jonwongndesoAvatar border
TS
jonwongndeso
Buat KTP Di 2021 Versi Masih Saja Ribet, edisi.wong Kabupaten Medhioen (bagian 1)


  Sebelumnya, syukur Alhamdulillah aku panjatkan kepada Tuhan  YME yang memberi umur panjang, diumurku yang 17 ini akhirnya aku diterima menjadi Kaskus Kreator alias Kaskuser yang udah mateng wkwk... canda kaskus ntar ane malah di turunin lagi. Di umur ku yang udah menginjak masa remaja senja ini tentu hal apasih yang aku butuhin untuk menunjang kebutuhan ku agar lebih mudah lagi dalam menjalani hidup. Yang tentu pasti adalah punya identitas yang kredibel lebih dari keren dari Kartu Identitas Anak 'KIA' yapp bener KTP alias Kartu Tanda Penduduk , yang tentunya kalau udah 17 tahun udah bisa buat dong.
  Oke langsung cekidot gan, Hari itu bulan Mei tepatnya tanggal 09, tahun ini adalah hari kelahiranku yang seperti biasa tidak spesial-spesial amat. Aku merayakan dengan mencuci pakaian, menyapu teras rumah dan kegiatan default lain yang aku lakukan countinuous setiap harinya, ya intinya berjalan seperti biasalah. Hari itu posisinya H-5 lebaran, plan yang aku masukkan salah satunya adalah buat KTP saking senangnya aku lupa kalau hari itu adalah weekend otomatis PNS pada libur, wkwk bodonya aku. Aku lalu mengganti agenda itu dengan tidur dan membuat plan lagi di tanggal 11 nya, memasuki h-1 PNS pada cuti nantinya tapi aku nyoba lebih gercep.

  Ohya btw aku berdomisili di Kabupaten Madiun, otomatis untuk mengurus  perihal dokumen atau pecatatan aku harus datang ke kantor Dispendukcapil yang ada di Kabupaten. Aku datang deh kesana dengan jarak 7km dari rumah yang memakan waktu kurang lebih hanya 10 menit. Paginya sebelum berangkat aku mempersiapkan semua dokumen yang ada mulai dari fotocopy KIA, KK, surat pengantar dari RT udah itu aja persyaratannya, siangnya aku ujug-ujug udah ada aja disana. aku mulai mencari-cari perihal tempat pengajuannya nya dimana, jujur sih aku tuh selama hidup 17 tahun ini lomm pernah dijelasin tuuh ma sekolah bagaimana step by step buat KTP wkwk. Aku jadi langsung terjun aja ke tkp tanpa banyak riset. Kebetulan disana terdapat 2 bagian, yang satu adalah ..Disdukcapil sendiri dan yang satunya lagi adalah Mal Pelayanan Publik singkat aja 'MPP'. Kebetulan pas nyari aku salah masuk yang ternyata itu adalah bagian Disdukcapil sendiri dan oleh penjaga loket aku diarahin ke MPP waktu iyu aku belum paham sih karena kudet, nyesek padahal kan Gen Z, tapi gapapa sih bisa buat pengalaman. Setelah salah masuk aku diarahin untuk menuju MPP lewat pintu belakang yang kayaknya itu tempat belum terlalu difungsikan. Karena bukan pintu utama dan masih berfungsi hanya buat pintu keluar para PNS, semua masyarakat sipil diarahin ke pintu depan masuk alih-alih juga pintu  sebagai pintu keluar. Jujur aku baru pertama kali sih masuk MPP itu, jadi ya serasa excited aja liat fasilitas Kabupaten yang sudah selangkah lebih maju daripada di kotanya. Btw di Kota Madiun malah belum ada MPP ini wkwkw..ya wajar jika aku sebagai masyarakat Kabupaten merasa lebih superior.
Spoiler for Loket:


  Pertama-tama aku dihadapkan dengan layanan informasi dengan pelayanan yang ramah aku disuruh mengambil antrian dengan mesin yang udah nampak pelayanan apa aja tinggal pilih antriannya. Aku memencet tombol bagian DUKCAPIL 01 dan kebetulan posisi MPP waktu itu sedang sepi, struk muncul dengan tercetak "nomor antrian 01" tanpa banyak bacot aku dipanggil langsung oleh robot sistem untuk segera menuju loket.
  Aku dilayani oleh bapak PNS yang berusia setengah abad itu, dengan tampang yang judes ia menanyai ku perihal kedatanganku, " Ada keperluan apa mas?" aku menjawab " mau buat KTP pak" aku yang sedikit gugup memandanginya lalu aku harus disuruh duduk karena terlalu lama berdiri wkwkw, btw kursinya mayan empuk. Dengan standar piranti kantor, bapak itu dengan profesional melayaniku meskipun tetap saja mukanya judes dan itu perlu dibenahi dan wajib dikritik sebagai daku yang warga sipil ini, berhak dong...Eaaa. Aku mencari data-data yang diperlukan dan ternyata yang diserahkan cukup KK yang aktif dah itu tok, batinku "ohh ngono tok", barwi eh maksutnya setelah itu aku disuruh untuk melakukan pemindaian sidik jari di mesin fingerprint scanner satu persatu sidik jari terdeteksi tapi kadang pun mesin error. "Ayo mas tangan e ditemplekne mas!!" luama sekali untuk menscan diselingi gagal tapi akhirnya tuntas juga semua 10 jari kescan semua. Setelah proses scanner jari usai Bapak itu melanjutkan memencet mencet keyboard komputer dan entah mengetik apa sambil nggibahin temennya yang ngebacot mulu, haduh dasar bapack-bapack. Aku menunggu sekitar 5 menit an sembari mendengarkan suara keyboard 100  ribuan, dengan hawa AC yang menyejukkan membuat aku tidak gampang emosi walaupun bapacknya judes, setelah pencet-pencet tombol keyboardnya usai beliau nyuruh aku untuk melihat kamera dan aku difoto dengan kamera entry level ditambah dengan mukaku yang juga entry level ...baik. Tapi apapun gearnya kalau yang motret jago pasti hasilnya bagus kok harapanku sih begitu pada bapack judes. Bapack judes beralih mencet-mencet tombol shutter, aku disuruh menggeser-geser backround biru dengan bersandarkan kursi yang masih dilapisi plastik ehh.. ketauan kalo baru wkwk..bunyi shutter cekrek kira-kira sekitar 1/125 disertai flash bawaan, first time aku di foto ma bapack judesh. Setelah berfoto akhirnya aku diberi tahu bahwa KTP akan jadi 2 minggu lagi dan akan dianter...aku pulang dengan perasaan senang dan berterimakasih pada bapack judes, tapi eh tapiii ternyata.. lanjut (bagian 2) ya gan kalo lagi ga males nulis nih, hehe ditunggu aja.

Sekian dan makasih.emoticon-Big Grin
Ribao
plek12
galieh09
galieh09 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
622
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Karesidenan Madiun
Karesidenan Madiun
icon
253Thread373Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.