Covid-19 menjadi momok yang meresahkan dunia, kebijakan vaksin pun menjadi wajib namun disaat yang bersamaan harus ada PCR dan test Swab bila ingin melakukan kegiatan seperti travelling atau yang berhubungan dengan transportasi.

Bahkan level ppkm menjelang natal dan tahun baru mulai kembali di naikkan di Indonesia untuk membatasi kerumunan.





video diatas memperlihatkan masker tidak dipakai disana

Hampir semua pemerintahan dunia memberlakukan hal yang sama, kalau di Indonesia hampir semua kebijakan yang diambil oleh pemerintah tidak ada demo karena masyarakat lebih patuh dengan peraturan ppkm yang lebih fleksibel.

Namun berbeda dengan eropa khususnya saat ini Belanda, sebab disana selalu menjunjung tinggi kebebasan dalam hak asasi manusia.



Jadi kalau ada Corona Pass atau kalau disini lebih dikenal dengan sertifikat vaksin, tentu saja itu menciderai kebebasan dari HAM itu sendiri bila dipaksakan tentu akan terjadi seperti di Yunani dan kawasan eropa lainnya.

Bahkan di Belanda sendiri, memberikan kebijakan lockdown akhir pekan lalu selama tiga minggu, tentu hal itu membatasi akses ke tempat-tempat dalam sarana hiburan, transportasi, kafe dan banyak hal lainnya yang akan dibatasi ini sejalan dengan kembali meningginya kasus covid di wilayah itu.



Padahal kita tahu dari banyaknya hiburan yang digelar eropa sudah banyak tidak memakai masker, karena masyarakatnya rata-rata sudah di vaksin.

Namun ternyata kasus covid kembali naik lalu apakah vaksin itu efektif? Kebijakan ini tentu ditentang oleh masyarakatnya sendiri dengan mengadakan demonstrasi untuk menentang pembatasan Covid-19, namun kerumunan demo tentu menjadi masalah baru.



Maka terjadilah bentrok yang membuat Belanda mencekam, namun bukan hanya negeri kincir angin yang mengalami kerusuhan di Belgia pun terdapat aksi serupa.

Kebijakan Lockdown di eropa terutama saat ini Belanda dan Belgia memang ditentang oleh masyarakatnya sendiri, sedangkan bila kita bandingkan dengan Indonesia kebijakan PPKM dinilai lebih tepat.





Melihat eropa yang kasus covid kembali naik, maka sebagai warga negara yang baik ikuti saja peraturan pemerintah. Bila terjadi demo atau kerusuhan, sudah terbukti setiap kali demo yang berujung rusuh yang kena imbas masyarakat sendiri yang susah cari makan.

Bahkan demo penggantian pimpinan tertinggi negeri ini juga tidak membuat kondisi Indonesia semakin baik, malah mereka yang demo untuk perubahan ketika diberikan jabatan lantas hasilnya kok sama saja! Korupsi tetap merajalela, Kolusi pun masih ada, Nepotisme sudah menjadi hal yang biasa. Masyarakat cilik tetap saja cilik, hanya menjadi penghias demokrasi. Untuk itu jauhi demo, dan kedepankan diskusi.





Menarik bukan ketika di eropa bergejolak, kok bisa ya? Apa tanggapanmu dengan hal ini?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google