• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Tragedi Pelabuhan Zeebrugge, Tenggelamnya Kapal MS Herald of Free Enterprise

ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Tragedi Pelabuhan Zeebrugge, Tenggelamnya Kapal MS Herald of Free Enterprise

Sekitar pukul 18:29 pada tanggal 6 Maret 1987 MS Herald of Free Enterprise, sebuah kapal feri berpenumpang terbalik hanya beberapa saat setelah meninggalkan pelabuhan Zeebrugge di Belgia. Insiden itu mengakibatkan 193 penumpang dan awak kapal tewas. Itu adalah tenggelamnya kapal Inggris paling mematikan di masa damai setelah perang dunia dalam lebih dari 50 tahun.

Otto Lilienthal, Manusia Dengan Sayap Yang Bisa Terbang

The Herald of Free Enterprise memulai pelayaran aktif pada tahun 1980, yang telah dirancang khusus untuk rute perjalanan antara Dover dan Calais. Kapal tersebut dirancang untuk memfasilitasi bongkar muat yang cepat dan memiliki akselerasi yang cepat di lautan.

Pada hari kejadian, Herald of Free Enterprise tidak berada di jalur pelayarannya. Kapal tersebut mengangkut penumpang dari Dover di Inggris ke Zeebrugge di Belgia. Hal tersebut menyebabkan beberapa masalah saat bongkar muat penumpang dan mobil, khususnya jembatan di Zeebrugge yang tidak dapat dinaikkan cukup tinggi untuk mencapai dek kendaraan. Untuk mengatasi masalah tersebut, air harus dipompa masuk ke tangki pemberat di kapal Herald, sehingga menurunkan seluruh badan kapal ke air sampai dek cukup rendah untuk memulai mengeluarkan kendaraan. Namun, setelah semua mobil dan penumpang turun, tangki pemberat tidak bisa dikosongkan dan posisi kapal tetap rendah di bawah air. Hal tersebut semakin diperparah oleh sesuatu yang dikenal sebagai efek jongkok pada kapal feri berpenumpang. Ketika kapal sedang bergerak, pergerakan air di bawah lambung kapal menciptakan area bertekanan rendah dan menyebabkan kapal tenggelam sedikit lebih rendah di dalam air, efek ini paling kuat di perairan dangkal atau ketika kapal bergerak cepat.


Kedua kondisi tersebut berlaku untuk Herald of Free Enterprise pada hari itu di pelabuhan Zeebrugge, Belgia. Pelabuhan Zeebrugge yang dangkal dengan kapal yang mulai bergerak cepat dari pelabuhan dalam upaya untuk mengejar keberangkatan yang sedikit terlambat. Hasil dari kombinasi faktor-faktor tersebut adalah air di haluan kapal dapat menenggelamkan dek lain. Biasanya itu tidak akan menjadi masalah karena pintu di sana biasanya sudah ditutup dan dikunci rapat. Namun, pada hari itu, pintu haluan di dek G entah kenapa masih terbuka lebar.  Akibatnya air mengalir membanjiri geladak dan merembes ke geladak lain di bawahnya.

Dek mobil di kapal Herald adalah ruangan besar yang tidak dibagi oleh sekat kedap air. Hal tersebut menyebabkan air mengalir bebas, membuat kapal tersebut tak seimbang dan menyebabkannya terbalik. Peristiwa itu berlangsung dengan sangat cepat. Kapal meninggalkan Pelabuhan Zeebrugge pada pukul 18:24 dengan awak 80 dan 459 penumpang. Kapal mulai terbalik kurang dari empat menit kemudian. Setelah miring ke pelabuhan hampir 30 derajat, kapal tersebut secara singkat mampu menjaga keseimbangan sebelum akhirnya terbalik ke sisi yang lain. Semua itu berlangsung tidak lebih dari satu setengah menit. Selama satu setengah menit hubungan antara air dan sistem kapal membuatnya tenggelam dalam kegelapan. Lantai menjadi dinding, dinding menjadi lantai, dek penumpang mulai terendam air.


