perojolan14Avatar border
TS
perojolan14
Maskapai Banyak Nunggak Utang, Operator Bandara AP I 'Goyang'


Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid - 19 berdampak berat terhadap kinerja keuangan operator bandara terganggu, seperti Angkasa Pura I. Beban utang perseroan meningkat mencapai Rp 28 triliun kepada kreditur dan investor. Meski versi Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, utang AP I mencapai Rp 35 triliun.

Perseroan sudah punya strategi untuk mengantisipasi hal ini, dengan program restrukturisasi agresif yang disebut 'survival strategy'. Meliputi restrukturisasi finansial, operasi, penjaminan, fund rising dan melakukan transformasi bisnis. Sehingga tahun depan kondisi keuangan perseroan bisa lebih positif.

Meski utang banyak, restrukturisasi finansial yang dilakukan perseroan mau menyeimbangkan aktivitas utang dan piutang. Dengan cara intensif menagih utang-utang yang ditunggak oleh pihak lain kepada AP I, antara lain dari para maskapai penerbangan.

Direktur Keuangan AP I Andy Saleh Bratamihardja mengatakan total piutang dari yang tercatat per November 2021 mencapai Rp 900 miliar, dimana hampir separuhnya merupakan berasal dari maskapai yang menunggak bayar ke AP I.

"Sebanyak 41% dari Rp 900 miliar atau sekitar Rp 370 miliar. Sisanya itu kebanyakan dari mitra. Dari tenant juga yang menempati tempat kita lalu bayar sewa dan lain lain," katanya dalam konferensi pers, menjawab pertanyaan wartawan, Rabu (8/12/2021).

Menurut Andy dari revenue stream AP I paling besar memang berasal dari maskapai. Namun untuk penyelesaian piutang itu, pihaknya sudah membuat kesepakatan dengan maskapai terkait proses pembayaran.

"Kesepakatan penyelesaian ini diharapkan selesai sebelum akhir 2022, yang terhutang di masa pandemi. Insya Allah segera bisa terealisasi juga, jadi kita tidak ekspektasi bisa lewati dari 2022," jelasnya.

Pada tahun ini ekspektasi manajemen arus kas perseroan tahun ini masih negatif Rp 1,1 triliun, dengan rugi mencapai Rp 3,24 triliun dan EBITDA masih minus Rp 297 miliar. Namun dari hitungannya tahun depan sudah bisa positif dengan arus kas Rp 1,15 triliun, EBITDA Rp 1,56 triliun dan rugi yang menyusut menjadi Rp 601 miliar.

Perhitungan proyeksi konservatif belum memperhitungkan kondisi pandemi gelombang ketiga atau masuknya varian omicron. Meski begitu Direktur Utama AP I Faik Fahmi, melihat lebih optimis untuk tahun depan

"Itu skenario konservatif manajemen, kalo kondisi membaik itu bonus buat kita. Tapi lihat tahun depan out ada event moto GP di Mandalika, lalu G20 di Bali menggunakan bandara yang kita kelola," katanya.

link



"Sebanyak 41% dari Rp 900 miliar atau sekitar Rp 370 miliar. Sisanya itu kebanyakan dari mitra. Dari tenant juga yang menempati tempat kita lalu bayar sewa dan lain lain," katanya dalam konferensi pers, menjawab pertanyaan wartawan, Rabu (8/12/2021).
scorpiolama
scorpiolama memberi reputasi
1
1.6K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.