Dokpri


Hm...bnyak yang menyangka kalau jadi istri itu menyenangkan
Etssssss, jangam salah karena tidak semua berjalan seperti yang orng lain kira banyak suda dan duka di dalamnya.
Bagi sebagian perempuan, memilih menjadi ibu rumah tangga tidaklah mudah. Ibu rumah tangga yang hanya beraktivitas di rumah mengurus anak, suami dan rumah, seringkali dianggap sebagai pilihan yang salah. Selain karena merelakan diri sendiri untuk tidak lagi produktif, juga sering rentan dengan ketidakadilan yang diterima sebagai perempuan.
Berumah tangga itu harus berani ambil resiko, harus berani mengontrol diri, harus pintar mengatur waktu.
Menjadi ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan yang mudah, mulai dari memberaihkan rumah, memasak, mencuci, mengurus suami, itu kita lakukan sendirian dalam waktu yang bersamaan.

# Duka menjadi ibu rumah tangga
1. Bosannya melebihi tingkat Dewa
    Menjadi IRT itu repotnya minta ampun, tidak ada yang mengerti. Ada kalanya tidak punya waktu me time sama sekali. Ada masa juga di mana tidak diberi celah bahkan hanya untuk mengisi perut yang lapar. Dan sabar adalah makanan sehari-hari.
Aktivitas yang tidak berubah setiap harinya, adalah alasan paling klise bahwa jadi IRT itu membosankan. Seperti lagu yang liriknya Dapur sumur kasur heheheheh...... Sekali ke luar rumah untuk me time, dianggap keluyuran. Jadinya serbah salah.
Selain itu jadi IRT juga kadang di anggap kurang waras, karena kenapa?
Sering ngajak bicara apa saja yang ada di depan mata. Ketika menjadi IRT  dan belum di kasi momongan, hidup bagaikan seperti di dunia ini cuman kita seorang, dimulai dari ketika suami sudah berangkat kerja. Imajinasi  Ngomong sendiri sudah mulai beraksi dan lebih konyolnya ketika lagi sepi sepinya apapun itu pasti di ajak ngomong entah itu lagi masak pancinya di ajak ngobrol, potong sayuran, sayurnya di ajak ngobrol juga.
2. Rutinitas sudah berubah
     Semua aktivitas yang kita lakukan sudah mulai berubah dari bangun tidur sampai tidur lagi.
Yang dulunya cuman main gadget doang, jalan bareng teman, tidur, makan, nyantai, dan masih bisa rasakan kebebasan. Setelah menjadi IRT  semuanya tinggal kenangan.
Boro-boro mau nyantai, bangun tidur ajh yang perasaan  masih Nge-bleng  tetapi pikiran sudah ada di mana-mana, (masak belum, cucian numpuk, suami belum sarapan).
Begitulah yang selalu di rasakan jadi IRT.
Dan parahnya lagi ketika suami hanya beranggapan bahwa pekerjaan istri di rumah sangatlah mudah dibandingkan dengan pekerjaannya, rasanya itu pengen banget tukaran dengan suami biar dia tau bagaimana lelahnya.
3. Dan kalau seisi rumah berantakan, bawaannya jengkel seharian
   Rumah yang berantakan  seperti kapal yang pecah itu membuat kepala sangat pusing, entah harus mulai dari mana, sambil membersihkan kadang kita juga ngomel-ngomel terus tetapi tetap di bersihkan dan di rapikan.
Setelah semuanya bersih, ada kepuasan tersendiri setelah semuanya beres. Tetapi parahnya hanya pasrah ketika semuanya berantakan karena suami.
4.  Setelah bekerja seharian dan pengen istrahat dengan tenang eh tiba-tiba suami minta ini itu. Ya dalam hati pengen ta hancurin dia ahhahaha.
5. Saat lagi nyantai suami selalu beranggapan bahwa kerjaan cmn santai-santai, tetapi ketika kita bekerja ekstra banyak suami malah tidur.

Gimana nih para istri muda yang baru menghadapi kehidupan baru sebagai ibu rumah tangga? Apa kamu juga merasakannya?


#Suka Duka menjadi seorang ibu
1. Suka bingun kalau kalau anak rewel tampa sebab
2. Jam tidur yang tidak teratur, dan pada akhirnya jadi mata panda. Di tambah lagi udah ngantuk banget dan harus bangun untuk  nyusuin si kecil di tengah malam.
3. No time untuk urus diri, pokoknya keperluan anak nomor satu deh
4. Badan sudah lelah dan capek, tapi si kecil minta di gendong rasaanya tuh pengen menyerah ajh, tapi lihat senyuman si kecil jadi semangat lagi.
5.  Lagi asik-asiknya makan, tiba-tiba sikecil nangis, yah mau tidak mau harus di hentikan dulu buat ngurus si kecil.
6. Kadang iri melihat suami bisa tertidur pulas. Tapi dirinya masih mengurusi anak pada malam hari.
7. Seorang ibu harus pintar multitasking karena kita hanya punya dua tangan dan dua kaki
7. Namun menyaksikan perkembangan  si kecil adalah kenikmatan tersendiri.
8. Cuman seorang Ibu yang tahu capeknya menyusui dan menyokong asi setiap hari.

Nah, begitu kira-kira suka duka ibu rumah tangga. Tidak ada niatan untuk mengeluh maupun berbangga diri. Sekedar curhat dan sharing.  

#os05_18Oktober2021