ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Menghanguskan Ratusan Jiwa, Kebakaran Beverly Hills Supper Club

Sekitar pukul 21:00 pada tanggal 28 Mei 1977, kebakaran terjadi di Beverly Hills Supper Club, sebuah tempat hiburan dan makan malam di Cincinnati. Meskipun sudah ada peringatan bahwa telah terjadi kebakaran, namun banyak dari 3.000 tamu di dalam gedung malam itu tidak dapat dievakuasi tepat waktu. Kebakaran itu berakhir dengan merenggut 165 nyawa, menjadikan kebakaran yang paling mematikan ketiga dalam sejarah Amerika. Beverly Hills Supper Club dibangun pada tahun 1937 dan digunakan sebagai tempat kelas atas yang menawarkan tempat hiburan makan malam dan pertunjukan kabaret. Para penghibur dan artis datang dari berbagai tempat seperti Las Vegas, Nashville, dan Hollywood untuk tampil di klub yang tidak pernah sepi pengunjung.

Kepingan Memori Permainan Masa Kecil Dulu

Pada tahun 70an klub mulai berkembang dan menjadi populer. Renovasi dan perluasan bangunan menjadikan Beverly Hills Supper Club sebagai kompleks hiburan yang luas dengan beberapa panggung, ruang makan dan ruang pertemuan. Meskipun bangunan itu sendiri terbuat dari bahan yang diklasifikasikan sebagai tidak mudah terbakar, namun bangunan itu juga didekorasi dengan panel kayu, karpet tebal dan tirai yang mewah. Sebuah bangunan tua biasanya tidak memiliki sistem anti kebakaran atau detektor asap dan renovasi gedung dengan tambahan interior membuat beberapa ruang menjadi lebih luas namun tidak memiliki pintu keluar yang mengarah langsung ke luar.

Pada hari Sabtu tanggal 28 Mei 1977 tempat tersebut dipenuhi oleh pengunjung yang telah melebihi kapasitas gedung. John Davidson, seorang penyanyi populer saat itu, tampil di Ruang Kabaret dan pengunjung yang antusias memenuhi tidak hanya setiap kursi tetapi juga setiap ruang dan lorong. Tempat yang memiliki batas maksimal 600 orang itu menampung sebanyak 1.300 orang pada malam itu. Di tempat lain, banyak pengunjung yang juga menikmati makan malam di restoran gourmet, ada juga yang sedang menghadiri pertemuan pribadi di ruangan lain dan semua ruang di gedung itu menjadi penuh sesak. Jumlah total tamu di dalam seluruh kompleks bangunan itu diperkirakan sekitar 3.000, dua kali lipat jumlah yang dapat ditampung oleh bangunan itu.


Kebakaran mulai terjadi sebelum pukul 21:00 di Ruang Zebra, sebuah ruang pertemuan kecil di dekat pintu masuk utama yang saat itu menjadi tempat resepsi pernikahan. Para tamu di Ruang Zebra pergi lebih awal setelah mengeluh bahwa suhu rungan terlalu panasa karena penghangat ruangan terlalu tinggi dan mereka mendengar banyak suara benturan atau letupan yang aneh dari atap bangunan. Para tamu ini tidak tahu bahwa ada sebuah kabel di langit-langit yang telah memicu api.

Setelah tamu terakhir pergi, percikan api semakin menyala hingga pukul 21:00 di mana seorang karyawan mencium bau asap dan membuka pintu Ruang Zebra untuk menyelidikinya. Dua hal terjadi secara bersamaan ketika karyawan itu membuka pintu Ruang Zebra. Salah satunya adalah karyawan yang mengkonfirmasi adanya api di gedung itu. Kemudian petugas kemanan gedung dipanggil dan beberapa karyawan mengambil alat pemadam kebakaran dan semuanya menuju ruangan untuk mencoba memadamkan api. Hal lain yang terjadi adalah masuknya banyak oksigen ke dalam ruangan itu akibat kebakaran dan terbukanya pintu. Hal tersebut cukup untuk menyalakan api yang tadinya sebuah percikan menjadi api besar dan membakar segalanya. Setelah itu api menyambar begitu cepat, pada pukul 21:01 pemadam kebakaran menerima panggilan pertama mereka dan berangkat ke tempat tersebut tersebut.


Mereka tiba pada pukul 21:05, saat terlihat asap mengepul dari dalam gedung. Para staf di dalam telah putus asa tidak bisa memadamkan api dan berusaha untuk memperingatkan pengunjung sebanyak yang mereka bisa. Beverly Hills Supper Club tidak memiliki sistem alarm kebakaran, karena itu keadaan tergantung pada masing-masing karyawan untuk memerintahkan evakuasi dari setiap ruang, setiap koridor dan setiap auditorium. Saat itu pukul 21:06 ketika seorang karyawan bernama Walter Bailey tiba di Ruang Kabaret dan mengumumka telah terjadi kebakaran. Yang membuatnya sangat kecewa adalah para staf senior dan petinggi lainnya enggan menghentikan pertunjukan di panggung kabaret. Mereka tidak melihat asap ataupun api, dan ketika Walter Bailey memberi tahu mereka tentang kebakaran di depan gedung, mereka mungkin membayangkan kebakaran kecil seperti di dapur, sesuatu yang pasti bisa ditangani oleh staf sebelum menjadi tidak terkendali.

