ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
BDSM Dalam Rumah Tangga, Pantas Atau Tidak Ya?


Dalam urusan berumah tangga, urusan diatas kasur memang perlu menjadi pertimbangan serius. ada banyak kasus dimana rumah tangga menjadi dingin karna ranjang yang tidak panas atau hubungan yang retak karna satu pihak terlalu agresif. Dan karna itulah bila ingin melanjut ke jenjang pernikahan kedua belah pihak perlu membicarakan mengenai keadaan masing-masing.

Satu hal yang perlu menjadi pertimbangan serius dalam urusan ranjang adalah Fetish. Yep, kelainan (bukan kelainan juga sih) seksual. Beberapa orang memiliki ketertarikan khusus pada hal-hal yang mungkin kurang wajar seperti meminta istri bercosplay sebagai anak Sma. Tentunya seorang istri memiliki kewajiban untuk menurut pada suami namun tak jarang juga permintaan suami menjadi kelewat batas.



Satu kasus serius yang sampai diatur dalam undang-undang adalah BDSM. Untuk yang tidak tahu BDSM merupakan singkatan dari Bondage, Discipline, Sadism, Masochism (arti masing-masing silahkan cari sendiri). BDSM sendiri diatur dalam undang-undang Ketahanan Keluarga dan dianggap sebagai penyimpangan seksual sehingga dilarang. Siapapun yang merasa mendapat perlakuan kasar dalam rumah tangga diharapkan untuk melapor kepada Badan Ketahanan Keluarga.

Namun tentu saja, setiap hukum punya celah di dalamnya. Pertama-tama mari kita mengingatkan diri kita sendiri bahwa di bumi ini ada banyak orang aneh dan tentunya ada orang yang sifatnya terbalik dari kita. Jika ada orang yang merasakan kepuasan dengan menyiksa pasangannya maka ada juga orang yang merasakan kepuasan saat disiksa. Orang-orang ini saling melengkapi satu sama lain dan agar tidak menimbulkan masalah mereka perlu mencari 'belahan jiwa' yang melengkapi diri mereka.



Hukum hanya akan terlaksana jika korban melapor pada pihak yang berwajib jadi jika kedua belah pihak saling sepakat dan sama-sama menginginkannya maka tak akan ada apapun yang perlu dipeributkan. Masalahnya adalah, bisakah kita menemukan pasangan yang tepat seperti itu?

Kebanyakan orang sering kali tertutup dengan masalah seksual mereka dan hal itu didukung oleh moralitas di negara yang merupakan negara beragama ini. Jika membandingkan dengan negara barat, orang-orang lebih terbuka dengan ketertarikan mereka dan itu membuat mereka lebih mudah menemukan pasangan yang tepat (meski tentu saja, masalah rumah tangga masih sering terjadi namun lebih didominasi masalah ekonomi).



Singkatnya, komunikasi adalah kunci. Sekali seseorang menikah maka sudah terlambat untuk mengambil keputusan jadi bicarakanlah baik-baik. Percayalah, Anda tidak akan mati jika memberitahu pasangan Anda bahwa Anda lebih suka melakukan seks di ruang tengah. Sebaliknya jika Anda hanya diam dan menahannya maka keinginan itu akan meledak dan berujung pada perselingkuhan (percaya atau tidak ini sering kali terjadi).

So, apakah pemerintah perlu turun tangan atau Anda yang menyelesaikannya sendiri? Itu sih pilihan Anda. Saya hanya berharap agar Anda tidak menyesal. Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur
Diubah oleh ih.sul 17-11-2021 08:22
cor7
screamo37
tamadate6
tamadate6 dan 34 lainnya memberi reputasi
31
15K
154
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.