• Beranda
  • ...
  • Buku
  • FULL CHAPTER 57. ROAD TO GLAMPING (21+) BCG on NOVELME

agnesamelia2904
TS
agnesamelia2904
FULL CHAPTER 57. ROAD TO GLAMPING (21+) BCG on NOVELME


Hai Agan-agan romantis penggemar novel adult romance 😍😘💕

Aku mau berbagi satu chapter novelku yang berjudul "Billionaire's Crazy Girl" di platform NovelMe. Ayo download ya, Dear! Ceritanya sih romance comedy.

Tokoh utamanya namanya Leeray, cowoknya ini tipe dominan dan bossy, tapi romantis dan doyan ngegombal 🤣🤭
Ceweknya namanya Deasy, tipikal cewek yang bandel dan kadang jujur banget, kalau ngomong kadang gak difilter ... eeaaa emang Djarum Super kok pake filter 🤭😆
Baca deh cerita mereka ...
Link novelnya: https://share.novelme.id/starShare.h...chapterId=null

Bab 57. ROAD TO GLAMPING

Weekend ini Leeray mengajak Deasy ke bagian selatan Perth untuk glamping atau glamour camping di Mile End Glamping Ground. Dia sudah membuat reservasi di sana sejak beberapa hari yang lalu serta menyiapkan kejutan romantis untuk istri kecilnya.

Pagi itu mereka berangkat ke Mile End dengan Land Rover karena Leeray menduga medan yang harus mereka lewati tidak rata, dia tidak ingin Lamborghini-nya rusak. Sudah lama dia tidak mengendarai Land Rover-nya, rasanya lebih berat dibanding menyetir Lamborghini atau Maserati miliknya. Goncangan di dalam mobil pun agak kencang.

"Aku suka naik Land Rover, Lee. Rasanya seperti berpetualang di alam bebas," ujar Deasy sembari melihat pemandangan di samping jendela mobil yang terbuka.

"Mobil ini cocok dibawa bepergian di jalanan yang tidak rata. Aku menyayangi Lamborghini-ku," balas Leeray sembari fokus menyetir.

"Tentu saja, kau pria kota, Lee. Aku lebih suka alam liar. Apa kau mau bertukar tempat denganku? Aku bisa menyetir Land Rover kok," kata Deasy dengan penuh percaya diri.

Leeray pun tertawa mendengar tawaran Deasy untuk menggantikannya menyetir. "Kau yakin?"

"Boleh?" tanya Deasy lagi.

Leeray pun menepikan mobil Land Rover-nya lalu turun berganti posisi duduk dengan Deasy. Dia membiarkan Deasy menyetir untuknya.

Kemudian Deasy pun menyalakan mesin Land Rover itu dan mengendarainya dengan kecepatan stabil 60 km per jam. Leeray pun tertawa duduk di sebelahnya dengan santai. Rasanya lucu saja melihat istrinya yang imut mengendarai mobil berukuran besar yang tampak maskulin.

"Aahh sepertinya kita akan sampai ke Mile End pada sore hari," ejek Leeray sarkastis.

Deasy melemparkan tatapan kesalnya pada Leeray, yang disambut dengan tawa oleh Leeray. "Mmmm aku akan mencari kangguru imut yang lewat dari jendela mobil ...," ujar Leeray menahan tawanya menatap ke luar jendela.

Akhirnya setelah mengemudikan Land Rover itu selama setengah jam, Deasy pun menepikan mobil itu. "Lee, kau saja yang mengemudikan mobil ini. Aku capek ...," ujar Deasy dengan wajah lelah.

"Oke, ayo bertukar tempat," ucap Leeray sembari tersenyum jahil.

Deasy berpikir Leeray akan bergeser ke kursi pengemudi, sementara dia bergeser ke kursi penumpang. Tetapi pria itu tidak bergeser malah menangkap tubuhnya. Deasy pun terkesiap. "Lee, kenapa tidak pindah?!" serunya.

