sharp.eyes
TS
sharp.eyes
Part 7 - The Past (2) - The Nightmare Begins
Quote:


Pada saat itu aku menjalani 3 interview di 3 Bank, BCA, Panin (tempat Jason kerja) dan OCBC. Things goes well, sembari menunggu hasil interview dari 3 Bank tersebut, OCBC menghubungi ku lebih dahulu untuk tanda tangan kontrak kerja. But guess what?Setelah aku tanda tangan, Panin sms juga dong mau undang tanda tangan kontrak hahaha. yah gimana ya? Sudah terlanjur.. Hanya berharap pilihanku tidak salah karena ini akan menjadi pengalaman pertamaku bekerja. skip.

Seiring berjalannya waktu, aku menjalani hari-hariku dengan Jason. Hampir setiap weekend aku pergi ke mall dengannya, dengan teman-temannya juga. Semua terasa sempurna karena ada pria yang menyayangi aku, dan aku hidup damai tanpa beban. Tapi semua itu tipu muslihat. Sampai suatu hari dia berkata :

"Jess, koko mau ngomong.."

"Oh. iya opoo Ko? (oh iya ada apa ko?)"
jawabku.

"Kamu kan udah dapet penghasilan, boleh ga bantu bayar uang listrik kosanmu ini?"

"Hmm ok gpp ko. Santai aja" jawabku tanpa terlalu peduli.

Tidak sampai disitu. Aku kira dia hanya minta bantu bayar uang listrik dan air kosan. Tak ku sangka dia melanjutkan kata-katanya.

"Oh kalau gitu, uang koko yg untuk kosan sblmnya sama uang yang lain-lain, bisa km balikin ke koko? gausah buru-buru. Santai aja. Pelan-pelan kamu cicil" ucapnya tanpa rasa malu.

'What.. The.. Heck..' ucapku dalam hati.

Aku sempat terdiam sejenak.

"Oh gitu ya? Yaudah aku nabung dulu buat bayar itu semua. Jangan khawatir" ucapku sedikit kesal namun dia seakan tidak peduli dengan nada kesalku.

Aku pun mulai berpikir, bukankah dulu dia bilang semuanya dia akan tanggung asalkan aku di surabaya dengannya? Let's be rational, dia yang dulu mengungkapkan janji itu, tapi dia juga yang minta balikin uangnya? Hey, i'm not a gold digger and i never ask for it right?



****

Perasaanku sudah mulai berubah kepada Jason, dia berubah. Tidak seperti Jason yang pertama ku kenal. Waktu pun terus berlalu dan aku semakin terbiasa membiayai hidupku sendiri. Sampai suatu saat aku menyadari kalau dia posesif.

Quote:



Yang lebih parah, dia juga tidak mengizinkanku untuk pulang ke Jakarta waktu Natal tiba untuk merayakan dengan mamaku. Dengan berat hati dan kecewa aku bilang ke mamaku kalau dia tidak mengizinkanku pulang kerumah. Dan mamaku juga hanya bisa bersabar dan mencoba untuk positif thinking, berharap kalau Jason ingin merayakan natal berdua denganku. But in another hand, dia menawarkan untuk natalan di kampung halamannya (lupa dimana, yang jelas di Jawa Timur juga).


And this is where, the nightmare begins..

Spoiler for :


Mau tahu kelanjutannya? tungguin part selanjutnya ya boss. emoticon-Ngakak

****
Diubah oleh sharp.eyes 23-10-2021 12:36
pengenditabok01politon21ariffudin05
ariffudin05 dan 4 lainnya memberi reputasi
1
1K
3
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread•40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.