si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Ukraina Uji Coba Roket dengan Hulu Ledak Thermobaric
Di tengah bayang-bayang perang terbuka dengan Rusia, Ukraina terus menambah inventaris senjatanya. Dan baru-baru ini mengutip lpaoran mil.in.uamereka telah sukses menguji roket yang dibekali hulu ledak thermobaric, uji coba dilakukan oleh SJSC Artem yang bekerjasama dengan State Research Institute of Chemical Products.

Hulu ledak thermobaric tersebut dipasang pada roket RS-80 kaliber 80 mm. Thermobaric menjadi momok menakutkan dalam peperangan infanteri, pasalnya efek ledakannya akan menghasilkan lebih banyak panas dan tekanan berlebih daripada bahan peledak konvensional saat terkena udara bebas.

Hulu ledak yang diuji diisi dengan campuran thermobaric dengan keseimbangan oksigen negatif, yang membentuk faktor perusak tertentu selama pembakaran. Efek ledakan dari hulu ledak thermobaric bisa mencapai radius 4-5 meter serta mencapai suhu lebih dari 1500 derajat Celcius. Pada saat yang sama gelombang kejut (shock wave) dari hulu ledak ini tetap menjadi efek penghancur utama. Gelombang kejut yang dihasilkan oleh hulu ledak thermobaric tidak bergerak dalam garis lurus, ledakannya memberikan kerusakan efektif pada pasukan lawan dan benda yang dilindungi oleh karung pasir atau pelindung tubuh lainnya.


Quote:



Thermobaric juga menampilkan gelombang kejut yang diperkuat oleh pantulan dari dinding dan permukaan lainnya, sehingga sangat sulit untuk memberikan perlindungan terhadap gelombang kejut dan pengaruh termal yang meluas. Pihak pengembang menyebut, hulu ledak dari roket ini bisa dilepaskan dari helikopter atau drone. Di mana senjata satu ini sangat efektif dalam menghancurkan sasaran yang ada di dalam ruangan.

Selain muatan utama thermobaric, hulu ledak dari roket ini juga dilengkapi dengan inti penetrator, yang memungkinkan untuk menghantam kulit dari kendaraan lapis baja yang punya ketebalan baja 40 mm. Selain itu dinding bangunan dan tempat perlindungan, termasuk batu bata yang punya ketebalan 500 mm, atau dinding beton setebal 200 mm juga dapat ditembus oleh senjata ini. Inti penetrator disini bertugas untuk membuka jalan bagi thermobaric untuk menembus ke dalam ruang tertutup, bunker dan kendaraan lapis baja ringan.


Quote:



Sebagai tambahan informasi Thermobaric sering disebut sebagai fuel-air  explosives (FAE)di mana bahan peledak jenis FAE menggunakan oksigen dari udara sekelilingnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi. Bahan peledak kecil di dalam amunisi FAE menyebarkan awan kimia di udara melalui efek aerosol. Awan gas kemudian merembes dengan mudah ke dalam bangunan dan gua, serta turun ke celah parit. Sebuah ledakan sekunder kemudian menyulut awan kimia, menyebabkan ledakan besar yang berlangsung cukup lama.

Sementara panas yang dihasilkan oleh FAE menyebabkan luka bakar mematikan dalam radius yang luas, tekanan berlebih yang diciptakan oleh pembakaran udara secara tiba-tiba bahkan lebih mematikan. Ledakan api menciptakan vakum oksigen parsial yang membunuh dan melukai dalam berbagai cara aneh, di mana efek dari ledakan senjata ini tidak dapat dikurangi dengan alat pelindung tubuh. Sehingga akan sangat mengerikan jika senjata seperti ini digunakan untuk menyerang pasukan infanteri.

AS pertama kali menggunakan hulu ledak thermobaric selama Perang Vietnam untuk membersihkan zona pendaratan helikopter dan ladang ranjau, dan kemudian menyebarkannya sebagai senjata ofensif. Tak lama setelah itu, Soviet juga mulai mengadopsi thermobaric. Pada tahun 2002, saat AS mencoba untuk memburu Osama bin Laden di pegunungan terjal Tora Bora, pesawat AS mengerahkan hulu ledak tehrmobaric yang di pasang pada peluru kendali presisi. Hulu ledak akan menyedot oksigen keluar dari gua tempat para pejuang Taliban bersembunyi.

Di sisi Rusia, Negeri Beruang juga sudah memiliki senjata yang dilengkapi dengan hulu ledak thermobaric. Di mana Rusia memliki 3 varian berbeda, mulai dari TOS-1 Buratino, TOS-1A Solntsepek serta TOS-2 Tosochka. Di mana TOS-2 adalah varian yang terbaru. Dua sistem TOS pertama menggunakan sistem pengggerak roda rantai yang dipasang di atas tank T-72, sementara TOS varian terbaru dipasang pada platform truk 6x6. Sistem TOS generasi sebelumnya akan digunakan di garis depan, sedangkan TOS-2 dikerahkan untuk melakukan serangan mendadak.


Mengingat efek ledakan yang mengerikan, tentu kita berharap senjata dengan hulu ledak thermobaric ini tidak pernah digunakan oleh Rusia maupun Ukraina.



Quote:






Referensi Tulisan: mil.in.ua
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 02-12-2021 07:35
jazzcoustic
general.maximus
ushirota
ushirota dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.7K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.