• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Yuk Diskusi! Apa yang perlu diketahui tentang Varian B.1.1.529 atau OMICRON?

Iluminarc
TS
Iluminarc
Yuk Diskusi! Apa yang perlu diketahui tentang Varian B.1.1.529 atau OMICRON?

Ilustrasi Covid-19.sumber


Memasuki 2 tahun masa pandemi COVID-19, baik status waspada (Alert) maupun pandemi masih belum usai/diangkat. Meski seluruh negara di dunia ini menerapkan penanggulangan penyebaran virus seperti Lockdown, Karantina, hingga vaksinasi, penularan virus masih belum bisa dibendung sepenuhnya. Risiko penularan virus ,terutama bagi warga yang memiliki risiko (rentan) dan belum vaksinasi, masih ada dan tinggi. Terlebih lagi, virus ini memiliki beberapa macam Varian dengan derajat penularan dan virulensi yang berbeda-beda, seperti varian delta, delta-plus, Mu, dan varian terbaru, varian Omicron. 

OMICRON, VARIANT OF CONCERN TERBARU
Pada tanggal 26 November 2021, WHO melakukan Emergency Meetinguntuk membahas mengenai varian virus corona terbaru dengan label B.1.1.529. Berdasarkan hasil rapat tersebut, WHO menetapkan varian virus corona B.1.1.529 sebagai "Variant of Concern" terbaru (tabel 1/spoiler), dan menamainya varian Omicron. Varian Omicron ini diketahui pertama kali menyebar secara cepat di negara Afrika Selatan (Afsel) pada tanggal 24 November 2021. Penyebaran varian ini diketahui lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta yang pada beberapa bulan lalu menyebar di negara Indonesia. Selain terdeteksi di Afsel, negara lain seperti HongKong, Belgia, dan Inggris juga dikabarkan telah terdampak oleh penyebaran varian tersebut.

Spoiler for Nomenklatur WHO mengenai Variant of Concern COVID-19:


Meski belum dilakukan penelitian yang lebih menyeluruh mengenai varian Omicron ini, dr. Tom Peacock, seorang ahli virologi di Imperial College London, menyampaikan temuannya pada Surat Kabar the Guardians. Menurut beliau, terjadi 32 buah mutasi pada Spike Proteindi virus Varian Omicron. Mutasi tersebut mempengaruhi kemampuan virus untuk menginfeksi sel-sel di saluran pernafasan dan semakin menghambat kekebalan tubuh manusia.

Tidak hanya dr. Tom, Prof. Ravi Gupta, seorang ahli mikrobiologi dari University of Cambridge, turut mengkonfirmasi temuan tersebut. Dia menambahkan kalau 2 dari 32 mutasi yang timbul pada varian Omicron menyebabkan infektivitas dari antibodi tubuh yang sudah ada dan mengurangi pengenalan (pembentukan) antibodi pada sel inang.


Spoiler for Pemberitahuan mengenai cara Virus bermutasi dari BBC:


Tapi apakah betul varian dari virus ini dapat menetralisir kekebalan tubuh yang timbul akibat vaksinasi? Belum cukup data yang ada untuk menyatakan hal tersebut adalah fakta. Beberapa artikel dari surat kabar menyatakan kalau untuk saat ini Rakyat Indonesia harus tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi berita ini, dan tetap berpatokan pada ProKes (Menggunakan Masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan, dan Melakukan Vaksinasi).

BAGAIMANA TINDAKAN NEGARA2 DALAM MENGHADAPI VARIAN OMICRON?
Kabar munculnya varian Omicron ini tentu semakin meresahkan warga di benua Eropa. Bagaimana tidak? Minggu lalu baru kita diberitakan mengenai lonjakan kasus di negara Austria dan Belanda yang bahkan menyebabkan salah satu negara tersebut harus menjalani Lockdown.

Negara Inggris (UK) sendiri sedang diresahkan dengan ditemukannya kasus baru Varian Omicron dari 2 orang warga yang baru pulang dari Afsel. Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid, menyatakan bahwa Badan Keamanan Kesehatan Inggris sedang menyelidiki varian baru tersebut dan masih memerlukan lebih banyak data diperlukan sebelum mengambil tindakan pencegahan yang lebih ekstrim. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dalam konferensi pers nya baru-baru ini juga menyatakan kepada warga agar tetap tenang, menjaga ProKes dan negara Inggris menutup akses internasional terhadap negara Malawi, Mozambique, Zambia dan Angola.

Tidak hanya inggris, Negara belgia juga turut melaporkan 1 kasus baru varian Omicron di negara mereka.

Update dari kemenkes dan Kompasmengenai rapat koordinasi menteri kesehatan tanggal 28 November 2021 kemarin menghasilkan beberapa poin penting yaitu :
1. Varian Omicron memiliki kombinasi mutasi yang telah dimiliki Variant of Concern lainnya, hal ini menyebabkan peningkatan transmisi penularan, penurunan kemampuan netralisasi antibodi. Namun tidak ada bukti dalam peningkatan keparahan, terutama pada individu yang telah divaksin. Dari segi tingkat keparahan, varian menunjukkan tidak ada perbedaan gejala dan mirip dengan varian lain. Beberapa individu diketahui tidak bergejala.
2. Varian Omicron memiliki lebih dari 30 jenis mutasi, selengkapnya dapat dilihat di spoiler : tabel mutasi varuan omicron (sumber kemenkes).
3. Negara-negara yang diketahui telah mendeteksi varian Omicron dari warga negaranya sendiri bertambah, dan diketahui terdaoat beberapa orang warga negara Indonesia baru berpulang dari negara yang mendeteksi varian tsb.

Berdasarkan poin-poin tersebut, kemenkes diketahui mengusulkan :
1. Pelarangan masuk sementara pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari negara-negara yang sudah terkonfirmasi Omicron.
2. Bagi negara-negara yang masih probable (Belanda, Lesotho, Jerman, Estwatini dsb.), PPLN harus menjalankan karantina 10 hari.
3. Melakukan genome sequencing bagi seluruh PPLN yang terkonfirmasi positif di pintu masuk.

Spoiler for tabel mutasi varuan omicron:


Saya berharap dan berdoa, negara Indonesia sudah bersiap dalam menghadapi varian baru Omicron ini. Semoga kita semua bisa segera bebas dari pandemi dan dapat beraktivitas sperti biasa kembali.

Spoiler for Artikel asli sebelum di edit:



SUMBER :
- WHO 1
- WHO 2
- The Guardians
- BBC 1
- CNBC
- BBC 2

- kemenkes / Kompas
Diubah oleh Iluminarc 28-11-2021 23:51
emineminnadokterlubisbiologyman
biologyman dan 17 lainnya memberi reputasi
18
5.4K
96
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.