisa melihat foto di bawah ini.





Senapan recoilless M40A1 telah digunakan di Venezuela sejak awal 1960-an dan sejak itu telah digunakan sebagai senjata portabel yang dapat digunakan oleh kru serta dalam bentuk yang dipasang di jip. Di Ontos dan Maisanta YZR, amunisi senapan recoilless perlu diisi ulang secara manual, yang berarti kru harus turun dari kendaraan untuk mempersiapkan tembakan salvo berikutnya, hal tersebut membuat kru rentan terkena tembakan musuh.

Varian dasar Ontos mampu membawa 18 butir amunisi untuk senapan recoilless, dan ranpur milik Venezuela kemungkinan memiliki kapasitas yang hampir sama. Jangkauan efektif maksimum senapan recoilless M40A1 sekitar 1.350 m.

Dilaporkan bahwa ranpur Venezuela dilengkapi dengan amunisi anti-tank berdaya ledak tinggi atau HEAT (high-explosive anti-tank), yang juga merupakan salah satu opsi amunisi intuk Ontos, meskipun jarang digunakan secara operasional dalam peran anti-tank. Pilihan amunisi lain untuk Ontos termasuk high-explosive plastic tracer atau HEP-T, yang menggunakan bahan peledak plastik yang sesuai dengan permukaan target dan dioptimalkan untuk target tanpa perlindungan lapis baja.

Dengan spesifikasi di atas, tampaknya Maisanta YZR dimaksudkan untuk melumpuhkan tank musuh. Meski faktanya di lapangan peran senapan recoilless hampir seluruhnya bisa dikalahkan oleh peluru kendali anti-tank, atau ATGM, pada tahun-tahun sejak Vietnam.





Maisanta YZR dilengkapi tidak hanya dengan enam senapan recoilless, tetapi juga dengan enam senapan M8C kaliber 12.7 mm, sementara pada varian asli Ontos hanya dilengkapi 4 senapan kaliber 12.7 mm. Pada Ontos, senapan ini juga digunakan untuk mengarahkan senapan recoilless guna membidik target, karena M8C tidak dilengkapi bidikan optik. Kru pertama-tama mengarahkan senapan M8C dengan bidikan optik ke arah target, kemudian kru menembakkan senapan M8C ke sasaran yang ditandai dengan kepulan asap.

Setelah senapan recoilless telah disejajarkan dengan benar ke target yang sudah ditandai kepulan asap, satu atau lebih dari senapan utama M40A1 akan ditembakkan. Sementara sistem senjata Venezuela memakai cara operasional yang berbeda, dengan bidikan optik yang terpisah dan lebih modern dipasang di atas senjata utama.

Maisanta YZR menggunakan bidikan optik PSO-1 4x24 yang diambil dari SVD-63 Dragunov yang dirancang Soviet. Pada prototype Maisanta, tampaknya ada dua bidikan opttik ini, dipasang di atas senapan recoilless kedua dan kelima. Sementara bidikan optik penembak jitu ini telah digunakan sejak awal 1960-an, dan tetap diproduksi dan digunakan secara luas. Senjata lain dipasang di tengah, dan terpisah dari senapan recoilless, tampaknya adalah senapan mesin defensif, juga kaliber 12.7 mm, seperti yang ditemukan pada Ontos.





Chassis Maisanta YZR juga memiliki sejarah penting di baliknya. Ranpur ini menggunakan chassis tank ringan AMX-13 buatan Prancis, meskipun versi khusus yang digunakan saat ini mncomot chassis dari varian sistem pleuncur roket atau MLRS, yanh dibuat sekitar 12 unit. Venezuela dulu melepas menara tank AMX-13 dan melengkapinya dengan peluncur roket LAR-160 yang disediakan oleh Sistem IMI Israel.

Faktanya, beberapa pandangan dari kendaraan yang dikerjakan ulang ini menunjukkan bahwa mungkin masih ada opsi untuk menggunakan mekanisme yang sama dari LAR-160, yang akan memungkinkannya untuk digunakan sebagai artileri ringan juga.

Dalam satu terobosan signifikan dari konsep persenjataan yang dipelopori oleh Ontos, Venezuela juga menampilkan mortar kaliber 81 mm yang dipasang pad bipod di bagian depan lambung. Ini berpotensi digunakan untuk menembakkan selongsong asap, menciptakan tabir asap untuk membantu menyembunyikan kendaraan.  





Sampai sekarang, tidak jelas apakah Maisanta YZR akan berkembang melampaui tahap prototype, tetapi Angkatan Darat Venezuela pasti masih memiliki stok chassis AMX-13, baik tank ringan maupun kendaraan bekas MLRS yang dapat dengan mudah disesuaikan dengan konfigurasi baru. 

Dengan LAR-160 yang dipasang di tank sekarang sudah dinonaktifkan, setidaknya dua dari kendaraan ini juga telah diadaptasi untuk menghasilkan kendaraan pembersih ranjau, dengan flail yang dipasang di depan untuk meledakkan ranjau.

Jika Venezuela mengambil keputusan untuk memproduksi lebih banyak prototype Maisanta YZR, itu pasti akan menjadi langkah yang tidak biasa dan yang tampaknya tidak segera memiliki potensi tempur yang serius. Lagi pula, tentara lain di Amerika Latin sudah dilengkapi dengan ATGM canggih, seperti Rafael Spike yang ditemukan di negara tetangga Kolombia, sementara Maisanta YZR akan menjadi ranpur dengan senapan recoilless paling ketinggalan zaman.





Di sisi lain, jika Maisanta YZR akan dilengkapi dengan amunisi alternatif, seperti peluru HEP-T, itu berpotensi menjadi senjata pendukung tembakan yang berguna. Terutama untuk lingkungan perkotaan, meskipun ranpur ini tidak memiliki kemampuan bertahan dari kendaraan lapis baja modern.

Dengan jenis amunisi yang tepat, senapan recoilless masih akan mampu menembus dinding atau rintangan lainnya. Dan patut dicatat bahwa Ontos mencapai sebagian besar keberhasilannya di Vietnam dalam peran dukungan tembakan langsung dengan bekerja bersama pasukan infanteri, dan Venezuela berpotensi mengadopsi taktik serupa.

Namun, secara umum, fakta bahwa Venezuela bahkan menciptakan kendaraan 'Frankenstein' seperti ini mencerminkan frustasi pada angkatan bersenjata mereka. Hal ini karena negara tersebut telah diisolasi dari sebagian besar negara di dunia karena sanksi yang diberlakukan di bawah rezim Hugo Chavez sebelumnya.

Frustasi di lingkungan militer Venezuela juga semakin parah dengan krisis ekonomi yang sedang berlangsung, yang menempatkan sebagian besar peralatan militer modern di luar jangkauan angkatan bersenjata Venezuela. Dan kini tentara Venezuela malah dipaksa untuk memperbaiki dan memperbarui peralatan lama yang tersedia untuknya, bahkan jika hasilnya belum tentu sangat layak untuk peperangan modern.