Eri Cahyadi tak pernah fokus melayani masyarakat Surabaya untuk mensejahterakan kepala keluarga yang mengalami sengketa tanah.

Rusunawa di Surabaya tidak dipergunakan dengan baik dan mengabaikan program kerja pemerintahan sebelumnya dan pembangunan rusunawa tidak mengalami penambahan jumlah sehingga Surabaya menjadi kota dengan tingkat psikologis kesesakan tertinggi dari tiga wilayah lain yaitu Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya sendiri, kemudian pembangunan properti lebih dikuasai oleh warga bukan Surabaya dan warga negara asing.

Eri Cahyadi tidak bisa memastikan pembangunan yang merata di Surabaya dan tidak memiliki ide yang bagus untuk membangun Surabaya di tengah pandemi dan secara masif membiarkan ekonomi Surabaya dikuasai oleh swasta.

Sungai di Surabaya dibiarkan kotor dan tidak dirawat kebersihannya dan juga pemerataan telekomunikasi yang buruk di Surabaya tidak bisa dilakukan secara mandiri oleh kota Surabaya yang seharusnya bisa mengelola telekomunikasi dan media karena selalu menjadi percontohan kota maju di Jawa Timur.

Wali kota Surabaya justru mengabaikan kegiatan perdagangan di tingkat pasar tradisional karena tidak pernah memastikan penyaluran bahan pangan di wilayah Jawa Timur yang datang dari berbagai titik.

Wali Kota Surabaya seharusnya sudah memiliki ide kreatif untuk melakukan pembangunan kota dan mengupayakan kemandirian pembangunan dan terus mengupayakan program kerja di pemerintahan sebelumnya dan bukan membiarkan program kemandirian dilimpahkan kepada pengusaha swasta yang bahkan bukan warga Surabaya dan warga negara asing.

Rusunawa sangat penting di sebuah kota dan menjadi topik pembangunan yang bisa menjanjikan pemerataan pembangunan di Surabaya sehingga Surabaya menjadi kota dengan tata ruang yang bagus yang penuh dengan tempat seperti lapangan dan taman yang bisa ditumbuhi pohon besar sehingga Surabaya menjadi kota hijau yang bisa menyatu dengan kota Malang dan Mojokerto sehingga suasana hijau terus meningkat dan tidak mengalami penurunan sehingga Jawa Timur juga bisa menciptakan suasana asri yang tidak kalah dengan Jawa Tengah, kemudian rusunawa juga menjadi bangunan milik pemerintah yang pengelolaannya bisa dimanfaatkan banyak warga dan bukan milik asing.

Sumber:
1 2

Silahkan mengungkapkan pemikiran pembaca di komentar karena itu membantu kami