i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Kumpulan Cerita Pendek Horor Berdasar Kisah Nyata


Malam Jum'at Gan-Sis. Udah lama gak bikin cerita di SFTH setelah cerita ane yang terakhir, ane minta Admin untuk digembok dulu dengan alasan pribadi.

Kali ini ane mau berbagi cerita berdasar apa yang pernah ane alami, juga anak-anak ane. Mungkin bagi sebagian orang, cerita ini biasa aja. Tapi ane emang cuma mau cerita.

Karena ini kumpulan cerita, maka cerita yang adapun hanya cerita-cerita pendek.

Kuy lah, kita mulai aja dengan cerita pertama.






Ini adalah cerita nyata yang disampaikan oleh anak kedua ane.

Kala itu, sekitar 12 tahun yang lalu, anak ane masih berusia sekitar 7 tahun. Malam sekitar pukul 10, neneknya tanpa sepengetahuan ane, mengajak dia untuk mencari tantenya yang kadang masih suka kumpul sama teman-temannya di dekat perumahan area bawah tempat tinggal ane saat itu.

Ketika sampai di tempat yang biasa jadi tempat ngobrol (ada pos disitu, tapi artistik bentuknya, luas sekitar 2x2 meter berbentuk persegi 6), ternyata tantenya gak ada.

Suasana justru sepi. Bahkan kucing yang suka tiduran disekitar situpun tak ada sama sekali.
Ketika pegangan tangan neneknya terlepas dari tangan anak ane, anak ane tertarik dengan sesuatu yang dilihatnya aneh. Sesaat dia berjalan perlahan untuk sekedar menegaskan pandangannya. Gak mendekat, tapi bisa melihat jelas.

Spontan dia bertanya kepada neneknya.
"Itu apa Mbah?" tanyanya. Dia emang memanggil neneknya dengan sebutan Mbah Putri.

"Apa sih?" neneknya balik tanya sambil melihat kearah yang ditunjukan oleh anak ane.

"Itu Mbah. Ada kuda lagi makan kembang," kata anak ane menjelaskan.

"Mana? Gak ada apa-apa disitu. Udah jangan macam-macam," kata neneknya. Berdasar cerita mertua ane itu, emang mertua ane gak melihat apapun juga. Hanya gelap meskipun ada lampu jalan yang cahayanya berwarna kekuningan.

"Bener Mbah. Ituuuu.. Tapi badannya orang Mbah!"
Mendengar kata-kata anak ane, serta merta dia meraih tangan anak ane, lalu setengah menarik, dia mengajak anak ane untuk buru-buru pergi dari situ.

Sekujur badannya merinding. Tapi anak ane yang sempat melihat, justru biasa aja. Dengan setengah berlari, dia terpaksa mengikuti langkah cepat neneknya.

Dan malam itu, anak ane gak cerita sama sekali tentang apa yang dilihatnya. Neneknya juga gak cerita sama sekali.

Bertahun tahun kemudian, saat anak ane udah SMP, barulah dia cerita ketika melihat gambar Centaur di Google.
Dia tanya ke ane, apa benar mahluk seperti itu ada di dunia nyata. Ane yang hanya tahu bahwa itu mahluk mitologi, mengatakan gak pernah ada bukti. Tapi kalau di alam ghaib pasti ada, dan itu pastinya siluman.

Lantas apa yang dilihat anak ane?
Ini yang dia lihat menurut pengakuannya.

Konten Sensitif

gambar diambil dari : centaurican.wordpress.com


Malam itu, dia melihat sesosok manusia setengah kuda berwarna putih. Dari kepala hingga pinggangnya berbentuk tubuh manusia, tapi seterusnya bertubuh seekor kuda. Karena mahluk itu besar, tubuh manusianya jadi terlihat tinggi.

Di kepalanya tersemat mahkota keemasan.
Di lengannya dan pergelangan tangannya ada semacam hiasan melingkar, berwarna emas juga.

Dan mahluk itu nampak asik memetik bunga yang tumbuh disana dan memakannya.

Mahluk itu juga seperti dinaungi oleh sinar dari atas tubuhnya, sementara sekelilingnya gelap.
Dan dia sana sekali tak mempedulikan kehadiran anak ane dan mertua ane.

