amellemaAvatar border
TS
amellema
Sunny Side Up


-SINOPSIS-

Tentang Danas yang merupakan seorang reporter TV lokal yang pernah dipecat karena sering pingsan saat akan liputan live report. Sementara Dharma adalah seorang pekerja freelancer yang hidupnya sering dikejar-kejar oleh para gangster. Hingga suatu hari mereka bekerja di stasiun TV yang sama. Mereka sering ditugaskan di lokasi yang sama namun atmosfir di sekitar mereka berdua selalu terasa tegang dan banyak drama. 

Setelah lama kenal ternyata mereka terhubung satu sama lain secara tidak sengaja. Namun hubungan itu memberi luka yang begitu dalam pada salah satu dari mereka.


Quote:



-Prologue.1, POV: A-


Hari ini Danas dipecat dari pekerjaannya sebagai jurnalis TV. Dia berjalan menuju basement kantor sambil membawa barang-barang peninggalannya yang dimasukkan ke dalam sebuah kardus besar.

Tapi sialnya saat dia ingin memasukkan kotak besar itu ke dalam mobil, pintu mobil butut itu susah dibuka. Perlu ada perlakuan khusus untuk membuka pintu mobil itu. Bisa-bisanya sebuah mobil sedan keluaran tahun 80-an itu membuatnya makin merasa sengsara setelah beberapa menit lalu dia baru saja didepak dari kantornya.

Danas merasa kakinya seperti sudah tidak bisa ditegakkan untuk berdiri lagi. Badannya langsung meluruh ke bawah bersamaan dengan kotak besar itu.

Sambil jongkok dia memperhatikan sepatu kets hitamnya yang dia beli dari online shop. Tidak terasa setitik air mata membasahi ujung sepatu itu. Danas langsung mengusapnya kasar.


Kets hitam itu sudah menjadi temannya selama 2 tahun. Teman yang dia ajak untuk menemui narasumber dari berbagai lapisan masyarakat. Dimulai dari pejabat tingkat tinggi sampai masyarakat biasa.

Tapi hari ini dia sudah tidak mau menganggap kets hitam itu sebagai temannya lagi. Dia cepat-cepat mencopot kets hitam itu lalu melemparkannya ke dalam kotak besar di sampingnya. Kemudian dia langsung berdiri dengan kaki telanjang.

Tangannya mengakali knop pintu mobilnya agar bisa terbuka. Ketika pintu berhasil terbuka, Danas masuk ke dalam lalu dia menundukkan kepala di stir mobil. Dia membenturkan kepalanya berkali-kali di sana. Danas marah. Dia marah bukan kepada produsernya yang memecatnya. Tapi dia marah kepada dirinya sendiri.

Bagaimana bisa dipecat hanya karena pingsan?

Hal seperti itu bukan sekali atau dua kali saja. Maksudnya bukan berkali-kali Danas dipecat. Tapi dia berkali-kali hampir pingsan saat di lapangan ketika akan liputan. Dan ternyata hari ini dia benar-benar pingsan di jalanan saat hampir live report untuk meliput kemacetan arus lalu lintas.
Penyebabnya kurang tahu. Hanya saja dia mulai merasa ada yang kurang beres dengan tubuhnya. Dia merasa kepalanya pusing, perutnya mual, dan keringat dingin mulai muncul ketika melihat kecelakaan mobil yang menyebabkan darah berceceran di jalan raya.


-Prologue. 2, POV: B-


Tengah malam ketika orang-orang tidur, Dharma sedang bersembunyi dengan nafas yang tersengal-sengal. Pria-pria berbadan besar itu terus saja mengejarnya walau dia mati-matian bersembunyi di tengah kegelapan.


Perlu mengamati keadaan sekitar untuk mengamankan dirinya sendiri agar bisa keluar dari tempat persembunyiannya. Setelah aman, Dharma berjalan sambil memegang perutnya yang masih terasa nyeri setelah beberapa kali ditonjok oleh pria-pria itu.

Dharma berjalan menuju apotek untuk membeli beberapa obat untuk meredakan nyeri. Sambil menunggu apoteker mengambil obat, Dharma celingukan ke sana- kemari karena dirinya masih khawatir jika pria-pria itu tiba-tiba menemukannya dan memukulinya lagi.

Seusai dari apotek dia berjalan kembali menuju rumahnya. Ketika dia sampai di rumahnya, Dharma duduk di sofa usang miliknya yang ujungnya bolong-bolong. Dia segera membuka plastik berisi obat itu. Kemudian dia mengoleskan sebuah cairan ke bibirnya yang terluka.

Sambil mengobati lukanya Dharma merenungi hidupnya sendiri. Dia bingung entah kenapa hidupnya sering berurusan dengan pria-pria badan besar akhir-akhir ini. Padahal dia sama sekali tidak mengusik kehidupan pria-pria itu. Dia hanya orang biasa yang hidupnya hanya fokus pada pekerjaannya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Orang-orang tidak tahu pekerjaan aslinya. Yang mereka tahu Dharma adalah seorang tukang bengkel dekat kuburan. Padahal Dharma punya beberapa pekerjaan lain yang tidak diketahui orang-orang. Alias dia adalah seorang pekerja serabutan.

Sebenarnya ibunya sejak kecil menginginkan Dharma menjadi seorang pegawai PNS yang punya gaji tetap dan juga bisa mendapat tunjangan di hari tua. Tetapi Dharma hidup dalam stirnya sendiri. Dia bisa ke manapun dan melakukan apapun karena dia sendiri adalah sopirnya.

Dharma bisa melakukan pekerjaan apapun ketika orang-orang membutuhkannya. Dari mulai pekerjaan yang mengutamakan otak sampai mengutamakan kekuatan fisik semuanya dia lakukan.

Dia juga menganggap dirinya seorang multitasking karena bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Terakhir dia menjadi fotografer dadakan dalam pernikahan temannya sambil menjadi joki tugas anak kuliahan.

Kalau orang lain menyukai pekerjaan tetap, tidak dengan Dharma. Dia lebih senang menjadi seorang freelancer atau pegawai kontrak yang masa kerjanya sudah ditentukan dari awal oleh atasannya.

Dharma tentu punya alasan kenapa dia tidak suka bekerja sebagai karyawan tetap. Dia hanya tidak mau jika pria-pria berbadan besar itu sampai tahu di mana dia bekerja. Jika mereka tahu keberadaannya, maka malam mengerikan itu terulang kembali yang membuat sekujur tubuhnya lebam karena dipukuli para preman itu.

***

Guys kasih tahu dong gimana ngelanjutin thread buat part selanjutnya.
Diubah oleh amellema 29-11-2021 08:45
bukhorigan
bukhorigan memberi reputasi
1
752
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.