Kiamat, akhir dunia, akhir manusia, akhir dari segalanya, masa dimana apapun tak lagi berarti dan segalanya tak lagi berguna. Bagi umat beragama, mempercayai kedatangan kiamat adalah sesuatu yang wajib namun buktinya sendiri masih belum bisa kita lihat secara jelas. Sebenarnya, apa kiamat itu dan apa penyebabnya?

Disini saya tidak akan membahas kiamat secara agama, ilmu saya tidak sampai kesana, namun saya ingin membahas agama dalam pandangan ilmu pengetahuan.
Menurut sains, suatu saat semua bintang diluar angkasa (termasuk matahari) akan mati. Menurut sains, suatu saat manusia akan akan digantikan dengan keberadaan robot. Menurut sains, bumi perlahan-lahan akan mati. Sains sudah memprediksi beberapa kemungkinan yang akan menjadi penyebab kehancuran dunia namun manakah yang paling mungkin menjadi penyebab pertama?



Mari kita anggap kiamat adalah suatu bentuk kepunahan manusia. Itu artinya saat dimana seluruh manusia di bumi tewas adalah kiamat yang sesungguhnya. Katanya (katanya lo) dinosaurus punah akibat jatuhnya meteor ke bumi, ada juga yang bilang dinosaurus punah akibat cuaca dingin yang ekstrim. Dengan melihat fakta sejarah maka bukan tidak mungkin suatu hari akan ada meteor yang menabrak dan menghancurkan bumi. Bukan tidak mungkin juga suatu saat seluruh manusia akan tewas karna perubahan cuaca.

Namun bukan tidak mungkin jika manusia punah akibat munculnya pandemi. Covid (well yeah, covid) mungkin saja menjadi cikal bakal yang akan melenyapkan peradaban manusia hingga ke akar-akarnya. Jika bukan pandemi mungkin saja perang dunia akan menjadi awal diikuti dengan kekeringan dan kelaparan.



Namun kenyataannya, sumber dari semua penyebab kiamat itu adalah satu, kebodohan manusia. Pandemi covid ini terjadi akibat kebodohan manusia. Suhu bumi semakin meningkat karna kebodohan manusia. Perang juga terjadi karna keserakahan manusia dan melesatnya perkembangan Ai juga terjadi karna kemalasan manusia.

Pada 1859, Charles Darwin menulis buku berjudul Origin of Species yang menjelaskan mengenai teori evolusi. Beberapa puluh tahun kemudian Nietzsche mempertanyakan teori tersebut, mempertanyakan tujuan dari evolusi manusia. Nietzsche percaya bahwa manusia akan menjadi sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang melampaui baik dan buruk, dan kita memang sedang menuju kesana.

Manusia itu pemalas, tidak mau repot, dan karnanya manusia semakin menggantungkan diri pada teknologi. Suatu saat manusia akan duduk tenang di dalam kamar, menjelajahi internet setiap hari sementara robot pembersih mengurus seluruh pekerjaan rumah. Suatu saat manusia akan berhenti bereproduksi karna itu merepotkan dan lebih puas dengan kehidupan individualistik di dunia maya.

Dan suatu saat, manusia akan berhenti menjadi serakah, berhenti melakukan tindakan bodoh dan berhenti untuk merasa. Ya, suatu saat kita akan terintegrasi dengan mesin-mesin dan melakukan segala hal dengan pola pikir kecerdasan buatan. Kita akan berhenti mempertanyakan apa yang kita lakukan dan melakukannya karna itu sudah terprogram dalam diri kita. Suatu saat, kita akan menjadi robot dan inilah yang dimaksud oleh Nietzsche, sesuatu yang melampaui baik dan buruk.



Dan apa penyebab semua itu? Ya, kemalasan dan kebodohan manusia. Manusia adalah penyebab dari kiamat itu sendiri dan karnanya dunia ini akan menganggap manusia sebagai semacam virus yang harus disingkirkan. Manusia akan digantikan oleh robot dalam segala aspek dan perlahan-lahan manusia akan punah. Apakah ini kiamat yang sudah menunggu kita? Ahh, semoga saja tidak.