c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Membongkar Identitas Ratu Pantai Selatan.




Mencari tahu tentang alam gaib memang menarik, apalagi banyak legenda dan cerita rakyat yang tak lepas dari hal mistis. Seperti pembuatan candi Roro Jongrang, oleh Bandung Bondowoso tak lepas dari cerita mistis. Namun bentuk candinya bisa kita lihat hingga saat ini yaitu candi Prambanan.

Apalagi membahas legenda pantai selatan, siapa lagi kalau bukan Nyi Roro Kidul. Apakah ia benar-benar ada, apakah ia benar berkuasa di pantai selatan, atau ia bisa berbahaya bagi manusia? Tentu pembahasan ini sangat menarik bukan!



Dulu, tahun 2019 ada ajakan untuk memakai baju hijau ke pantai selatan. Ajakan ini viral dan mungkin terinspirasi dari area 51 di Amerika. Yang ingin membuktikan eksistensi mahluk lain itu nyata.

Sebenarnya dalam kajian ilmiah Nyi Roro Kidul bukanlah sebuah legenda, atau dongeng namun disebut mite karena bercampur dengan budaya dan sejarah atau mahluk mitos, yang membuatnya berbeda dengan legenda dan dongeng mite ini biasanya tokoh utamanya adalah mahluk supranatural.



Menariknya siapa yang menceritakan tentang mite Nyi Roro Kidul ini? Tidak diketahui secara pasti karena itu dinamakan folklore atau cerita rakyat dari mulut ke mulut. Namun diperkirakan ia sudah ada jauh sebelum masehi, sebelum orang Indonesia mengenal tulisan.

Kalau kita melihat ombak di laut pantai selatan itu sangat besar, kuat dan sering terjadi badai. Kenapa seperti itu? Karena di area pulau Jawa terdapat salah satu palung terdalam di dunia yaitu Palung Jawa, yang bersanding dengan Palung Mariana, AS dan Palung Puerto Rico.



Palung Jawa yang berada di Samudra Hindia ini memiliki titik terdalam hingga 7.455 meter. Titik terdalam palung ini berada pada jarak 320 km dari lepas pantai selatan Yogyakarta, tak heran titik inilah yang memberikan ombak yang cukup besar, kalau orang tenggelem dijamin hilang karena ada palung, apalagi hewannyapun lebih beragam terlebih hewan predator karena laut lepas, maka inilah samudra tak berujung yang langsung menuju ke kutub selatan, maka pantai sisi selatan pulau Jawa ini cukup mengerikan.

Jadi, tak heran manusia di masa lalu mengkaitkan, apa yang terjadi di pantai selatan dengan hal supranatural. Merekapun lantas memitoskan sosok mahluk yang dinamakan Kanjeng Ratu Selatan atau Nyi Roro Kidul.



Siapa yang menceritakannya pertama kali?

Dalam cerita sunda di masa pajajaran, ada cerita Dewi Kadita yaitu putri dari Kerajaan Pajajaran, yang disantet dan menyebabkan penyakit kulit lantas ia malu lalu menceburkan dirinya ke pantai selatan dan jadi penguasa dedemit. Cerita itu lebih dulu ada daripada cerita versi Mataram, karena cerita rakyat ini ada di Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Namun awal cerita kisah ini adalah di Jawa Barat, disekitaran Sukabumi sekarang.



Apakah Nyi Roro Kidul benar-benar ada?

Dalam kaca mata ilmiah tentu tidak, tapi dari kacamata para ahli spiritual sosok mahluk itu memang ada. Namun dalam sudut pandang rasional tidak ada Nyi Roro Kidul, disini tegas mahluk itu tidak pernah ada.

Alasannya, karena Pak Danang Sutawijaya pendiri kerajaan Mataram Islam sekitar tahun 1587-1601, atau disebut juga Dananjaya, ia putra sulung pasangan Ki Ageng Pamanahan dan Nyai Sabinah. Dimana saat itu terjadi orang Jawa tidak percaya kalau rakyat jelata bisa menjadi pemimpin, maka ada ungkapan rakyat jelata darahnya merah sedang pemimpin itu darahnya biru.



Karena di jaman Jawa Kuno pembagian kasta itu masih melekat, makanya mereka tak percaya kalau ada pemimpin dari rakyat jelata. Mereka anggap pemimpin itu darahnya biru dari keturunan dewa, jadi kalau sang raja meninggal maka keturunan atau kerabatnya saja yang bisa meneruskan karena sama-sama darah biru, sama-sama masih keturunan dewa.