Sampai sekarang anak ane masih terus mengingat penampakan mahluk itu. Namun dia tak pernah mau jika ane ajak ke tempat penampakan mahluk itu. Dia cuma bilang bersyukur banget mahluk itu tak menengok kepadanya. Atau mungkin karena alamnya beda? Tapi nyatanya apa yang dimakannya, tumbuhan yang berbunga itu jelas ada disana.

Jadi?
Mahluk apakah itu?

Untuk selanjutnya, nantikan cerita-cerita misteri dan gaib serta horor yang pernah dialami ane dan anak-anak ane. Masih banyak banget. Dari penampakan pocong, kuntilanak, sampai poltergeist.

Sampai jumpa...

**********






Hai Gan dan Sis Kaskuser...
Kali ini ane ingin bercerita tentang penampakan sosok pocong yang tingginya kira-kira 2 meter.
Jujur, sebelum ane ketemu dengan sosok pocong ini, ane berpikir bahwa pocong itu ukurannya pasti setinggi manusia biasa. Akan tetapi pemikiran ane ternyata salah besar. Nyatanya ane pernah bertemu dengan penampakan sosok pocong yang tingginya kira-kira 2 meter!

Begini ceritanya.
Malam Jum'at, kira-kira 15 tahun yang lalu, saat ane baru punya anak 2, ane biasa ngumpul dengan teman-teman ane di RW lain, wilayah ane lahir. Kebetulan rumah ane kala itu jauh dari tempat kelahiran ane, meskipun masih dalam 1 RW.

Sebenarnya saat ane pulang, di hati ane sudah ada rasa gak enak. Suasana malam itu terasa lain dari biasanya. Meskipun tidak hujan, tapi cuaca emang agak mendung. Angin juga terasa berhembus kuat.

Sampai di jalan besar menuju rumah ane, suasana mendadak gelap. Ternyata lampu penerangan jalan PLN mati. Sepanjang jalan mati total, tak ada 1pun yang nyala. Alhasil jalan hanya diterangi dari penerangan lampu rumah-rumah sepanjang jalan, yang itupun tak cukup untuk menerangi jalan.

Nah, pas masuk ke gang arah rumah ane, mendadak perasaan ane gak enak. Malam emang udah larut banget. Tadi pas ane pulang, udah jam 1.30 dini hari. Biasanya juga ane santai aja pulang jam segini. Tapi entah malam ini koq rasanya beda banget.

Pas begitu ane mau melewati tiang besi toren rumah salah satu warga disisi kiri, sekilas ane melihat sesuatu dari sudut mata ane. Hanya sekilas, karena ane langsung membelokan motor ane ke arah kanan, berhubung tiang toren itu ada didekat belokan jalan.

Dari situ, jalan kembali belok ke kiri. Dan sebelum ane belok ke kiri, ane mencoba negasin sesuatu yang membuat ane penasaran. Apaan sih itu.
Ketika mata ane jelas menangkap sesuatu ituuuuu... Ternyata pocong!
Pocong itu berdiri bersidakep (menangkupkan tangan di dada layaknya orang meninggal atau pocong pada umumnyalah). Wajah pocong itu gelap tak terlihat. Namun kain kafannya begitu jelas berwarna putih. Berdiri disana mematung. Yang ane makin kaget, pocong itu terlihat begitu tinggi, ada kali sekitar 2 meter!

Tanpa pikir panjang lagi, ane ngegas motor ane diantara gang jalan kearah rumah ane. Waswus aja.
Sampai didepan rumah, ane buru-buru parkir didepan dan segera mengetuk pintu rumah.

Tok tok tok... tok tok tok...
"Bu.... Bu... Buka pintu cepetan," kata ane memanggil istri ane. Iyalah, masa Bu RT.

Gak lama kunci pintu berbunyi. Ane langsung membuka pintu dan segera masuk.
Didalam, istri ane bingung ngeliat ekspresi wajah ane yang terlihat panik.

"Ada apa sih? kayak dikejar setan!" tanya istri ane.

