si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
[UPDATE] Semakin Sangar, AC-130J Ghostrider Akan Dipasangi Senjata Laser
Kembali lagi di segmen update yang akan menghilangkan kegabutan agan dan sista, kali ini ada kabar terbaru dari dunia militer yang cukup menarik menurut TS. Mengutip artikel TheDrive.com, dikabarkan bahwa mulai tahun 2022 Lockheed Martin akan melakukan uji coba pemasangan senjata laser yang memiliki kekuatan 60 kilowatt pada pesawat AC-130 Ghostrider.

Menurut artikel yang baru-baru ini dirilis Lockheed Martindisebutkan bahwa, Lockheed Martin telah mengirimkan unit senjata yang diberi nama Airborne High Energy Laser (AHEL) ke Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) untuk persiapan pengujian darat dan pengujian udara di atas AC-130J Ghostrider. Sebelum dikirimkan ke USAF, sistem senjata AHEL telah menjalani pengujian di fasilitas Lockheed pada 6 Oktober 2021.

Fase uji coba AHEL didasarkan pada kontrak yang diberikan oleh USAF kepada Lockheed pada bulan Januari 2019 untuk mengintegrasikan, menguji, serta mendemonstrasikan sistem senjata laser di atas AC-130J Ghostrider. Meski sistem sedang menjalani pengujian operasional dan fungsional pada AC-130J, Lockheed Martin menyebut bahwa teknologi tersebut sudah siap untuk digunakan. Selain USAF, US Navy juga tertarik dengan sistem AHEL ini. Lockheed mendapat kontrak senikai US$ 12 juta dari Naval Surface Warfare Center Dahlgren Division (NSWC Dahlgren) untuk layanan teknis, integrasi, uji coba, dan demonstrasi senjata laser.


Quote:



Sampai saat ini Lockheed Martin tidak memberi spesifikasi detail dari AHEL, tetapi diperkirakan sistem tersebut punya kesamaan dengan High Energy Laser dan Integrated Optical-dazzler with Surveillance (HELIOS) yang saat ini juga sedang dikembangkan oleh Lockheed Martin di kapal destroyer Kelas Arleigh Burke Angkatan Laut Amerika. Sementara iu pihak SOCOM (United States Special Operations Command) pernah menyebutkan bahwa sistem AHEL yang dipakai Ghostrider akan berada di kelas 60 kilowatt. Hal tersebut sesuai pernyataan Lockheed Martin, bahwa senjata yang akan diintegrasikan pada AC-130J Ghostrider berada di “kelas yang sama” dengan senjata laser HELIOS yang nantinya akan dikirim ke Angkatan Laut AS.

Menurut indomiliter.com, eksperimen terhadap senjata laser oleh USAF sudah dilakukan sejak dekade 1990-an dan 2000-an. Senjata eksperimen tersebut menunjukkan nilai potensial dari penambahan sistem senjata laser di AC-130. Sejumlah tes tembakan langsung sempat dilakukan, hal itu dikenal sebagai Advanced Tactical Laser (ATL)yang dilakukan dengan menggunakan pesawat uji C-130 Hercules. Pasa perkembangannya berbagai masalah teknis pun muncul, salah satunya adalah ukuran dan berat senjata chemical oxygen-iodine laser (COIL) di kelas 100 kilowatt. Proyek tersebut pada akhirnya belum bisa berjalan sesuai rencana pada waktu itu.

Senjata laser beroperasi dalam spektrum electromagnetic, sehingga tidak dapat dilihat secara langsung arah lintasan cahayanya. Senjata laser juga tidak bersuara, alias benar-benar senyap. Keunggulan lainnya adalah tingkat presisi yang tinggi, US Navy menyebut dengan memakai senjata laser bisa menghindari korban yang tak perlu (collateral damage) dalam perang.

Memiliki kemampuan bergerak di kecepatan cahaya, senjata laser dirancang agar bisa menangkal ancaman dari udara dan permukaan. Meski disebut-sebut memiliki banyak keunggulan, perlu diketahui bahwa pemasangan senjata laser membutuhkan pasokan energi yang sangat besar dalam proses penembakannya. Pasokan energi inilah yang masih menjadi kendala untuk integrasi senjata tersebut pada pesawat dan kapal milik militer AS.


Quote:



Sekilas tentang AC-130J Ghostrider, varian pesawat yang akan dipasangi senjata laser ini dikembangkan dari basis pesawat C-130 Hercules. Varian tersebut dikenal sebagai AC-130, perannya adalah untuk memberi dukunhan tembakan dari udara. Pesawat ini dikembangkan sejak tahun 1966, dan saat ini sudah hadir dalam berbagai varian. Varian Ghostrider adalah versi yang paling baru, rencananya USAF akan memiliki 37 pesawat ini. Ghostrider pertama kali masuk dalam kedinasan tahun 2017 bersama Skadron Operasi Khusus ke-73. Skadron ini menjadi skadron pengguna AC-130J pertama, pesawat terakhir rencananya akan dikirim pada akhir tahun 2021. Beberapa varian lain dari AC-130 adalah AC-130 Spectre serta AC-130 Spooky.

AC-130 Ghostrider melakukan misi tempur pertama di Afghanistan sejak Juni 2019. Ghostrider mengambil alih tugas AC-130 Spooky II yang telah mendukung pasukan operasi khusus AS dan koalisi dan mitra Afghanistan mereka di negara itu. Sebenarnya tanpa pemasangan senjata laser, AC-130J sudah dibekali persenjataan yang sangar. Persenjataan tersebut antara lain meriam 30 mm dan howtizer 105 mm.

Yang membedakan AC-130J dengan varian yang lain adalah pesawat ini mampu membawa senjata lain berupa amunisi berpemandu presisi, mulai dari bom GBU-39/GBU-69, rudal AGM-114 Hellfire, serta rudal AGM-176 Griffin. Dengan bekal senjara tersebut pesawat ini mendapat label ground attack and heavily armed gunship.

Nah, demikian sedikit update berita kali ini, semoga bisa bermnafaat untuk agan dan sista. Sampai jumpa emoticon-Angkat Beer




Referensi Tulisan: TheDrive.com& Lockheed Martin, & indomiliter.com
Ilustrasi Foto: USAF, SOCOM, Lockheed Martin
Diubah oleh si.matamalaikat 13-10-2021 12:27
dcmatrix21dafiqi17Aramina
Aramina dan 30 lainnya memberi reputasi
31
6.7K
63
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.