Dalam sejarah Indonesia ada 2 pemimpin yang bukan dari keturunan raja yaitu Ken Arok dan Sutawijaya.

Dari keyakinan inilah akhirnya mereka harus melegitimasi dirinya agar diterima oleh rakyat dan dipercaya masih keturunan dewa.

Quote:


Cerita ini untuk mendukung legitimasi bahwa Ken Arok adalah keturunan dari Dewa.

Begitu juga dengan Sutawijaya yang melakukan hal yang sama, karena tidak ada darah keturunan raja, walau pun masih ada tapi jauh leluhurnya, maka untuk melegitimasi dirinya sebagai raja ketika sukses bersama Ki Ageng Pamanahan membantu Jaka Tingkir mengalahkan Arya Panangsang.



Jaka Tingkir kemudian mendirikan Kerajaan Pajang, dan menghadiahkan tanah Mentaok (di Kotagede, Yogyakarta sekarang) kepada Ki Ageng Pamanahan dan Sutawijaya.

Pada masa kepemimpinan Ki Ageng Pamanahan status Mataram Islam hanyalah sebuah kadipaten di Kerajaan Pajang. Namun, setelah Ki Ageng Pamanahan wafat pada 1575 M, Sutawijaya melepaskan diri dari kerajaan Pajang dan mendirikan kerajaan Mataram Islam pada 1582 M.

Bagaimana cara dia meyakinkan masyarakat bahwa dia layak untuk memimpin?



Dia mau menghubungkan dengan Dewa, agak susah karena dia muslim bahkan banyak penduduk Jawa juga sudah Islam. Maka diceritakanlah Sutawijaya sudah deal dengan Ratu Pantai Selatan dan Eyang Sapu Jagad penguasa Merapi juga demikian untuk mendirikan kerajaan, yang akhirnya diberi nama kerajaan Mataram.

Untuk lengkapnya,

Quote:



Quote:


Maka pusat kerajaan Mataram yang sekarang menjadi Jogjakarta berada, tepat ditengah segaris dengan Gunung Merapi dan Pantai Parang Tritis.



Dari situlah banyak orang mulai mengsakralkan, yang awalnya cerita rakyat dari tanah Padjajaran kini berkembang menjadi sangat sakral.

Menurut penjelasan ilmiahnya yang rasional, Nyi Roro Kidul adalah alat politik untuk Sutawijaya agar legitimasi dirinya diterima oleh masyarakat, yang setelah menjadi Raja namanya adalah Panembahan Senopati.

Maka yang awalnya Dewi Kandita namanya pun berganti-ganti, ada yang bilang Nyi Loro Kidul, Nyi Roro Kidul, Nyai Blorong, ada juga Ratu Pantai Selatan. Jadi ini yang memberikan petunjuk bahwa cerita rakyat ini hanyalah mitos, karena semakin maju peradaban semakin banyak namanya karena tidak adanya wujud dari siapa itu Nyi Roro Kidul sebenarnya. Jadi tukang cerita bebas-bebas saja memberikan label nama dari cerita ini, bahkan perubahan zaman membuat perkembangan cerita menjadi lebih luas.



Lantas bagaimana kalau ada yang percaya kepada Nyi Roro Kidul, ya tidak apa-apa! Loh, bukannya itu musyrik?

Tidak, kecuali kita percaya bahwa Nyi Roro Kidul punya kekuatan mandiri diluar kekuatan Tuhan.

Kalau dalam Islam, mengakui Jin itu ada dan bisa saja Nyi Roro Kidul ini bagian dari jin kalau mau dimasukkan. Namun kalau dari sudut pandang ilmiah ya tidak bisa karena itukan cerita rakyat. Dan harus kita ambil petuahnya, karena cerita rakyat mau bentuknya dongeng, mite atau legenda. Kalau ada petuah yang dilanggar bisa saja menjadi berbahaya.



Contoh: jangan pakai baju hijau di pantai selatan! Itu benar, karena ketika kamu tenggelam.warna laut akan tersamarkan, apalagi ombak pantai selatan itu besar dan ada palung di depannya. Maka larangan dari cerita mitos ini memang selaras dengan bahayanya.

Ini yang harus kita hormati dari cerita rakyat yang beredar di Indonesia. Sekian pembahasan ini, melihat dari sudut pandang ilmiahnya.





Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik, klik, klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





Diubah oleh c4punk1950... 30-12-2021 12:22
zeze6986
agusrezapratam4
ijah18
ijah18 dan 74 lainnya memberi reputasi
75
16.2K
186
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.