ArusBaik.id - Negara-negara demokrasi di dunia harus iri kepada Indonesia yang memiliki pemimpin seperti Presiden Joko Widodo. Pasalnya, sosok asal Solo itu dinilai berhasil memberikan perubahan besar bagi Indonesia.

Hal itu dikemukakan oleh profesor asal National University of Singapore (NUS), Kishore Mahbubani. Menurutnya, Presiden Jokowi adalah sosok pemimpin yang genius yang layak mendapatkan apresiasi yang luas.

"Ketika beberapa negara demokrasi besar memilih penipu sebagai pemimpin mereka, keberhasilan Presiden Joko Widodo layak mendapat pengakuan dan penghargaan yang lebih luas," kata Mahbubani mengutip CNN Indonesia, Senin (11/10).

Mahbubani menambahkan, dalam mengemban tugas sebagai Presiden Indonesia, Presiden Jokowi tampak sangat kompeten. Hal itu membuatnya bisa menerapkan pemerintahan yang baik atau good governance yang patut ditiru oleh negara lain.

Presiden Jokowi, imbuh Mahbubani, berhasil menetapkan standar pemerintahan baru yang baik di era keterbukaan ini.

"Seharusnya membuat iri negara-negara demokrasi besar lainnya," tandasnya.

Setidaknya ada beberapa hal yang membuat Mahbubani memberikan pujian terhadap Presiden Jokowi. Pertama keberhasilan Presiden Jokowi merangkul lawan politik dan menyudahi pembelahan sosial akibat pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2019 silam.

Terkait hal ini, Presiden Jokowi justru menjadikan Prabowo Subianto yang merupakan lawannya pada Pilpres 2019 sebagai Menteri Pertahanan. Langkah besar Prsiden Jokowi ini berhasil meredam konflik yang bisa saja timbul dan berkepanjangan.

Kedua, Presiden Jokowi berhasil mengentaskan kemiskinan di Indonesia tanpa banyak bicara. Beberapa program sosial yang diluncurkan Presiden Jokowi, kata Mahbubani, berhasil membantu masyarakat miskin Indonesia.

"Presiden Jokowi juga bijaksana secara fiskal. Utang Indonesia rendah menurut standar internasional, yaitu kurang dari 40 persen PDB," imbuhnya.

Tak hanya urusan dalam negeri, diplomasi yang dijalankan Presiden Jokowi di kancah internasional juga menjadi sorotan Mahbubani. Presiden Jokowi dianggap berhasil menjaga hubungan baik dengan dua kutub kekuatan ekonomi dunia saat ini, yaitu Amerika Serikat dan China.

"Jokowi secara geopolitik bijaksana, dengan bijak menjaga hubungan baik dengan China dan AS karena persaingan kekuatan besar mereka memberikan momentum (bagi Indonesia)," tandasnya.

Selain poin-poin tersebut, Mahbubani juga mengacungi jempol kepada Presiden Jokowi atas beberapa terobosan seperti pengesahan Omnibus Law, hingga pembangunan infrastruktur yang merata dari Sabang sampai Merauke. (WIL)

news terbaru


Gokil emang bapak pemimpin kita nih, dikasih jempol dulu