AWAS ADA TUYUL!

Beranda

...

The Lounge
AWAS ADA TUYUL!

lordgothyca

29-12-2021 05:27

AWAS ADA TUYUL!

Hallo Agan dan Sista. Awas ada tuyul! Untung uang ane tinggal empat ribu, diambil tuyul gak apa-apa deh 😂😂😂

Spoiler for sisa-sisa kehidupan akhir bulan /:ngakak/:

Di Platform sebelah lagi rame ngebahas Tuyul. Disinyalir karena Dirut tempat rekreasi yang (katanya) mirip tuyul minjem uang 1.2 T ke Bank DKI, dengan alasan untuk memberi makan hewan sea worlddan gaji karyawan.

Tapi ane gak mau ngebahas itu. Terlalu politik. Kalo kata kutipan dari Film Soe Hok Gie, “Politik Tai Kucing.” 😂😂😂

Ane mau ngebahas tuyul beneran, tapi dari sisi sejarah.

Jadi gini ceritanya… deg deg deg (Suara jantung ceritanya)

Kalo Babi Ngepet diceritakan lahir dari kemiskinan dan kesengsaraan masyarakat akibat tekanan kolonialisme penjajah. Tidak berbeda dengan Tuyul…

Tahun 1985, tanggal 24-25 Oktober, Balai Wartawan Semarang tiba-tiba ramai, dikarenakan seminar yang bertajuk “Tuyul dan Alam Halus.”

Menurut analisa Ong Hok Ham, seorang Sejarahwan dari Universitas Indonesia bahwa Tuyul lahir dalam tradisi masyarakat agraris di Jawa, mengilustrasikan dampak kesenjangan sosial-ekonomi akibat akumulsai modal kekayaan yang dilakukan pedagang minoritas maupun pribumi. Sama seperti Babi Ngepet, Tuyul lahir dari rasa cemburu dan antipati terhadap orang kaya.

Kapitalisme di Tanah Jawa yang masuk setelah tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870, alih-alih membuat kehidupan orang kecil di tanah Jawa lebih baik, malah membuat mereka jauh semakin terperosok dalam kemiskinan. Sebab di lain pihak, pedagang punya lebih banyak kesempatan memperkaya diri, dengan kemampuan mereka yang menentukan naik-turunnya harga hasil bumi. Ada ketidakadilan dalam urusan praktik pungutan pajak antara petani Jawa dengan pedagang Tionghoa.

Spoiler for ilustrasi masa lalu:

Singkat cerita, orang Jawa sering kali menciptakan mitos di sekitar orang yang berhasil. Contohnya seperti kisah pengusaha pabrik gula, yang menjadi bahan omongan pembantu-pembantunya saat itu. Mereka menyamakan dengan Kesatria Jawa yang memiliki masa muda yang ugal-ugalan tetapi berhasil jadi pengusaha berkat bantuan mahluk halus.

Konsep kemakmuran materiil dalam kalangan masyarakat petani, haruslah berwujud. Jika tidak, maka seseorang akan dituduh mencuri. Atau bisa dikatakan, proses pengumpulan materi haruslah terbuka, dapat dipahami, dan bersifat umum, seperti halnya kombinasi antara kerja fisik, kebijaksanaan, ritual bersifat pragmatis, serta pelaksanaan kewajiban agama dan komunitas.

Saat itu, perpindahan kekayaan yang berlimpah dalam waktu singkat, dan dilakukan hanya oleh satu orang, adalah mustahil. Maka ketika pandangan dunia ekonomi para petani terusik, mereka menyalahkan kaum bermodal dan menuduhnya sebagai pencuri yang bekerja sama dengan mahluk halus; Yakni Tuyul.

Spoiler for tuyul:

Percaya atau nggak. Tapi memang kita hidup di dunia ini gak sendiri ya. Ada mahluk lain selain manusia, seperti Jin. Tapi kadang, banyak hal kita yakini hari ini, adalah hasil cerita yang turun temurun di kabarkan dari telinga ke telinga.

Balik ke diri sendiri ya gan, sis. Tapi ada baiknya kita sikapi dengan bijak setiap kepercayaan yang sudah ada sejak zaman dulu. Segitu dulu aja gan dari ane ya.