Banyak orang yang tenggelam pada menit-menit pertama, sementara yang lain meninggal karena luka yang diderita saat jatuh atau tertimpa benda jatuh. Beruntungnya kapal terbalik pada gundukan pasir dibawah air. Jika hal tersebut tidak terjadi, pasti kapal akan tenggelam sepenuhnya ke dalam air yang lebih dalam. Saat itu satu sisi kapal sebagian terendam dengan ratusan jiwa terperangkap di dalamnya. Penumpang, yang selamat dari terbaliknya kapal, kemudian terjebak di dalam lambung kapal yang terbalik dengan air dingin yang membekukan. Mereka tidak punya pilihan selain menunggu penyelamatan, sesuatu yang bagi banyak orang sudah terlambat untuk datang.

Penyelidikan segera dilakukan atas insiden tersebut. Ditemukan bahwa banyak faktor yang berkontribusi pada tenggelamnya kapal, tetapi tidak ada yang lebih fatal daripada fakta bahwa pintu haluan terbuka ketika kapal akan meninggalkan pelabuhan. Siapa yang harus disalahkan atas keteledoran yang mengerikan itu? Itu adalah tugas Asisten awak kapal, seorang pria bernama Mark Stanley, untuk menutup pintu, dan tugas dari Perwira Pertama, seorang pria bernama Leslie Sabel, untuk memastikan bahwa pintu tersebut tertutup sebelum keberangkatan. Namun, ketika kapal tersebut akan berangkat, ditemukan fakta bahwa Stanley tertidur di dalam kabinnya. Sabel meninggalkan pintu tersebut untuk berada di dek tanpa memastikan bahwa pintu haluan telah ditutup, hanya dengan asumsi bahwa Stanley akan muncul dan melakukan pekerjaannya.


Pengadilan menempatkan sebagian besar kesalahan pada kedua orang tersebut, tetapi juga mengkritik budaya kerja perusahaan secara keseluruhan. Tujuh orang pegawai dari perusahaan feri didakwa dengan kelalaian berat dan pembunuhan, tetapi kasus itu dengan cepat gugur ketika seorang hakim memerintahkan juri untuk membebaskan semua yang bersangkutan. Tidak ada yang dihukum atas kecelakaan yang menyebabkan korban ratusan jiwa. Setelah itu banyak perubahan dilakukan pada kapal serupa. Salah satunya termasuk penambahan indikator di jembatan untuk menunjukkan kapan pintu haluan terbuka, jalur kedap air yang juga dipasang di bagian haluan, dan penutup untuk memungkinkan air keluar dari dek kendaraan jika terjadi banjir.

Peraturan juga diubah sebagai ukuran jarak minimum yang lebih luas antara garis air dan setiap dek mobil untuk semua kapal feri roro. Operasi penyelamat berhasil mengapungkan kapal Herald of Free Enterprise.  Mayat terakhir dikeluarkan dari kapal sebulan setelah kecelakaan itu dan kapal yang rusak itu ditarik ke galangan kapal dekat Zeebrugge.


Pemiliknya berusaha menjualnya dengan alasan bahwa dia bisa diperbaiki dan berlayar lagi. Akan tetapi, secara mengejutkan, tidak ada orang yang mau membelinya dan dia akhirnya dijual sebagai barang bekas ke galangan kapal di Taiwan. Lebih dari setahun setelah kecelakaan itu, kapal tersebut tiba di tujuan akhirnya dan dibongkar untuk dijadikan barang rongsokan. The Herald of Free Enterprise sekarang tidak lebih dari sebuah kenangan, tetapi insiden yang merenggut begitu banyak nyawa penumpangnya adalah salah satu yang tidak akan pernah dilupakan oleh para penyintas dan dunia pada umumnya.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 14-10-2021 05:39
delfaag
davecchio
koi7
koi7 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.