RarashashaAvatar border
TS
Rarashasha
KETIKA TUHAN BICARA CINTA
Sejak hari kemarin aku mengikuti cerita tentang Novia.
Mahasiswi cantik yang sekarang menjadi trending topik, mahasiswi yang harus mati dengan membawa kisah cintanya yang tragis, kisah cinta yang akhirnya harus dibaca dan dinikmati menjadi konsumsi publik.

Sebagai seorang perempuan dan sebagai aktivis organisasi perempuan jelas aku akan membela perempuan namun ada cerita yang tidak bisa terlupakan.

Benar memang bahwa menjaga nama baik, harga diri dan kehormatan adalah suatu keharusan.

Membiarkan diri terkapar pada perasaan yang tidak jelas justru akan menimbulkan derita yang berkepanjangan.

Perempuan. . . makhluk cerdas yang selalu mengutamakan perasaan seringkali justru terdampar pada perasaannya sendiri yang kemudian bergantung pada kata ikhlas atas semua perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang katanya dicintai dan mencintainya.

Lalu kemudian kata ikhlas itu membutakan mata dan pikirnya, lalu kemudian kata ikhlas itu menggoyahkan keimanannya.

Perempuan sejatinya tercatat dalam sejarah sebagai makhluk yang dengan segala kelemahannya dia memiliki sejuta kekuatan namun sayangnya dia lebih sering terdampar pada kelemahannya dan melupakan kekuatannya.

Novia adalah satu dari sekian banyak contoh kisah perempuan cantik, pintar, yang begitu percaya masih ada kemurniaan Cinta.

Hingga dirinya dengan segala kesetiaan menjaga rasa cinta itu demi kekasihnya.
Ketika kemudian dia mendapati bahwa dirinya hamil dia langsung saja menceritakan kepada kekasihnya.

Bukankah kehamilan itu sebuah tanda cinta?, namun yang terjadi apa?.
Cinta hanya berada pada sebuah kotak kekuasaan yang terkotak-kotak.
Cinta Novia bertepuk sebelah tangan ketika kehamilan menjadi sebuah prahara.
Sang kekasih seolah lupa pada kenikmatan yang pernah direguk bersama lalu kemudian sang kekasih pun mengumpulkan banyak sekali kekuatan untuk menyelamatkan dirinya dari beban tanggung jawab yang mestinya harus diembannya.
Dengan segala daya upaya mungkin, keluarga besar yang berkedudukan dan penuh moral itu menutupi semua kesalahannya, menata setiap gerak langkah yang harus dilakukan agar aib itu tak terbaca.

Mungkin mereka juga membuat banyak sekali acara agar segala kekhilafan itu diakui sebagai sebuah kehilafan dan kehamilan yang terjadi adalah atas dasar suka sama suka sehingga bisa bebas dari jeruji hukuman.

Real.

Secara hitungan manusia mereka menang, namun mereka lupa, ada kekuatan Tuhan yang berbicara, ada keMaha Dahsyatan aturan yang tidak bisa dikalahkan.

Tuhan sedang berbicara di atas singgasananya bahwa setiap keburukan, kemunafikan, kebohongan, kecongkakan kepongahan, akan tersungkur di bawah amanah dan kekuatan jemari-jemari hukum Tuhan.
Tuhan sedang berbicara hingga sesuatu yang disembunyikan itu akhirnya terbongkar.

Andaipun jerat hukum bisa menyelamatkan karena sang kekasih berasal dari keluarga berkedudukan.
Andai pun tata aturan manusia bisa membebaskan sang kekasih karena mereka dari keturunan hebat dan beruang.

Tetapi lihatlah. . .berita yang sudah menjadi konsumsi dunia tidak akan pernah bisa terlupakan.
Aib sudah menyebar.
Bangkai yang disimpan itu sudah tercium oleh banyak orang.

Pertanyaannya masih akan adakah orang baik, berkedudukan baik dan sejajar yang suatu hari setelah kasus ini selesai akan tetap mau mengambilnya sebagai menantu tersayang? ?.
Novia kini telah tenang, dia memandang dari tempatnya semua hiruk-pikuk yang sedang terjadi di dunia.
Dia telah menutup mata meskipun dengan jalan yang mungkin tidak di benarkan, tetapi Novia telah menjadi pemenang, dia telah berhasil menyuarakan suara dari perempuan yang banyak tersimpan.

Suara perempuan yang telah tersakiti, suara perempuan yang telah terjebak pada cinta kemudian ditinggalkan.
Suara perempuan yang terus berkata aku mengikhlaskan.
Novia adalah pahlawan yang setidaknya telah mengajarkan kepada kita untuk lebih berhati-hati lagi mempercayai cinta dan kata-kata manis.

Bukankah laki-laki diciptakan sebagai pemimpin yang seharusnya berjalan seiring dengan perempuan.
Yang ketika permasalahan datang dia mempunyai dada yang luas dan kemampuan yang luar biasa untuk menenangkan?. Tapi sayang demi menjaga nama baik, harga diri dan kehormatan sebagian lelaki lupa akan tugasnya sebagai "qowwam".
Yang berusaha menjebak akhirnya justru terjebak.

Dan dunia kini menertawakan.
Apa kabar pangkat dan kedudukan ?.
Apa kabar derajat strata dan kemewahan?.
Apa kabar jabatan nama baik harga diri dan keturunan yang dibanggakan?.

Ketika kesalahan kau lakukan namun Taubat tak juga membuat engkau berhenti dari buruknya kelakuan.
Meminta maaf tulus ikhlas dan memberikan ganti rugi yang sewajarnya tak juga diupayakan.
Jangan khawatir kekuatan Tuhan yang akan menyelesaikan.

Mulai hari ini kepada siapapun yang telah membaca tulisan ini, aku mengajak dengan hati yang penuh cinta.
Jangan hanya ingin dianggap baik tapi gunakanlah setiap kekuatan yang kau miliki untuk membaikkan orang-orang yang mungkin belum baik dan belum dianggap baik.

Jangan biarkan kepongahan menjadi jeruji bagimu untuk menyelesaikan perkara-perkara kecil yang kau anggap tidak bermanfaat padahal sejatinya perkara kecil itu lah yang membuat engkau suatu hari menunduk malu di hadapan Tuhan.

Karenanya selagi masih ada kesempatan.
Mari kita jadikan kasus Novia ini bukan hanya sebagai bahan pergunjingan tetapi juga sebagai salah satu jalan untuk kita menguatkan iman.
Menolehlah sejenak ke belakang Lihatlah banyak kisah yang berserakan Mari punguti satu-satu dan kita selesaikan sebelum akhirnya Tuhan berkata sudah waktunya untukmu pulang.


Salam sayang
Desember 2021
Kotabaru di depan mata kujemput dengan penuh Sukacita.
Diubah oleh Rarashasha 07-12-2021 14:09
mutia4943
bukhorigan
megaherra
megaherra dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
icon
21.6KThread26.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.