Sampai hari Minggu, 24 Oktober 2021, Film Nussa sudah ditonton lebih dari 100 ribu orang.

Meski tembus 100 ribu penonton dianggap sedikit, angka tersebut menjadi pencapaian luar biasa. Alasannya, kapasitas pengunjung di bioskop saat ini sangat dibatasi, hanya 50 persen.

Politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya ikut gembira dengan sambutan baik bagi Film Nussa dari masyarakat Indonesia. Menurutnya, penonton yang tembus 100 ribu menunjukkan upaya Talibanisasi Film Nussa gagal total.

“Upaya Talibanisasi Film Nussa, alhamdulillah gagal total. Upaya Talibanisasi Anies Baswedan juga gagal total,” ujar Mustofa Nahrawardaya sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @TofaTofa_id, Selasa 26 Oktober 2021.



Lebih jauh, Mustofa Nahrawardaya yang merupakan Humas Partai Ummat memperkirakan, Talibanisasi Indonesia juga gagal total.

“Taliban jauh dari negeri ini. Kenapa pada rajin nyeret isunya ke tanah air?” sambung Mustofa Nahrawardaya.

Meski di awal cuitan Mustofa menuliskan apresiasi, karena Film Nussa banyak ditonton, sebagian besar netizen lebih fokus kepada kata ‘Taliban’.

“Saya sungguh herman (heran-red).. Apa salahnya Taliban, sih??? Kok selalu dikait-kaitkan dengan orang kelompok yang berseberangan dengan rezim Jaenius,” ujar @OomEwok.

“Intinya yang diserang Islamnya dengan menyeret sisi negatifnya Taliban.. Coba, misal Islam terafiliasi ke pornografi pasti di stigma tak bermoral,” ujar @Poordad9.

Sebagai informasi, sejak belum diluncurkan sebagai film panjang dan tayang sebagai serial di YouTube, Film Nussa menuai polemik. Banyak pihak yang menilai, cerita yang disuguhkan mengajarkan paham radikalisme.

Namun, film ini sangat disukai anak-anak. Orang tua sendiri melihatnya sebagai tontonan alternatif yang sangat mendidik.

Terakhir, beberapa bulan sebelum penayangan, pakaian Nussa dianggap sebagai simbol Taliban di Indonesia.

https://seputartangsel.pikiran-rakya...m-nussa-gagal?

Apakah filmnya sudah lolos twk