mataduniawi
TS
mataduniawi
Orang Ber-EQ Jongkok Suka Lakukan 4 Hal ini di Sosmed
Bersosial media di zaman sekarang sudah menjadi kebutuhan banyak orang. Dari anak muda sampai orang tua tampak berlomba-lomba eksis di medsos. Tidak ada yang salah dari aktivitas sosial media selagi tidak belebihan dan dilakukan dengan bijak.

Namun dari yang TS perhatikan, ada mereka yang seakan menganggap aktivitas di dunia maya sosmed berada di dunia lain, sehingga dengan bebas berbuat tidak baik. Padahal segala aktivitas di dunia maya memiliki konsekuensi di dunia nyata. Sudah banyak contohnya mereka yang berujung mendekam di balik jeruji besi karena tak bijak menggunakan jari.

Maka dari itulah TS mencoba mengulik tanda-tanda orang ber-EQ jongkok, sebagai pengingat kita semua, jangan-jangan kita memiliki tanda-tanda ini. Oh ya sebelumnya perlu TS sampaikan, mungkin ada yang belum tahu, EQ itu berbeda ya dengan IQ (IIntelligence Quotients). Singkatnya IQ itu kecerdasaan intelektual, tentang logika. Sementara EQ (Emotional Quotients) adalah kecerdasan emosional, kemampuan mengendalikan diri, singkatnya EQ ini kecerdasan tentang sikap.

Yuk langsung kita simak 4 hal yang suka dilakukan oleh orang ber-EQ jongkok di sosial media:

1. Langsung Share/membagikan sesuatu tanpa mencari tahu dulu kebenarannya. Mudah terpengaruh dengan suatu kabar-pemberitaan. Tidak dicheck dulu sumbernya dari mana, begitu saja percaya, ujung jarinya gatel gak tahan untuk sesegera mungkin klik share. Di group WA perumahan TS ada orang semacam ini. Sebut saja inisialnya mas BTL. Beberapa kali dia share kabar berita yang setelah TS cari tahu ternyata itu hoaks. 

2. Tidak terima ketika diingatkan kesalahannya. Masih kelakuan mas BTL. Karena sudah bukan sekali dua kali lagi nyebar hoaks dan disinformasi, beberapa warga mengingatkan secara baik-baik agar dia lebih waspada dan check dulu sebelum share. Empat hari yang lalu TS juga ikut mengingatkan saat dia posting tentang khasiat bunga kitolod bisa sembuhkan katarak, TS kebetulan pernah baca kalau itu hoaks karena pernah juga dishare oleh nenek di kampung yang matanya kena katarak. TS ingatkan kalau obat yang belum diteliti bisa bahaya jika ternyata ada zat-zat yang justru bikin memperparah sakit seseorang. TS sertai link ke situs kominfosebagai bukti. Mau tahu responnya? Dia gak terima. 

(ilustrasi)


3. Menggunakan Kata-Kata Kasar sampai jorok
. Tidak bisa mengendalikan diri. Enteng menggunakan kata-kata kasar kepada orang lain. Seperti yang dilakukan oleh mas BTL di group WA perumahan kami. Karena merasa tersinggung, dia melontarkan amarah. "HP ya HP ku, paket internet juga gak dibeli pake uang kamu. Kalau gak mau baca ya jangan diklik K*NT*L!." Beberapa makian dan kata-kata kotor yang lainnya bahkan tak pantas ditulis di sini. 

4. Dendam. Blokir Facebook, Instagram dan Whatsapp. TS berniat minta maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan, tapi saat mau chat WA terlihat ada tanda-tanda TS sudah diblokirnya. Check di FB dan Instagram juga demikian. Dia memutuskan tali silaturahmi. Tersinyalir kuat karena dia  dendam dengan TS.

Sebenarnya TS masih menghromatinya, tidak mau memutus hubungan pertemanan, saat di kampus dia senior TS. Selisih 2 tahun. Jadi jangan dikira dia bukan orang yang berpendidikan. Dari kampus ternama malah. Tapi sayang kelakuannya seperti tidak pernah diberi pendidikan saja. Di sinilah pentingnya EQ. Percuma  jika IQ tinggi tapi EQ jongkok.

Cukup sekian sharing dari TS. Ini baru 4, sepertinya masih ada tanda-tanda yang lain. Silahkan kalau ada yang mau menambahkan.

Semoga ada manfaatnya. Mohon doa semoga hubungan TS dengan mas BTL kembali baik. Terima kasih emoticon-Smilie

sumber referensi

ulermaboqgarpupatahedv039
edv039 dan 28 lainnya memberi reputasi
29
13.6K
132
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.