"Bagaimana kalau kita mencoba merasakan sensasi bercinta di dalam mobil? Sepertinya seru ...," balas Leeray seraya tersenyum nakal menatap Deasy yang duduk di pangkuannya.

Deasy pun tertawa berderai. "Kau sudah gila, Lee!"

"Ayolah ... aku ingin sekali," bujuk Leeray mulai membelai kedua bulatan penuh di tubuh bagian depan istrinya sembari mendaratkan kecupan-kecupannya di leher Deasy mencoba membuat istrinya turn on.

"Mmmhhh ... aku tak pernah menang melawanmu, Lee. Mengesalkan sekali!" protes Deasy kemudian membuka pintu mobil dan segera turun lalu dia menjulurkan lidahnya pada Leeray.

Leeray pun meledak dalam tawa, dia sudah dikerjai oleh istrinya. Dia pun ikut turun dari Land Rover-nya lalu bertolak pinggang. "Kau ingin kuhukum karena melawanku hmmm ...?" ancam Leeray main-main sembari mengungkung tubuh Deasy menempel ke mobilnya.

Deasy terdiam, dia tidak tahu apakah suaminya benar-benar marah atau hanya bercanda. Bagaimana pun dia sangat mengerti tentang ego suaminya yang setinggi Mount Everest. Dia mendongak menatap wajah Leeray yang lebih tinggi darinya. "A--aa--aku hanya bercanda tadi ...," ucap Deasy terbata-bata.

"Lee, bolehkah kita melakukannya di lain waktu? Aku tak ingin ...," bujuk Deasy dengan hati-hati sembari mendorong tangannya ke dada bidang suaminya yang terbungkus kaos ketat berwarna hitam.

Akhirnya Leeray pun tertawa sembari memeluk Deasy, dia kasihan melihat Deasy ketakutan. "Apa kau takut padaku, Sayang? Aku tak pernah memukul wanita dan anak-anak, dulu pernah aku katakan padamu. Oohh ayolah kembali ke mobil, di sini panas sekali!"

Dia pun naik ke kursi pengemudi dan menunggu Deasy menggunakan seat belt-nya dengan benar. Kemudian dia mengendarai kembali Land Rover itu menuju ke Mile End. "Kalau kau mengantuk, kau boleh tidur, Sayang. Aku akan membangunkanmu bila kita sudah sampai tujuan," ucap Leeray sembari menoleh ke arah Deasy.

"Aku tidak mengantuk, Lee. Hanya saja memang tidak terbiasa mengendarai mobil besar seperti Land Rover, jadi terasa capek saja," balas Deasy.

Pemandangan bagian selatan Perth sungguh indah karena di sana adalah pusat perkebunan anggur dan cokelat. Deasy pun melihat beberapa ekor kangguru berlari melompat-lompat dengan kaki belakang mereka di antara rimbunnya pepohonan.

"Lee, aku melihat kangguru ...," seru Deasy ceria sembari menunjuk ke luar jendela mobil.

"Ohh iya, sepertinya habitat alam di sini masih bagus. Nanti kita jalan-jalan ke perkebunan anggur ya, Sayang," ujar Leeray dengan antusias.

Mereka pun akhirnya sampai di area glamour camping Mile End yang masih termasuk dalam kawasan Margaret River. Sepertinya ada beberapa pasangan dan keluarga yang menyewa tempat di sana seperti mereka.

Leeray menyelesaikan administrasi check in di kantor managemen Mile End Glamping Ground kemudian membuka bagian belakang mobil Land Rover-nya untuk menurunkan koper mereka yang hanya satu saja. Dia menggandeng tangan Deasy sedangkan tangan kirinya menyeret pegangan koper menuju ke tenda yang mereka sewa.

"Wow luas sekali tendanya, Lee," komentar Deasy dengan terkagum-kagum melihat bagian dalam tenda mereka.

Bagian atas tenda di bagian tengah berbentuk kubah kaca yang bisa melihat langit dengan jelas, sinar matahari masuk dari situ. Lantai tenda dilapisi dengan karpet lembut, ada sofa di dekat jendela yang tertutup gorden dan sebuah ranjang berukuran king size di salah satu sudut tenda. Di dalam tenda juga disediakan kamar mandi lengkap dengan bathtub dan toiletnya di situ. Bahkan disediakan fasilitas penghangat dan pendingin ruangan.

