Ciao Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di sleuruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar bus alumunium buatan karoseri Tentrem yang dipamerkan di ajang GIIAS 2021.



Body bus memang bentuknya ada bermacam-macam, makin hari makin modern, mengikuti tren dan perkembangan zaman. Makin hari makin futuristis, dan makin banyak tentunya populasi bus di jalan.

Tetapi, biasanya, sekitar lebih dari 90% bus di Indonesia menggunakan material body besi baja standar. Material ini juga banyak digunakan di industri permobil-an terutama mobil yang kelasnya dibawah kelas atas (setahu ane kelas atas pun ada yang masih pakai baja).


Namun, karoseri asal Malang, Tentrem, mulai membuat body dengan material alumunium baru, dengan basis Avante H7 yang dipasang diatas sasis Hino RK8 dengan nama "Avante H7 AB". Bus alumunium bukan hal baru di Indonesia, karoseri seperti Nusantara sudah menggunakan material alumunium di berbagai busnya, bus-bus Transjakarta juga sudah banyak menggunakan bus dengan material alumunium..

Tentrem sengaja memajang Avante H7 AB tanpa cat di bagian samping guna memperlihatkan warna asli dari material alumunium, namun tetap dengan stiker-stiker khas bus pameran.


 Interiornya juga dibuat sangat mewah dengan kursi keluaran terbaru, meja, sofa, dan lain-lain. Selayaknya Avante D1, spion dari Avante H7 AB menggunakan spion elektrik canggih dengan kamera.

Bus dengan bodi alumunium ini jelas memiliki keunggulan jauh lebih tahan terhadap karat ketimbang baja biasa dan juga lebih ringan sekitar 500 kilogram sehingga kapasitas angkut bus naik serta bus menjadi lebih irit. Karakter alumunium juga lebih kaku, karakter kaku ini membantu membuat bus alumunium lebih sulit untuk penyok.


Inilah sebabnya bus alumunium cocok sekali untuk rute-rute yang rawan membuat body bus berkarat. Seperti rute-rute yang menyebrang lautan, rute yang basah, serta rute-rute lainnya, yang rawan akan menyebabkan karat.

Tetapi, bodi alumunium memiliki harga yang lebih mahal ketimbang bodi baja. Selisih harga Avante H7 standar dan H7 AB mencapai 40 juta rupiah. Serta, perbaikannya pun lebih mahal karena dihitung per panel, tidak didempul, ditambal dan dilas selayaknya di bodi besi baja biasa.


Merombak bus berbodi alumunium jelas juga akan jauh lebih sulit sebab, itu tadi, karakter alumunium dan besi berbeda, namun untuk sekedar rombakan sedikit sebenarnya bukan tidak mungkin dilakukan, walau memang jika ingin rombakan besar sangat sulit. 

Entah nantinya akan dipakai oleh PO mana, tetapi semoga saja dunia bus Indonesia tetap disuguhkan dengan perkembangan-perkembangan baru dan makin banyak inovasi-inovasi yang dilakukan oleh berbagai pabrikan.


Nah, jadi itulah isi thread ane yang membahas seputar bus alumunium. Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: 1
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan ataupun menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani