Dari informasi yang aku dapatkan saat akan menulis thread  ini, aku menemukan fakta yang mengerikan, satu dari tiga mahasiswa Jakarta punya pemikiran ingin bunuh diri. Bukan angka yang sedikit. Hal itu disebabkan oleh banyak hal yang tidak pernah bisa kita nilai secara sepihak.[3] Kenapa? Karena bagi beberapa orang, tersengat lebah adalah hal yang biasa, namun ada beberapa orang lainnya yang memiliki dampak yang sangat bahaya dan mampu mengancam nyawanya. Analogi ini cukup digunakan sebagai alasan untuk kita tidak menilai orang seenak kita sendiri. Jika tidak tahu, cukup diam.
Fenomena ini tidak terjadi hanya di Indonesia. Di beberapa negara maju juga banyak yang melakukan hal ini, beda tempat jelas beda faktor penyebabnya.

Pada thread  ini aku mau mengulas beberapa hal yang mungkin bisa membantu untuk mereka yang mencari solusi, bagaimana menghindari hal seperti ini. Pastinya bukan dari aku, tapi dari beberapa sumber yang aku dapatkan dan pengalaman pribadi.


Keinginan bunuh diri bukan sesuatu yang bisa dibangga-banggakan, itu menyakitkan. Bagi mereka yang memiliki pikiran seperti ini perlu diketahui penyebabnya. Jika sudah diketahui penyebabnya, hal yang paling utama adalah untuk tidak melakukan tindakan yang menyakiti diri sendiri karena ingin lari dari kesakitan batin yang menyesakkan. Menyakiti diri sendiri bukan solusi untuk menghindari masalah yang sendang dihadapi. Mencari orang yang bisa dan mau mendengarkan masalah dan fokus terhadap solusi adalah salah satu alternatif untuk menghindari tindakan menyakiti diri sendiri.
Stigma yang sering didengar di masyarakat adalah "minta tolong itu lemah". Maka tak heran banyak orang yang memendam masalah mereka sendiri karena malu jika disebut lemah. Manusia memiliki kelemahannya sendiri-sendiri. Meminta pertolongan bukan hal salah dan mengakui bahwa posisi kita berada pada kondisi lemah bukan hal yang memalukan.Itu adalah naluri yang muncul secara alamiah dari manusia untuk bertahan hidup. Sehingga, untuk mengurangi fenomena ini, lingkungan harus kompak untuk menciptakan situasi yang sehat tanpa membuat stigma seperti itu.
Memberikan penghiburan pada diri sendiri saat mengetahui diri ini sedang sangat lemah. Menemui teman yang bisa mengerti bisa menjadi salah satu solusi untuk menekan keinginan bunuh diri. Mengobrol dengan keluarga yang bisa mengerti juga sangat membantu.
Masa bodoh dengan bacot  manusia yang sama sekali tidak tahu kondisi kita adalah hal yang paling sulit dihadapi kebanyakan orang yang memiliki keinginan bunuh diri. Untuk bisa bersikap seperti ini perlu proses dan dengan proses tersebut, secara perlahan nanti akan bisa.
Mereka yang memiliki keinginan bunuh diri adalah mereka yang merasakan kelelahan mental yang tidak bisa dibayangkan oleh orang lain. Mereka hanya perlu dimengerti dan perlu dianggap keberadaannya. Itu adalah hal yang sangat membantu mereka. Bagi kamu yang merasa lelah akan sesuatu, baik itu rutinitas, tekanan pekerjaan, tekanan keluarga, atau masalah percintaan, istirahatlah, istirahtalah, istirahatlah, berikan tubuh dan fikiran untuk istirahat. Jika sudah siap untuk bangkit lagi, berjuang lagi. Jika lelah, istirahatlah lagi, sampai benar-benar siap untuk menjalani hari-hari selanjutnya.
Saat terpikirkan keinginan bunuh diri, ingatlah siapa seseorang yang akan benar-benar bersedih karena kehilangan dirimu. Jika kamu berpikiran bahwa tidak ada orang yang mencintai dan peduli terhadapmu, pikirkan betapa banyak orang sepertimu yang membutuhkan cinta. Cintailah dirimu untuk mencintai mereka. Tidak harus manusia, hewan dan alam di sekitar kita layak mendapatkan cinta kita. Merekalah yang sebenar-benarnya mencintai kehidupan kita. Bahkan tanpa pamrih memberikan cinta mereka kepada kita. Hiduplah untuk mencintai mereka yang memberikanmu cinta.