azka81
TS
azka81
Seraaam! Baca Kalau Kamu Tidak Penakut, Wanita Misterius Dari Kampung Mati...
Haloo gansis, selamat siang menjelang sore semuanya. Kali ini ane akan membawakan cerita fiksi genre horor, karya ane nih gansis. Kalau misalkan lolos review dan banyak view ane akan lanjut jadiin cerbung di kolom komentar. Pantengin terus yah gansiis...

Cerita ini berkisah tentang seorang pemuda bernama Yuda Lesmana. Dia terjebak di dalam sebuah perkampungan di tengah hutan lebat. Beberapa keganjilan Yuda temukan di kampung itu, dan di kampung itu pula Yuda bertemu dengan seorang wanita.

Namun, wanita itu bukan wanita sembarangan karena akan ada peristiwa-peristiwa lainnya yang akan terus berkelanjutan menemani perjalanan Yuda. Akan ada teror demi teror yang datang dalam kehidupannya. Serta membuat pertanyaan besar di dalam benak pembaca, siapa wanita itu sebenarnya?


Sumber pict: pixabay

#Part 1


Sudah hampir lima jam berlalu, tetapi bus itu seolah-olah masih berjalan di tempat. Berkali-kali berusaha melepaskan diri dari lumpur jalan yang membelenggu, meninggalkan kepulan asap hitam di belakangnya.


Gemuruh suara yang berasal dari mesin bus laksana sebuah suara gaungan dari hewan buas yang menyeramkan. Jalanan sepi mulai di lalui, tidak terlihat adanya tanda-tanda kehidupan manusia. Hanya ada hutan lebat dan pepohonan serta semak belukar yang menghiasi sepanjang jalan, ditambah lumpur dalam yang semakin membuat bus kesulitan untuk melewati medan tersebut.


Keluhan dan suara menggerutu dari beberapa penumpang mulai terdengar, tetapi hal tersebut nampaknya tidak sedikit pun mengganggu kinerja sopir yang sedang berusaha berkonsentrasi mengemudikan bus. Sang sopir masih berusaha keras untuk keluar dari tempat itu. Peluh yang mulai membasahi wajah diseka menggunakan handuk kecil yang ada di lehernya


“Waduh, bagaimana ini! Bisa-bisa saya ketinggalan jadwal acara yang di adakan hari ini,” celetuk seorang pria berbadan tambun.


“Kok, bisa, sih. Supirnya gak tahu jalan dan bisa sampai nyasar sejauh ini!” disambut ucapan setengah berteriak dari bapak-bapak berkulit gelap yang duduk di bagian tengah bus.


“Jangan sampai kita terjebak dan kemalaman di dalam hutan seperti ini, berbahaya! Siapa tahu di dalam sana banyak sesuatu yang menyeramkan terutama binatang buas!” teriakan-teriakan lainnya kembali bermunculan.


Suasana di dalam bus semakin berisik dan tidak terkendali, wajah-wajah tegang nampak terlukis jelas di sana. Suara tangisan bayi menambah hiruk pikuknya kepanikkan yang terjadi. Masih tidak ada tanda-tanda kalau rombongan penumpang itu akan menemukan sebuah rumah atau tempat tinggal penduduk.


Hanya ada satu orang yang tidak mengeluarkan ekspresi apa pun. Seorang pemuda yang duduk dibagian belakang bus, tidak bersuara sama sekali. Dia tidak terpengaruh sedikit pun atas kejadian yang terjadi di sekelilingnya. Hanya ada gurat-gurat kesedihan nampak jelas di wajah tampan pemuda berkulit putih itu. Sesekali dia menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan. Melihat ke arah luar jendela dengan tatapan kosong.


Pemuda itu bernama Yuda Lesmana. Dia adalah putra dan pemilik beberapa rumah makan dan restoran yang ada di kota tempat tinggalnya. Setelah kejadian yang tidak mengenakkan menimpa kekasihnya, Yuda memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan dan berdinas di sebuah perkampungan yang jauh di luar kota.


Meski hatinya merasa berat, tetapi tidak ada yang dapat dilakukan untuk berdamai dengan keadaan. Memilih pergi untuk melupakan rasa kecewa tengah dia rasakan adalah langkah tepat yang harus diambil pria berusia 25 tahun tersebut. Mamanya yang selama ini menjadi tempat Yuda untuk bernaung, nyatanya sekarang malah terkadang menjadi monster demi ambisi yang harus dipenuhi. Luka di hati yang tertoreh teramat sakit dia rasakan.


Tin-tin!


