domshaiAvatar border
TS
domshai
Ku Viralkan Video Perselingkuhan suamiku
Ku Viralkan Video Perselingkuhan suamiku
Bab 1
"Maira lihat, apa itu Mbak Mona, Istrinya Mas Galih,?" Tunjuk Dewi, sahabatku. Saat kami berdua duduk menikmati makan siang disalah satu restoran, sebuah Mall.
"Mana?" Aku menoleh mencari seorang yg beliau maksud.
"Itu," tunjuknya dalam seseorang perempuan  yg sangat kukenal.
"Iya, itu memang Mbak Mona, mungkin beliau berencana mau ketemu orang disini," ucapku masih berprasangka baik.
"Oh ya, Maira, kapan suamimu pergi? Bukankah tersebut kau bilang beliau pulang dinas ke Bandung?" Pertanyaan Dewi, membuatku hampir saja tersedak.
"Maksudnya Mas Sandy, Wi?"
"Iya, suamimu, Maira!" Ia memperjelasnya.
"Lihat itu, bukankah itu Sandy, suamimu, Maira?"
Mendengar perkataan Dewi, saya  eksklusif membalikkan badanku, mataku sahih sahih tidak berkedip melihatnya, Dewi sahih, itu memang Mas Sandy.
Tapi, mengapa? Bukankah seharusnya beliau masih pada Bandung? Dan seharusnya masih beberapa hari lagi disana.
Aku hanya tersenyum sinis melihat mereka berdua yg berjalan mesra sembari bergandengan tangan menyusuri mall ini, paras yg tersenyum satu sama lain mengindikasikan bila firasatku selama ini ternyata sahih, Mas Sandy memang terdapat interaksi lain menggunakan Mbak Mona, istri kakakku sendiri, Mas Galih.
Sudah 2 kali saya  menemukan lipstik merah disaku celananya, lipstik itu tentu saja bukan milikku, lantaran saya  tidak pernah menyukai rona merah misalnya itu, akan tetapi saya  mengenali seorang yg sangat menyukai brand & rona lipstik itu, Mbak Mona, istri Mas Galih, abang ipar ku.
Sejak itu saya  mulai meragukan Mbak Mona, hanya beliau satu satunya yg tak jarang kulihat memakainya, ditambah lagi seringnya Mas Sandy pamit keluar kota & berita berdasarkan galat  seseorang tetangga yg pernah melihat mereka jalan berdua, menciptakan kecurigaanku semakin menjadi.
Aku meremas ujung pakaianku, hatiku terasa sangat sakit, ingin cita cita cita cita cita rasanya menangis, akan tetapi kucoba buat menahannya, saya  membuat malu bila Dewi mengetahuinya.
Kukepalkan tanganku erat, nir Maira, ini bukan saatnya buat menangis atau mengharapkan belas kasihan orang. Ini tempat tinggal  tanggaku, ini pernikahanku.
"Ayo wi, kita samperin saja mereka?" Ajakku sembari menghabiskan segelas air, berusaha meredakan hatiku yg sekarang  panas.
"Kamu konfiden mau nyamperin mereka, Maira?"
"Iya, sekalian kupermalukan saja mereka," Jawabku menunda sesak, & eksklusif berdiri, menyambar tas diatas meja.
"Tunggu sementara waktu!" Ucap Dewi datang datang menunda tanganku, tidak Lama beliau mengeluarkan ponselnya kemudian merogoh beberapa gambar & video.
"Lihat ini." Ia menerangkan gambar & video yg beliau bisa berdasarkan output jepretan kamera ponselnya.
"Balas mereka menggunakan elegan!'
Ucapan Dewi membuatku akhir mampu sedikit tersenyum. Ia sahih saya  wajib  membalas pengkhianatan mereka menggunakan elegan.
****
Aku tersenyum sembari menatap Story pada ke 2 akun sosial media milikku, video yg berdurasi 5 belas dtk yg ku unggah satu jam kemudian sekarang  mulai poly menerima tanggapan.
Meski video itu tidak terlalu menampakkan bagian paras Mas Sandy tetapi paras Mbak Mona, eksklusif mampu dikenali.
Sebuah caption ambigu sengaja kutulis, caption yg menyiratkan adanya interaksi terlarang diantara 2 manusia pada video itu, sekarang  mulai menuai poly tanggapan & komentar.
- Ketika 2 ulat bulu bertemu, & merangkai cinta terlarang, maka rasa gatal pun hilang -
Ku tutup layar ponselku selesainya puas membaca komentar mereka, saya  konfiden tidak akan usang  lagi, galat  satu berdasarkan mereka akan menghubungiku.
