• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Inilah Pelaku Serial Killer Internet yang Pertama (Pembunuh Berdarah Dingin)

volcom77Avatar border
TS
volcom77
Inilah Pelaku Serial Killer Internet yang Pertama (Pembunuh Berdarah Dingin)

Sumber gambar [disini] dan [disini]

Kejadian berikut menggiatkan kita pada kasus-kasus hubungan the slaves dan the masteryang terjadi di banyak tempat yang kita kenal John Edward Robinson lahir 27 Desember 1943. Dia adalah seorang pembunuh berdarah dingin di Amerika pada masa itu. Ia juga adalah seorang Penipu, Penggelapan dan Penculik. Pada tahun 2000 misalnya, edwar robinson, ayah yang rajin beribadah ke gereja itu diberi julukan sebagai seorang sadomasokis pertama atau "the internet slaves master" (the kansas city star, 2 juni 2017) atau the internet's firs serial killer. Namun, tak ada yang menyangka bahwa selama lebih dari sepuluh tahun ia telah melakukan tindak kejahatan dan penyimpangan sadomasokisme, perampokan uang, hingga pembunuhan delapan wanita.

Melalui situs BDSM (Bondage, Discipline, Sadomasochism/Dominance and Submission), Edward Robinson bertemu secara online dengan para korbannya. Ia menamai dirinya sebagai the master dan mencari slave di situs tersebut. dengan kemampuan merayu para korbannya, Edward Robinson tak hanya melakukan hubungan seks dengan cara sadomasokisme, tapi juga memeras uang para korban. Motifnya hampir serupa dari satu korban dengan yang lainnya. Ia bertemu dengan korban melalui internet dan berdalih menawarkan pekerjaan kepada mereka.

Tak hanya itu, Ia juga memberikan tempat tinggal kepada para korbannya agar lebih bebas untuk bertemu dan melakukan hubungan intim dengan kelainannya (BDSM). Ia juga memeras harta korbannya, menipu para korban untuk memberikan akun rekening tabungan, jaminan sosial penyadang cacat, hingga menjual anak korbannya ke adik nya. Setelah ia mendapatkan apa yang ia mau, semua korban di bunuh dengan benda tumpul seperti palu besar saat mereka tertidur.

Edward Robinson memiliki beberapa perusahaan, salah satunya Equi-ll yang menjadi holding Company dari beberapa lini bisnis dan program filantropisnya. Beberapa kali ia terjerat dalam kasus penipuan uang dan harus masuk penjara. Namun, perusahaan itulah yang menjadi daya tarik bagi para korbannya untuk mencari pekerjaan tetap.

Quote:

Salah satu korbannya adalah Lisa Stacy. Pada tahun 1985, janda beranak satu itu tak memiliki pilihan sehingga ia menerima tawaran program sosial yang di berikan oleh Edward Robinson. Lisa membawa bayinyauntuk bekerja dengan Edward Robinson yang diketahui memiliki 17 identitas palsu. Selain itu, keluarga melapor ke polisi bahwa Lisa menghilang tanpa kabar. Polisi tak bisa menudu Edward Robinson dengan dugaan penculikan atau pembunuhan karena tak ada bukti yang cukup. Tak lama setelah polisi menginvestigasi kasus hilangnya Lisa dan bayinya, keluarganya mendapatkan surat dari Lisa yang menyatakan ia dan bayinya baik-baik saja. Namun, Kejanggalan muncul ketika surat tersebut di ketik, bukan ditulis tangan, karena keluarganya tahu Lisa tidak bisa mengetik.

Beberapa tahun kemudian, seorang perempuan bernama Paula Godfrey berpamitan kepada orang tuanya untuk bekerja sebagai sekretaris CEO sebuah perusahaan. Namun, setelah tidak mendengar kabar darinya, keluarga melaporkan ke polisi. Selang beberapa waktu, keluarga pun mendapatkan surat yang bertanda tangan Paula Godfrey bahwa keadaan baik-baik saja dan ia tidak mau bertemu lagi dengan keluarganya.

Korban lainnya adalah Suzette Trouten, yang bertemu dengan Edward Robinson melalui situs BDSM dan mencari "the master" untuk dirinya. Setelah mengenal Edward Robinson, Ia memutuskan untuk pindah ke kansas. Sama seperti para korban lainnya, ia pun tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Baru diketahui kemudian, Edward Robinson mengirimkan surat yang bertanda tangan Suzette Trouten agar ia tetap menerima uang dari mantan suaminya. Belakangan diketahui bahwa semua korbannya ternyata telah menandatagani "slave contract" dengan "the master" yang isinya adalah pernyataan bahwa ia siap di hukum jika berkelakuan tidak baik. Beberapa tahun setelah itu, polisi mendapatkan titik terang dari laporan salah satu perempuan yang mengaku bahwa Edward Robinson bertindak melewati batas yang disepakati saat berhubungan intim dengannya. Polisi pun segera mendapatkan bukti yang cukup untuk menahan Edward Robinson. Pada tahun 2002, polisi berhasil menemukan dua mayat yang disimpan rapi di dalam drum bekas minyak di salah satu gudang perusahaan milik Edward Robinson.

Setelah itu, beberapa jasad manusia juga di temukan di sekitar gudang miliknya yang tersebar di beberapa kota. Bahkan, ada beberapa perempuan yang tidak termasuk dalam daptar pencarian polisi seperti Beverly Bonner, yang ditemui Edward Robinson saat di penjara dan Sheila Fath, ibu dari anak yang menggunakan kursi roda. Kasus ini dimulai pada tahun 1984 hingga 2000 dengan total delapan orang korban. Edward Robinson akhirnya ditahan pada 2 juni 2002. Ia pun divonis hukuman mati....


Sekian dan terima kasih untuk ulasan dari ane semoga ini bisa memberikan kita pelajaran agar tidak mudah percaya kepada orang lain. Dan semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat walafiat....
emoticon-Shakehand2Salam Hangat :terimakasih

Quote:
Diubah oleh volcom77 29-11-2021 11:24
bagong56
zhemyonlyone
anameo96
anameo96 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.6K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.