Baru-baru ini gubernur Anies Baswedan menghimbau warga DKI Jakarta untuk mendownload buku siaga banjir yang telah disiapkan oleh pemprov DKI melalui badan penanggulangan bencana daerah alias BPBD. Hal itu diberitahukan melalui akun facebooknya pada 30 Oktober 2021 lalu. Beberapa hari kemudian kota Jakarta pun diterjang banjir di banyak tempat.

Banjir memang bukan masalah baru lagi untuk ibukota Indonesia ini dan buku panduan siap siaga menghadapi banjir ini merupakan salah satu cara pemerintah dalam menghadapi banjir yang mungkin saja bisa datang setiap kali hujan turun.

Buku panduan yang bisa didownload disini sendiri sudah dibuat sejak Oktober 2020 dan bisa diakses secara bebas oleh siapapun. Buku panduan tersebut terdiri dari 4 bab yang mana berisi berbagai macam info seperti penyebab dan dampak banjir, sejarah banjir di Jakarta, daerah-daerah yang bisa dipakai untuk mengungsi dan panduan saat banjir terjadi.

Namun, seberapa efektif buku panduan ini bagi masyarakat?



Menurut saya sendiri, buku panduan ini sama sekali tak ada gunanya. Ralat, menurut saya buku panduan ini tidaklah efektif bagi masyarakat yang terkena banjir. Kenapa? Saya uraikan satu persatu alasannya.

Alasan pertama, buku ini hanya memberikan info, tidak memberikan solusi. Contohnya bila terjadi banjir lalu masyarakat harus mengungsi dan melihat daftar tempat yang bisa dipakai sebagai tempat pengungsian, apakah dengan mengetahui lokasinya otomatis membuat siapapun bisa kesana? Lalu bagaimana jika tempat pengungsian penuh sehingga masyarakat harus pergi mencari tempat pengungsian yang masih kosong? Tentunya waktu yang dihabiskan untuk pergi kesana kemari mencari tempat pengungsian akan membuat ketinggian air semakin tinggi.



Lalu bagaimana bila jalan menuju lokasi pengungsian terdekat penuh dengan mobil yang mogok karna banjir? Bagaimana bila jalannya tak bisa dilewati karna terlalu tergenang? Bagaimana jika penduduk malah tak tahu dimana letak tempat pengungsian?

Alasan kedua, info di dalamnya susah diaplikasikan. Dalam bab kedua dari buku panduan ada beberapa skenario banjir yang disiapkan, contohnya skenario hujan di hulu yang mana Bogor dan Depok diterpa hujan lebat sedangkan Jakarta tidak. Nah, skenarionya memang dijelaskan namun bagaimana cara menghindarinya? Apakah warga Jakarta harus memantau hujan di daerah tetangga setiap hari? Lagipula apa sih gunanya skenario? Toh kesimpulannya sama, banjir!



Alasan ketiga, buku panduan ini berisi info yang tidak penting. Kenapa saya bilang tidak penting? karna faktanya isi dari keseluruhan bab 2 itu tak ada gunanya dalam menghadapi banjir yang datang. Isinya hanyalah skenario yang disusun berdasarkan banjir yang pernah terjadi. Mengetahui bahwa banjir kali ini disebabkan oleh kiriman dari Bogor tidak akan merubah fakta bahwa banjir terjadi. Ingat, skenario itu dibuat agar bisa dilakukan pencegahan. Jika hanya dibuat untuk dipajang saja ya tenggelam lah kita semua.

Dan sisa dari buku tersebut hanyalah info-info dasar yang pastinya sudah dihafal luar kepala oleh penduduk Jakarta yang berlangganan banjir. Buku panduan setebal 44 halaman itu tidak menjelaskan apa yang harus kita katakan pada anak-anak yang cemas bahwa rumah mereka akan rubuh. Tidak juga menjelaskan bagaimana cara untuk mendapatkan kembali mobil kita yang terseret banjir. Dibanding menjelaskan semua itu buku panduan ini malah menjelaskan sejarah dan penyebab banjir di Jakarta yang, sekali lagi, tak ada hubungannya dengan apa yang tengah masyarakat alami.



Sejujurnya, akan lebih baik jika pemerintah membuat sebuah aplikasi dibandingkan buku. Katakanlah aplikasi itu terhubung dengan google map yang bisa membawa kita menuju tempat pengungsian kosong terdekat melalui rute yang masih bisa dilalui. Aplikasi itu juga bisa memberikan notifikasi untuk segera mengungsi sebelum jalan mulai tergenang air.

Aplikasi itu juga bisa membuat kita terhubung dengan seseorang yang benar-benar ahli menghadapi banjir dan memberi kita saran-saran untuk memindahkan anggota keluarga yang tak bisa bergerak. Akan bagus juga bila aplikasi tersebut bisa merekomendasikan asuransi.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.