Bisa dibilang tenda itu isinya sama seperti kamar hotel bintang 5, kesannya mewah sekali. Perbedaannya mereka menyatu dengan alam alih-alih terkurung dalam bangunan tinggi bertingkat.

"Lee, tendanya bagus sekali, kau pasti membayar mahal ya?" tanya Deasy penasaran sembari memeluk pinggang suaminya.

Leeray mendekap tubuh Deasy seraya menatap wajah Deasy. "Hanya yang terbaik yang aku pesan, kau pasti tahu itu ...," jawab Leeray lalu memagut bibir istrinya itu.

Deasy merasakan tubuh bagian bawah Leeray mengeras dan menekan miliknya, dia pun terkikik. "Apa juniormu itu terlalu bersemangat bila berdekatan denganku?" goda Deasy seraya menatap Leeray yang memandanginya seperti ingin melahapnya saja.

"Juniorku itu fans beratmu, Sayang. Sepertinya dia kegeeran bila kau menempelkan tubuhmu kepadaku," canda Leeray sembari terkekeh.

Wajah Deasy merona ketika mendengar candaan Leeray sembari tertawa. "Aku milikmu, Sayang," ucap Deasy kemudian membuka sabuk celana Leeray dengan terampil.

Leeray yang mendapat lampu hijau dari istrinya pun mulai melucuti pakaiannya sendiri dan pakaian istrinya itu hingga berserakan menuju ke pembaringan.

Ketika tubuh mereka sudah polos, Leeray mengangkat Deasy untuk berada di atas tubuhnya. "Kau yang memimpin duluan, Sayang. Aku akan menuntaskan sisanya nanti bila kau lelah, oke?" kata Leeray sembari menyatukan tubuh mereka.

Deasy tersenyum mendengarkan instruksi suaminya itu. 'Hmmm Tuan CEO sama saja di kantor maupun ketika sedang bercinta pun tetap memegang kendali,' batin Deasy sedikit kesal sekaligus geli.

"Mana yang kau suka gerakan naik turun atau goyangan memutar?" goda Deasy mempraktikan gerakannya pada Leeray di atas tubuh suaminya itu berkali-kali yang membuat Leeray mengerang dan mengumpat.

"Dangerous girl!" gumam Leeray menatap Deasy dengan mata terbalut gairah. "Yang mana saja sama nikmatnya dan sangat menyiksa, Baby Girl ... kau semakin ahli membuatku tergila-gila padamu." Leeray membelai tubuh indah istrinya itu dengan lembut sehingga membuat Deasy melayang-layang rasanya di bawah sentuhan jemari suaminya itu.

"Aahh kau 'banjir', Sayang ... lanjutkan ... aku masih bisa menahannya beberapa kali lagi," ujar Leeray.

"Bisakah kita bertukar posisi?" tanya Deasy dengan tubuh bersimbah peluh.

"Tentu ...," sahut Leeray tertawa seraya membaringkan Deasy di bawah tubuhnya lalu menghentak-hentakkan pinggulnya dengan keras dan ritmis, membuat Deasy menjerit dan melenguh sambil sesekali mengumpat karena rasanya tak tertahankan.

Suaminya jagoan sekali membuat dirinya berulang kali mencapai puncak kenikmatan hingga tak terhitung berapa kali. Rasanya tubuhnya seperti begitu ringan tak bertenaga.

"Aarggghhh!" geram Leeray ketika dia akhirnya sampai di puncak yang sama dengan istrinya.

"Oohh Deasy, aku mencintaimu, Sayang. Gadis gilaku yang membuat hidupku begitu indah," tutur Leeray sembari berbaring merengkuh tubuh istrinya dalam dekapannya.







master.nikob165armerry92penulisnovel999
penulisnovel999 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2K
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
Buku
icon
7.7KThread4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.