mataduniawi
TS
mataduniawi
Berciuman di Tempat Umum Wajar Gak Sih?
Sepasang suami istri berciuman adalah wajar. Salah satu bentuk aksi untuk menyatakan kasih sayang. Namun bagaimana jika dilakukan di tempat umum dilihat orang-orang? Nah ini yang akan kita ulas.

Sebagai contoh kejadian, tahun 2017 silam netizen sempat dihebohkan dengan aksi sejumlah PNS yang melakukan ciuman massal di muka umum disaksikan teman-teman sekantornya. Katanya sih dalam rangka merayakan hari berkasih sayang valentine. Kabar baiknya ini dilakukan oleh suami istri.


Menurut TS aksi berciuman di tempat umum bagi negara lain bisa jadi wajar dan biasa saja, tetapi bagi budaya kita orang timur hal ini tidaklah wajar. Mengapa? Karena identitas bangsa kita adalah menjunjung tinggi sopan santun dan tata krama di muka publik. Berciuman di tempat umum adalah hal tabu dan orang yang melakukannya akan dicap gak punya malu.

Namun sayang, lama kelamaan budaya timur ini memudar beriring berganti zaman dan masuknya era digital. Arus informasi yang deras dari samudera internet membuat orang-orang kita terhanyut dalam globalisasi. Melihat, menonton dan meniru budaya-budaya luar dari cara berpakaian hingga cara berprilaku. Lihatlah hasilnya muda mudi merayakan valantine dengan berbuat mesum. 

Mari kita tinjau ulang kata 'wajar'.  Kewajaran itu timbul dari sekumpulan orang yang melakukan suatu hal berulang-ulang. Semakin banyak orang yang melakukan suatu hal itu maka timbullah apa yang dinamakan wajar atau kebiasaan. Timbul kesepakatan universal yang tidak tertulis pada mereka yang melakukannya.

Contoh sederhananya seperti ini : bagi keluarga A perang kentut adalah hal wajar, malah sebagai ajang lucu-lucuan seru-seruan, bikin suasana rumah meriah dan akrab. Nah kebiasaan perang kentut ini akhirnya menginspirasi tetangga sebelah rumah, keluarga B. Eh tetangga sebelahnya juga melihat kayaknya seru deh, keluarga C pun juga ikut-ikutan. Sampai satu blok itu punya budaya perang kentut. Menular merembet hingga jadi satu RT, RW sampai kelurahan. Di tingkat selanjutnya para warga ini saat acara kemerdekaan membuat perlombaan kentut ternyaring. Semua tertawa bahagia. Kenapa? Karena meraka semua membentuk kesepakatan bersama sehingga menjadi kewajaran.

Makanya jangan heran kalau lihat budaya dari negara lain ada yang aneh-aneh, seperti berlarian dikejar banteng, meluncur berjamaah dengan gelondongan kayu besar, memanjangkan leher, menari bersama mayat, menutup lubang hidung dengan kayu,  memasang piring di mulut sampai bikin ndower parah, dan masih banyak lagi hal-hal yang menurut kita di sini unfaedah, berbahaya dan konyol tetapi bagi mereka itu wajar. 

Dikarenakan manusia suka bikin kesepakatan seenak jidat, maka bisa jadi inilah yang menyebabkan Tuhan menurunkan agama, agar manusia tidak seperti binatang yang gak kenal aturan. Agar kita manusia punya batasan dalam bertindak. Tahu baik dan buruk. Ada yang diperbolehkan dan ada yang dilarang. Agar kita punya rasa malu. Terkait berciuman di tempat umum itu tanda orang yang gak punya malu. Dan rasa malu itu bagian dari keimanan.

Ada yang punya pendapat lain?

Sumber  informasi dan Ilustrasi
sumber referensi
mancitybestqoni77jiresh
jiresh dan 8 lainnya memberi reputasi
9
6.1K
108
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.