• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Bangga Atau Menangis, Responmu Saat Mengetahui Sejarah Kelam Dari Buyutmu?

machinAvatar border
TS
machin
Bangga Atau Menangis, Responmu Saat Mengetahui Sejarah Kelam Dari Buyutmu?


Pernah mendengar atau membaca kalimat yang memiliki makna serupa dengan tulisan ini,
"Kita tidak bisa memilih orang tua (biologis) kita, namun kita bisa memilih kita mau menjadi orang tua seperti apa di masa depan."
Kalimat tersebut kurang lebih memiliki makna bahwa kita tidak perlu merasa berdosa dengan apa yang telah dilakukan oleh leluhur kita, tidak juga merasa minder dengan diri sendiri akibat perbuatan buruk yang dilakukan oleh leluhur kita, namun kita bisa menjadi pribadi baru yang lebih versi kita. Tidak hanya masa kelam saja, kejayaan leluhur kita pun tak perlu berlebihan untuk dibanggakan. Itu adalah kerja keras mereka dalam menggapai kejayaan mereka. 






Biasanya dalam budaya kita, seringnya muncul dikala musim pemilihan. Entah itu pemilihan gubernur, walikota, atau bahkan presiden, beberapa calon menggunakan trik ini untuk menarik simpati pengikutnya dengan cara menunjukkan kehebatan leluhur-leluhurnya. Menunjukkan bahwa dia adalah keturunan pahlawan kemerdekaan, keturunan kerajaan, bahkan keturunan seorang yang dianggap paling mulia di kalangan mereka.
Hal itu sangat lumrah membanggakan leluhur mereka, namun, esensinya bukan membanggakan leluhur mereka. Mereka secara sadar ingin menunjukkan bahwa mereka memiliki cerminan karakter seperti leluhur mereka, meskipun pada kenyataannya itu tidak. Jika tidak, itu akan mencoreng nama besar leluhur mereka di mata banyak orang. Biarlah hal itu menjadi sebuah budaya, entah itu baik atau buruk, biarlah individu masing-masing yang menilainya.
Lalu, jika leluhur mereka pernah melakukan sebuah dosa yang secara universal menimbulkan kebencian, apakah mungkin dosa tersebut ditunjukkan dan mencoba dijadikan pelajaran kepada masyarakat agar hal itu dihindari? Oh, sangat tidak mungkin keburukan tersebut disebarluaskan. Bagi mereka, itu adalah aib.

Quote:

Itulah manusia, mengabaikan (tidak mengakui) yang buruk dan memperhatikan yang baik, jarang sekali memperhatikan keduanya dan menjadikannya sebagai pelajaran hidup.
Quote:

Itu adalah kalimat yang keluar dari mulut Alexa Scott, saat dia mengetahui bahwa kakek buyutnya pernah memiliki budak. Itu diketahui Alex Scott saat dia mempelajari leluhurnya di acara BBC, Who do you think you are. Dalam acara tersebut menunjukkan bahwa kakek buyut Alex Scott yang ke empat, Robert Francis Coombs, adalah pemilik budak yang menyimpan lebih dari dua lusin orang di rumahnya di Jamaika antara tahun 1817 dan 1832.
Jamak orang tahu bahwa perbudakan hanya dilakukan oleh orang kulit putih, namun, Alex Scott, merupakan seorang wanita yang memiliki leluhur berkulit hitam benar-benar tidak menyangka bahwa leluhurnya juga melakukan hal tersebut. Hal itu membuat dia yang secara nyata, melakukan perlawanan terhadap rasisme, menjadi sangat terpukul dan menangis dengan kenyataan yang dia terima tersebut.
Quote:


Meskipun begitu, dia tidak merasa malu dengan kenyataan tersebut dan dia merasa bersyukur bahwa dia menjadi pribadi yang seperti sekarang ini.
Bagi yang belum tahu, siapa sebenarnya Alex Scott ini, dia adalah Alexandra Virina Scott MBE, presenter televisi Inggris, dan mantan pemain sepak bola profesional yang bermain sebagai bek kanan untuk Arsenal W.F.C. di FA WSL.

Quote:

--
Terimakasih sudah membaca trit ini.
Sehat selalu bagi semua.
1,2,3


bdgkotakembang
asamboigan
online.addict
online.addict dan 19 lainnya memberi reputasi
20
9.6K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.