Suara klakson itu membuyarkan lamunan Yuda. Bus yang dia tumpangi mengarah ke sebuah perkampungan. Ditandai dengan adanya beberapa rumah bergaya kuno yang didirikan berjauhan. Meski tidak ada satu pun penduduk yang berlalu lalang di tempat itu, tetapi hal tersebut membuat penumpang yang ada di bus bersorak gembira. Paling tidak mereka bisa bertanya-tanya bagaimana bisa keluar dari sana. Mencari akses untuk menuju ke jalan raya. Kesan-kesan seram yang terlihat di tempat itu tidak begitu diperhatikan


Bus itu berhenti pada sebuah tempat pemberhentian, ada plang besar bertuliskan nama kampung yang cukup unik dan agak mistis, yaitu “Kampung Mati.” Di dekat plang itu ada gubuk kecil yang berada di bawah pohon beringin besar yang rindang. Pohon beringin yang sudah tua penuh serabut kecil yang menjuntai hingga ke tanah. Siang hari saja terlihat menyeramkan, lebih-lebih jika malam sudah menjelang.


Sambil menunggu orang yang datang, semua penumpang bus itu turun. Ada yang beralasan untuk beristirahat sejenak dan ada yang hanya sekedar membuang hajat. Meluruskan kaki yang pegal serta menghirup udara segar yang ada di sana. Beberapa penumpang juga berjalan ke arah belakang gubuk, melihat-melihat dan memeriksa dalamnya. Berharap menemukan sesuatu atau seseorang untuk bisa di ajak berbicara. Mencari info untuk melanjutkan perjalanan.


Di belakang gubuk ada toilet sederhana yang berbentuk petakan-petakan kecil tanpa atap dan terlihat sudah lama tidak digunakan. Karena toilet kecil itu membuat antrean panjang, Yuda memilih berjalan ke arah rimbunan semak-semak yang berada tidak jauh dari sana. Dirinya tidak bisa menahan diri lebih lama untuk melepaskan hajat yang sedari tadi dia tahan, dengan langkah yang agak di percepat pemuda itu mulai berlari kecil.


Srek!


Suara sesuatu bergeser mengalihkan pandangannya, tidak ada sesuatu yang mecurigakan.


Srek!


Suara itu terdengar lagi di telinga Yuda, membuat rasa penasaran di hati pemuda itu semakin memuncak. Tanpa di sadari dia mulai mengikuti arah datangnya suara tersebut. Ingin tahu ada apakah gerangan yang akan dia temukan?


Srek-srek!


Suara itu makin lama makin terdengar menjauh dan kemudian tidak terdengar sama sekali. Hewan-hewan kecil berwarna hitam yang bergantungan di pohon mengeluarkan cicit yang sedikit mengerikan. Desiran angin halus yang menyapa, membuat bulu kuduk Yuda seketika meremang. Dia perlahan mengusap punggungnya yang tiba-tiba menggigil.


Akhirnya Yuda memutuskan untuk kembali menuju depan gubuk, bergabung bersama rombongan penumpang bus, tetapi alangkah terkejutnya dia ketika sudah di sana. Ternyata tidak ada satu pun batang hidung manusia yang terlihat. Bahkan, bus yang dia tumpangi sudah pergi entah kemana. Meninggalkan Yuda seorang diri di tempat sepi seperti ini.


“Hei! Kalian kemana!” teriak Yuda.


Tidak ada suara sahutan yang terdengar.


Pemuda itu mengacak rambutnya dengan kasar. “Sial! Bisa-bisanya aku tidak mendengar suara mesin bus hidup dan berjalan.”


Lagi-lagi hanya gerutuan kecil yang terlontar dari bibir Yuda. Mendung tebal yang tadi menggantung, kini berubah menjadi rintik hujan yang semakin deras. Mau tidak mau memaksa Yuda untuk berteduh di gubuk kecil itu, dia mulai mengetuk pintu gubuk. Menggedor dengan sedikit memaksa, memanggil seseorang yang mungkin ada di dalam gubuk tersebut.


Berharap akan ada orang yang membukakan pintu serta memberinya tumpangan barang semalam. Namun, hasilnya didapat tetap sama. Senyap, tidak ada siapa pun. Meski ada rasa takut yang menggantung di hati Yuda. Dia mencoba untuk tetap bersikap tenang.


Duaaar!


Suara petir terdengar Cumiakkan telinga, kilat yang menyambar-nyambar membuat suasana semakin mencekam. Yuda meringkukkan diri untuk menghangatkan tubuhnya yang mulai kedinginan terkena piasan air hujan. Kepalanya menunduk ke arah lantai dengan rutukan yang tidak berhenti.


Puk ....


Sebuah tepukan tangan dingin memegang pundak Yuda. Dia tersurut mundur ke arah belakang, wajah pemuda itu seketika menjadi pucat pasi melihat siapa yang barusan menepuk pundaknya.


#Bersambung ....


Penulis: @azka81
Genre: Horor
Pict: Pixabay
#Cerbung
Diubah oleh azka81 05-09-2021 05:52
schlafejenggalasunyijohny251976
johny251976 dan 42 lainnya memberi reputasi
41
9.1K
172
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.