Mereka tidak melihat alasan untuk mengevakuasi ruangan yang penuh dengan kegembiraan para pelanggan. Menghadapi ketidakpedulian ini, Walter Bailey, seorang karyawan junior yang baru lulus kuliah, melakukan sesuatu yang luar biasa. Tindakan keberaniannya sangat patut diperhatikan karena dia sebenarnya menderita demam panggung yang parah. Walter Bailey maju ke depan ruangan, naik ke atas panggung, mengambil mikrofon dan memberitahu semua orang bahwa ada kebakaran dan mereka harus segera keluar.


Ada sebanyak 1.300 orang di Ruang Kabaret pada saat itu. Jika setiap orang dengan segera dan dengan tenang mengindahkan peringatan Walter Bailey, mereka mungkin bisa keluar tepat waktu. Namun, hanya beberapa ratus orang yang mau bergerak menuju pintu keluar. Sisanya tak bergeming karena mereka tidak melihat asap ataupun api jadi mereka merasa aman di tempat mereka berada. Mereka telah membayar mahal untuk tiketnya dan tidak ingin malam mereka terganggu. Untuk berbagai alasan, sementara hanya ratusan orang yang beruntung dievakuasi, sebagian besar adalah tamu di Ruang Kabaret tetap di duduk kursi mereka. Mereka semua tetap tak beranjak selama beberapa menit.

Pada pukul 21:10, api membuat aliran listrik di gedung itu padam, membuat setiap ruangan dan koridor menjadi gelap gulita. Pada saat yang hampir bersamaan, bau asap dari kebakaran mencapai Ruang Kabaret. Para pengunjung mulai panik. Sambil berdiri berdesakan, mereka saling mendorong, tersandung dalam kegelapan dan terinjak-injak. Pintu keluar dengan cepat dipenuhi oleh orang-orang yang panik untuk menyelamatkan diri. Situasi semakin memburuk ketika api menjalar ke seluruh gedung dan memblokir dua dari tiga pintu keluar. Sekarang ratusan orang yang putus asa mencoba melarikan diri hanya melalui satu pintu keluar.


Laporan dari petugas pemadam kebakaran dan penyintas menggambarkan orang-orang berlomba menuju pintu keluar, dengan putus asa mereka saling berebut untuk keluar dari gedung melalui satu pintu keluar. Ketika pintu menjadi benar-benar penuh dan sesak, tumpukan mayat mulai terlihat, karyawan dan penyelamat menyadari bahwa tidak ada harapan yang bisa membebaskan mereka dari kematian. Mereka terkunci dan terjebak. Lebih buruk lagi, beberapa orang pertama yang melarikan diri dari Ruang Kabaret malah tersesat di lorong bangunan yang berliku-liku. Beberapa renovasi untuk gedung yang dibangun pada tahun 1970-an telah mengubahnya menjadikan jebakan labirin.

Petugas pemadam kebakaran dari setiap daerah berjuang sekuat tenaga untuk menjinakkan api, tetapi banyak dari mereka terpaksa mundur karena asap pekat dan suhu yang sangat panas. Pada pukul 11:30, atap bangunan terlihat akan runtuh, petugas pemadam kebakaran memerintahkan semuanya untuk segera menyingkir menjauhi gedung. Hal tersebut ternyata menjadi keputusan yang bijaksana. Sekitar tengah malam atap bangunan akhirnya roboh, runtuhan bangunan itu menjadi tumpukan puing-puing yang terbakar selama dua hari penuh. Kebakaran tersebut mengakibatkan 165 orang tewas, 162 di antaranya meninggal di tempat dan tiga di antaranya meninggal di rumah sakit setelah diselamatkan.


Sebagian besar korban tewas ditemukan di Ruang Kabaret, di mana mayat-mayat ditemukan bergelimpangan saling tindih di semua pintu keluar. Memang hanya dua mayat yang ditemukan di tempat lain di gedung itu. Segera setelah pemulihan selesai, penyelidikan dilakukan. Ditemukan berbagai pelanggaran keselamatan, termasuk tidak adanya sistem alarm kebakaran, tidak ada alat keamanan kebakaran, banyaknya bahan yang mudah terbakar di gedung, tidak ada alat pemadam kebakaran dan tidak ada pelatihan karyawan. Namun, kelebihan pengunjung menjadi sebuah alasan yang harus disalahkan atas bencana tersebut. Pengunjung sering meresahkan atas ramainya tempat tersebut pada bulan-bulan sebelum kebakaran, mereka mengeluh bahwa Ruang Kabaret sering kali penuh sesak sampai para pelayan kesulitan tidak dapat menjangkau pengunjung untuk menyajikan makanan dan minuman.


Dalam peristiwa kebakaran tersebut, jumlah kematian yang tinggi tidak dapat dihindari. Setelah kejadian itu, tiga pejabat tinggi di Kentucky mendapar skorsing, karena dituduh melakukan investigasi keselamatan kebakaran yang tidak semestinya. Sejumlah tuntutan hukum juga dilayangkan oleh keluarga korban. Gugatan tersebut digabungkan menjadi satu gugatan yang akhirnya menghasilkan penyelesaian denda sebesar $10 juta dari General Electric Company, yang telah membuat kabel berkualitas rendah dan menyebabkan kebakaran. Beverly Hills Supper Club tidak berkembang sejak terjadinya kebakaran, meskipun pada tahun 2020 diakuisisi oleh pengembang taman hiburan. Berkat perubahan undang-undang dan peraturan yang terinspirasi dari bencana tersebut, Beverly Hills Supper Club yang baru akan jauh lebih aman daripada dulu yang pernah ada.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 26-11-2021 07:02
red.wangyi
hazelmoon
tokek.terbang
tokek.terbang dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.7K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.