hermeneutika
TS
hermeneutika
RESENSI BUKU KEGAGALAN HIDUP


“Hidup adalah rangkaian masalah,
setiap rangkaian itu adalah energi negatif (-)  yang melahirkan energi negatif (-)”. Katakanlah yang negatif (-) adalah negatif (-), maka hasilnya positif (+)
 
(Adang)
 
 
Hidup adalah serangkaian masalah, sekali lagi HIDUP = MASALAH. ia adalah konstanta tertinggi di kehidupan ini (alam jagat semsta inipun mendukung). Ketika di rumah saya tidak ada internet dan setiap hari harus beli kuota, saya pasang internet untuk memudahkan hidup saya mengakses berbagaimacam informasi, di saat yang bersamaan saya sedang mencari masalah baru dan solusi dalam waktu yang akan datang. Benar saja, tetangga saya marah sebab rumahnya terlewati kabel internet saya, ada solusi dalam hidup ada masalah yang saling bergantian. Tidak pernah usang ataupun selesai, hidup ini bagian terbesar dari TITIK TERENDAH, namun ini adalah kemenangan. 

setiap selesai masalah dalam hidup, maka itu adalah masalah baru. saya lulus S-1 adala masalah baru, hendak kemana saya, begitupun dengan yang lulus S-3, mau apa setelah lulus, sementara ilmunya gitu - gitu ajah (normatif, posotivisme), ketika praktek menjadi hampa, hanya tulang belulang yang berserakan, sehingga masyarakat adalah sasaran penelitian, dan tidak ada kontribusi yang sejatinya.  Pencapaian manusia bukan terletak pada gelar pendidikan tertinggi atau  / jabatan fungsional tertinggi (Profesor), pencapaian manusia tertinggi adalah bisa melewati dan memberikan solusi dari masalah yang ada. ada yang tidak sekolah sampai S3, bahkan hanya lulus SMA, tetapi ia bisa jadi Dosen di Jepang.......  

 

Panjang lebar saya kutip masalah dari Mark Manson;

 

“Masalah kesehatan Anda dengan cara membayar kartu anggota gym,Anda menciptakan masalah baru, seperti hari harus ba­ngun lebih awal agar bisa ke tempat latihan tepat waktu, mandi keringat selama 30 menit di atas elliptical (mesin latihan stasioner), kemudian mandi dan ganti baju sebelum ke tempat kerja supaya tidak menyebarkan bau tak sedap di seluruh kantor”.

 

 

Uang bukan segalanya,

Tetapi segalanya menggunakan uang.

 

Mau tidur enak, tinggal cari hotel yang berbintang,

Apakah nyamannya tidur, nyenyaknya tidur dapat di beli?

 

Entah siapa yang pertamakali bilang uang bukan segalanya, dan segalanya butuh uang. Dari sejak lahir sampai meninggal, yang menjadi perkaranya / dalam kehidupan ini adalah Uang. Lahiran pakai uang, di rumah sakit, di Rumah Bersalin di Dukun Beranak sekalipun, pakai uang. Selama saya ber-uang, Kita semuanya memiliki uang, tentunya akan dihormati, didengar, disetujui, disanjung tinggi. Semua perkataa Kita adalah wahyu dan perintah, Kita dielu-elukan, karena uang.

 

   Jack Maberkata, bahkan kentutmu pun wangi, bijak dan menginspirasi kalau kau ber-uang. Mungkin tidak persis seperti itu, tapi intinya kurang lebih sama.

 

Benar uang bisa membeli minyak wangi yang termahal di dunia, tetapi uang tidak dapat membeli nafas yang teratur dan segar, bisa membeli makanan enak, tetapi Uang tidak bisa beli nafsu makan.

 

Bisa membeli rumah mewah, tetapi uang tidak dapat membeli kenyamanan yang tinggal di dalamnya, bisa membeli vitamin yang termahal, tetapi uang tidak dapat membeli kesehatan.

 

Dengan uang Kita bisa membeli tempat tidur yang mewah, tetapi tidak dapat membeli rasa tidur nyenyak, bisa membeli suasana pesta, tetapi uang tidak dapat membeli rasa gembira dan suka-cita.

 

Uang bukan segalanya, namun segalanya butuh uang. Tetapi segalanya yang mana? Kebahagian, haruskah dengan uang, banyak mobil, rumah mewah, hidupnya tidak nyaman, hidupnya acak- acakan, setiap hari di kejar – kejar cicilan, di kejar ‘bunga bank’, di kejar ketidawarasan hidup. Sederhana, yang penting cukup. Sederhana yang penting bisa beramal. Membantu yang lemah, tidak mengecewakan manusia lainnya. Memang Uang bisa membeli tiket berlibur panjang, tetapi uang tidak dapat membeli rasa senang menikmati liburan itu. Uang bisa membeli wanita-wanita cantik, tetapi tidak dapat membeli cinta yang sejati.

 

Uang bisa membeli buku ini (kalau saya jual), tetapi tidak bisa membeli pemahaman terhadap buku ini. Kalau saya gratiskan, apakah pemahamannya akan sampai, belum tentu, apakah maknanya akan sama dengan apa yang saya pikirkan, belum juga. Lantas apakah ketika Anda mengundang saya untuk menjadi pembicara tentenga TITIK TERENDAH KEHIDUPAN,apakah pemahamannya akan dapat? Uang bisa memanggil saya, tetapi tidak dengan interpretasi saya. Buku ini bebas untuk ditafsirkan, namun penafsir pertamanya adalah “AKU”, - “AKU MENULIS, MAKA AKU ADA”.     

 


adirizkysptr565arsipojanrakkaadywikarta
rakkaadywikarta dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3.7K
22
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
Buku
icon
7.7KThread4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.