• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Beberapa Godaan Dijalan Yang Tak Terbantahkan, Kita Harus Lebih Sabar, Nih!

iskrim
TS
iskrim
Beberapa Godaan Dijalan Yang Tak Terbantahkan, Kita Harus Lebih Sabar, Nih!


[ HT# 817 ]

Setiap hari yang biasa aktifitasnya diluar rumah atau mencari nafkah diatas karpet hitam pasti paham benar tantangan yang dihadapi. Yang intinya siapa cepat dia sampai tujuan. Kenapa kita nyaris tidak bisa menikmati sebuah perjalanan ini malah lebih banyak mengeluhnya?

Ya, sebuah denyut kehidupan sosial dijalan terjadi pertanda ekonomi negeri bergerak, masing-masing punya urusan, ada yang jalan santai, ada yang terburu-buru karena takut telat atau bersifat urgensi.

Dijalan, semua itu tumplek blek menjadi satu, kompak.. roda-roda aneka kendaraan berada diatas karpet hitam, aspal, yang mulai tergerus akibat belum ada perawatan berkala.



Bahkan saking banyaknya urusan manusia hingga akhirnya bertemu di jalan kadang terjadi konflik atau gesekan antar pengendara. Tipe pengendara bodoh, tidak beretika, tipe tertib, saat bertemu dikondisi yang memanas bisa terjadi adu mulut bahkan sampai adu fisik.

Semua dipicu oleh ketidak sabaran manusia dijalan raya ditambah kusutnya orang berada bukan pada jalurnya. Padahal jika tidak ingin terlambat bisa berangkat lebih pagi, ingin santai lebih baik jalan dikiri, belum menguasai kendaraan lebih baik cukup dijalan komplek, yang tidak punya sim atau sim nembak tidak berhak membawa kendaraan dan berada dijalan raya!



Lampu merah di terobos, trotoar di libas, lawan arah sudah biasa, jalan dianggap sirkuit balap, knalpot menggedor telinga, main hape saat berkendara, jembatan layang dijadikan jalan pintas, bahu jalan dijadikan parkiran, rambu-rambu jalan di langgar, safety dikesampingkan, jalan serasa milik sendiri dan masih banyak lagi.

Kelakuan orang-orang seperti ini entah sadar atau tidak sudah menodai budaya tertib lalu lintas, membiarkan anaknya memakai kendaraan padahal belum waktunya seperti menjadi biasa saja. Miris, anak diajarkan melanggar hukum sejak kecil, gimana besar nanti?



Kasus lucu baru tadi pagi saya alami, yang lain tertib berhenti di belakang garis zebra cross lampu merah eh.. ada pengendara motor jelas-jelas menghalangi jalan mobil yang akan berbelok. Pemotor yang sudah melanggar posisi karena berada ditengah-tengah belokan perempatan jalan itu hanya menatap dan membalas klakson seolah-olah menantang.



Sepertinya budaya malu dia sudah hilang karena terbiasa melanggar di jalan dan sudah kebal menjadi tontonan sesama pengendara lain yang sudah tertib. Mungkin sudah mati akal sehatnya dan sudah buntu fikirannya. Merasa bangga dengan sikap arogan dan keputusannya. SIM nembak atau punya dendam tersendiri?



Itulah sekelumit masalah sosial dijalan negeri ini yang sepertinya tak kunjung usai. Selama budaya disiplin dan budaya tertib belum menjadi kebiasaan sejak dini maka masalah diatas akan terus ada. Mau sampai kapan sih, ayo dong jadikan kondisi dijalan sekarang lebih tertib, lebih ramah, dan lebih nyaman. Kita seharusnya bisa. TAMAT.






Copyright © 2016 - 2021 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur : sebuah opini | img : gugel 



Diubah oleh iskrim 20-10-2021 15:55
oblonsgarpupatahDoomInIc
DoomInIc dan 34 lainnya memberi reputasi
33
10.8K
112
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.