Aku pula telah mengirim bukti perselingkuhan Mbak Mona pada Mas Galih, kemarin. Aku berencana buat membuka kedok perselingkuhan mereka dihadapan Mas Galih, abang pria  ku itu wajib  memahami kelakuan istrinya menggunakan suamiku.
Lewat pesan WA Mas Galih bilang akan segera pergi, abang laki lakiku itu, memang bekerja pada luar kota. Setahun yg kemudian Mas Galih dipindahkan ke tempat kerja cabang perusahaannya pada Semarang, menciptakan hanya mampu pergi sebulan sekali kerumah. Menjenguk istri & anak perempuannya, Dhisa.
"Maaf mas, akan tetapi kau yg membuatku merogoh tindakan ini," gumamku lirih.
Satu jam kemudian, ponselku berdering, nampak nama Mbak Mona tertera dilayar pipih yg kupegang ini, seringai aneh sekarang  menghiasi wajahku, saya  konfiden perempuan  ini akan bertanya wacana video yg diunggah pada sosial mediaku.
Tebakanku sahih, tanpa salam beliau eksklusif menyerangku.
(Apa maksudmu menggunggah video itu, Maira?)
Aku menentukan tidak menjawabnya kemudian menutup teleponnya, beberapa kali Mbak Mona berusaha menghubungiku kembali, tetapi saya  sengaja mengabaikannya.
Kedua ulat bulu yg gatal itu wajib  segera dihempaskan ke ujung global ini.
Baru saja hendak membaringkan tubuhku diranjang, terdengar bunyi teriakan keras yg memanggil namaku.
"Maira!"
Itu bunyi Mas Sandy pada hati saya  sedikit takut & cemas.
Berkali-kali beliau berteriak-teriak, sampai akhirnya pintu kamar ini terbuka, tampak wajahnya yg marah  memandang tajam padaku.
"Kau telah pergi, Mas?" tanyaku berpura pura.
"Apa maksud unggahan ini?" Murkanya sembari memilih video itu padaku.
"Oh itu, saya  hanya membantu supaya interaksi kalian diketahui publik," jawabku sembari membalas tatapan matanya yg tajam.
"Hapus sekarang, Maira!" Perintahnya. 
"Tidak!" Jawabku sembari membuang muka.
"Maira!" Bentaknya keras, menggunakan satu tangan yg terangkat, berniat buat menamparku.
"Kenapa kau murka , mas? Wajah Pria pada video itu nir begitu kentara terlihat, lain cerita bila kau merasa dirimu merupakan laki-laki  pada video itu."
Ia terdiam, tetapi, paras itu masih memerah, menunda amarah.
"Harusnya saya  yg murka  & menuntut penerangan darimu, mas!"
"Sudah usang  saya  mencurigaimu, mas, akan tetapi saya  masih menunggu kau mengungkapkan amanah & terus terasa padaku, akan tetapi ternyata kau lebih menentukan membohongi & mengkhianatiku," teriakku padanya.
Ia masih melotot padaku, paras itu seolah tidak terima akan penjelasanku.
"Cih!" Aku mendengkus kesal.
"Nih, ambillah, lipstik Mbak Mona yg kutemukan pada saku kemejamu." Kulempar 2 butir lipstik yg sama padanya.
Ia menurunkan tangannya, mengurungkan niatnya yg tersebut ingin menamparku, kemudian mengacak rambutnya, amanah saja waktu ini beliau terlihat sangat kacau.
"Teman temanku telah poly yg menonton video itu Maira, & mereka memahami bila laki laki pada video itu merupakan saya ." Nada suaranya masih meninggi.
"Baguslah," pujiku sinis.
"Cepat hapus videonya Maira," hardiknya padaku.
Aku membuang muka, tidak kupedulikan keinginannya, Hatiku telah terlanjur sakit, atas kebohongan & pengkhianatannya padaku.
"Aku tidak ingin membahas ini sekarang, mas. Tunggu hingga Mas Galih pergi, saya  telah memberitahunya mengenai hubunganmu menggunakan Mbak Mona. Aku konfiden sementara waktu lagi beliau akan datang," tolakku.
"Maira ...!" Teriaknya lagi.
"Cepat hapus videonya atau kau akan menghancurkan semuanya," tuduhnya.
Bersambung
schlafe
evywahyuni
pulaukapok
pulaukapok dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.2K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.