sintara85Avatar border
TS
sintara85
Coretan Isi Hati Emak
Diam tak berbalas

Pagi cerah bergegas
Hilir mudik seakan masih ada tertinggal
Ingat bawaan si kecil jangan sampai tertinggal
Saatnya beranjak ke tempat tujuan

Belahan jiwa tak kunjung bergegas
Terbaring tanpa menghiraukan

Ayo sayang kataku
Tak berbalas tak bergeming
Seketika ku tertegun dan bingung
Ada apa gerangan?
Kuulang lagi, sayang saatnya berangkat
Pergilah! , sambutnya

Bagai disambar petir
Air mataku jatuh
Hatiku runtuh
Terulang lagi
Hal yang tak pernah kubayangkan

Diam seribu bahasa, dia belahan jiwa
Saat semua tak sesuai isi hatinya
Semua berbalik
Kumerasa cintanya punah ditelan badai

Hampa, getir, pahit
Lemah tak berdaya

Sang belahan jiwa, mengapa seperti ini?

Diam seribu bahasa
Apa salahku
Bibir kelu
Pilu

Tak tahu berbuat apa
Hanya deraian air mata

Mengapa belahan jiwa diam seribu bahasa?
Apa artinya dua insan berbeda dipersatukan dihadapan-Nya?

Ah, tak mengapa
Jikalau itu yang terbaik
Hanya berharap waktu berjalan semakin baik

Diamku
Diammu

Dimanakah ujungnya?

Tega

Tuhan apa yang sudah terjadi
Bibir kelu, sesak di dada
Tanpa sepatah kata
Diam seribu bahasa
Berlalu hari ke hari
Dijalani bagai mayat hidup
Tiada berarti

Diammu
Diamku

Sampai kapan?

Hidup masih panjang
Hari terus berganti bulan tahun
Bagaimana ini?
Mengapa hanya diam?

Biasa saja bagimu
Ketakutanku tak sedikit mempengaruhimu
Aliran sungai Amazon yang selalu menemani
Sesak di dada selalu menghampiri
Ku tak mengerti arti semua ini
Bagai nahkoda tak tahu arah
Nahkoda tak bergeming
Bagaimana nasib penumpang
Dikala badai, topan, hujan menderu
Tetapkah diam?

Diammu
Sampai kapan?

Terkadang berjalan seperti biasa
Tak saling menyapa tak saling bercanda
Diam tak berbalas

Amarah begitu tampak di pelupuk matamu
Aku yang salah
Kau selalu benar

Tak adil

Belahan jiwa haruskah begini caramu?
Bolehkah kutahu isi hatimu?
Bagaimana kutahu isi hatimu, diammu mengusikku

Sampai kapan?
Diam tak akan mengubah apapun
Lemah lembutmu hilang ditelan bumi yang kita pijak berdua
Sirna hanya karena hatimu yang keras
Sampai kapan?

Perlahan kau membunuhku dalam kesepian ini
Terbuat dari apa hatimu?
Diam tanpa kata
Amarah kian mendera
Haruskah bertahan atau cukup sampai di sini?

Diam itulah pilihan terbaikmu




Sumber foto: dokpri
lsenseyel
erina79purba
phyu.03
phyu.03 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
icon
21.6KThread27KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.