reinsha4Avatar border
TS
reinsha4
Cincin Kedua
Cincin Kedua

Bab 1

Pagi ini aku gugup. Beberapa jam lagi adalah pernikahanku dengan Mas Bobby. Seorang polisi berpangkat briptu. Jangan tanya briptu itu apa, pokoknya itulah.. Yang penting kan polisi. Ye kan? Sebenarnya ini adalah pernikahan kedua. Aku janda beranak satu. Walaupun janda, tapi rasa dijamin mantul, masih menggigit, au! 

Kalau diingat-ingat, pertemuanku dengan Mas Bobby tanpa sengaja. Tiap pagi, dia sering banget ngopi di warung kopi, sebelah salon kecantikan tempatku bekerja. Waktu itu Cece yang punya salon minta dibelikan kopi. Biasanya Kang Karman si tukang parkir yang berangkat, tapi entah kenapa dia belum kelihatan sama sekali, akhirnya akulah yang disuruh.

"Mas, kopi satu!" pesanku. 

"Buat Cece ya?" tanyanya kembali.

"Iya." jawabku singkat. Sambil menunggu pesanan, kuamati sekeliling, ternyata rame juga. Kuketuk-ketukkan jari ke meja sembari berdendang lirih. 

"Ini Mbak" Pesanan selesai dibuat, dan segera kuambil. Begitu memutar badan, tanpa sengaja menabrak orang yang berada di belakang. Cangkir berisi kopi tumpah ke bajunya. Ya ampun..

"Maaf, Mas.. Maaf banget!" Gegas menyabet tisu di meja untuk membantu membersihkan.

"Gak pa-pa Mbak" ucapnya membuatku terkesima. Ya Tuhan. Dia tinggi, hitam manis, polisi pula, naluri kewanitaanku muncul seketika. Harus bisa kenalan ini. Harus! Syukur-syukur bisa jadi pacar, apalagi jadi istri. Uh la la.

Dari situ mulai gencar yang namanya mencari informasi, kemudian mempermak diri, rebonding rambut, pakai hand body agak mehong, beli skincare sistem kredit, ha ha ha.. Secara, wajah cantik, kulit kuning langsat, body aduhai pokoknyalah, tinggal poles sedikit, sempurna.

Memang usaha tidak mempengaruhi hasil, tiga bulan akhirnya aku bisa dekat dengan yang namanya Bobby. Enam bulan berpacaran, akhirnya aku bisa meyakinkannya untuk menikah, dengan servis paripurna tentunya, dia bilang tidak ingin menambah dosa, ya sudahlah, rejeki kan gak boleh ditolak. Tapi syaratnya, aku tidak boleh bekerja. Ok beb.

Selama enam bulan itu, apapun yang kuminta pasti dituruti, mulai dari sepatu, baju, tas, dan yang terpenting kebutuhan anakku, susu dan sebagainya. Maklum, ibu muda butuh bahagia ya beginilah. Ngomong-ngomong bahagia, demi anak rela kulakukan segalanya, termasuk mencarikannya bapak kaya. Walaupun tanpa cinta, ah, cinta hanya perasaan semu buatku. Cinta hanya untuk menderita, buktinya aku cinta dengan suami pertama, malah ujungnya sakit jua yang kudapat

***

Kipas angin bergerak memutar, mengeluarkan suara deritan yang lumayan keras mengalahkan suara jam dinding. Sambil sesekali mencomot pisang goreng, bermodalkan video di y** t**e aku mempercantik diri. Langkah pertama, bersihkan wajah terlebih dahulu, selanjutnya serum supaya make up bertahan agak lama, tidak lupa mengaplikasikan foundation dan concealer untuk menutupi kulitku yang agak berjerawat, oles dengan compact powder supaya terlihat natural. Tambahkan eyeliner untuk mempertegas garis mata, tambahkan blush on warna pink, yang terakhir oleskan liptic matte warna merah.

Sengaja aku memakai atasan kemeja putih, dan celana jeans hitam. Rambut kucepol agak tinggi menyisakan poni di depan. Sip. Terlihat manis.
Memilih sepatu hitam high hells, tas untuk make up warna maroon. Cucoklah.

Kusiapkan lingerie merah menyala seperti semangatku yang membara di atas kasur. Persiapan setelah akad mungkin akan langsung siang pertama. Bukan malam pertama. Karena kalau malam, dia harus pulang. Hiks.

"Halo?" Suara di seberang sana.

"Sayang, sudah berangkat?" kuucap dengan suara manja mendesah.

"Ini mau berangkat"

"Ya sudah, ayok cepetan, aku tunggu ya?" Telepon kututup dengan hati bahagia, pipi merona, membayangkan yang indah-indah. Aaah.

Akad dilangsungkan di desa sebelah, dengan menyewa jasa ustadz kampung, Pak RT setempat, dan satu saksi. Sekali lagi jangan tanya orang tua kemana. Ya jelas saja, yang aku nikahi adalah orang beristri, mana mungkin Bapakku setuju aku kimpoi dengan laki orang. Jadi jalan satu-satunya ya itu. 

Rambut sudah, make up sudah, baju sudah. Ok, persiapan sudah sembilan puluh persen, tinggal akadnya. Oh, aku sudah tidak sabar. 
ahliahcitra140
randria
randria dan ahliahcitra140 memberi reputasi
2
1.6K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
BukuKASKUS Official
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.