Ane menghela nafas.
"Bukan dikejar setan Bu. Setannya diam aja. Ayah yang kabur buru-buru." Kata ane.
"Beneran?" tanya dia lagi.
"Iya. Ayah ketemu pocong! Tuh dibelokan depan samping rumah orang Betawi yang pagarnya hitam itu.
"Ihh..." Istri ane bergidik.
"Gimana Yah mukanya?" Yeeeee, malah nanyain muka.
"Gelap. Cuma hitam. Tapi tingginya 2 meter." Jelas ane. "Mau lihat? Yuk!" Tawar ane ke istri.
"Sudi amat. makanya kalau main ingat waktu," rungut istri ane.

Hhhhhh....
Baru kali ini ane ngeliat jelas sosok pocong.
Begitu toh ujudnya.
Gak lagi-lagi deh.

**********






Alam manusia emang bersinggungan dengan alam lelembut. Tanpa sadar, kadang kita berpapasan dengan mereka, baik berwujud ataupun tidak. Begitu juga dengan di jalan raya.
Jalanan yang nampaknya kita lihat biasa, bisa tiba-tiba lain dalam pandangan orang lain. Begitu juga sebaliknya.

Nah, kali ini ane ingin bercerita mengenai kejadian yang hampir membuat ane dan kawan ane (tepatnya adik didik ane) kecelakaan.

Waktu itu, bertahun-tahun yang lalu, saat ane masih aktif dalam sebuah organisasi kepemudaan bentukan ane, adik didik ane menjemput ane kerumah untuk rapat dirumah kawan ane yang instruktur organisasi, sama seperti ane.

Adik didik ane ini, sebut aja namanya Mawar, eh bukan deng. Namanya Bowo. Dia menjemput ane dengan motor RX King barunya. Perawakannya yang tinggi sekitar 175cm membuat dia cocok aja bawa RX King.

"Ayo kak, berangkat," ajaknya.
Setelah ane pamit sama istri ane, ane segera duduk berboncengan.
Sambil ngobrol seru, ane sesekali tertawa mendengar celetukannya.

Di cerita ane yang kedua mengenai sosok pocong, ane udah gambarin jalan menuju rumah ane. Dari gang, maka akan ketemu jalan raya yang sebenarnya bukan jalan utama. Ingat kan perihal sepanjang jalan yang lampu penerangannya mati?

Nah, diujung jalan, pas di pertigaan pertemuan jalan raya, Bowo bergegas berbelok ke arah kanan, karena lalu lintas terbilang kosong.

Tapi mendadak ane teriak sambil menggoyang tubuh kearah kiri.

"Wo! Awas!" teriak ane keras sambil menggoyangkan badan ke kiri karena reflek.
Bowo yang tengah mengendarai RX Kingnya mendadak kaget lantas mengerem dengan cepat. Dan di belakang ane sebuah mobil mendadak berhenti juga karena motor yang ane tumpangi mengerem mendadak.

"Ada apa kak?' tanya Bowo bingung. Sesaat dia mendorong motornya dengan kaki karena motor juga mendadak mati. Bowo tak lupa memberi isyarat minta maaf pada pengendara mobil yang hampir menabrak kami dari belakang.

Ane masih belum menjawab pertanyaan Bowo. Ane justru mencari-cari sosok yang tadi ane lihat dan membuat ane berteriak keras tiba-tiba kepada Bowo. Celingak celinguk ane mencari sosok itu, tapi tak ada juga.

Sesaat kemudian ane berkata ke Bowo. "Jalan Wo."
Bowo kembali menyalakan motornya, lalu kami berlalu dari situ.
Dijalan, Bowo kembali bertanya.
'Ada apa sih kak tadi?"

Dengan serius, ane bilang dan menjelaskan pada dia.
"Tadi saya melihat orangtua ngesot Wo. Gak ada kakinya. Dua-duanya buntung! Tiba-tiba aja ada didepan motor. Dia jalan pakai tangannya, nyamping gitu ngesotnya."

"Serius Kak?" tanya dia penasaran.

"Ya seriuslah. kalau gak serius, ngapain saya teriak begitu tadi," kata ane meyakinkan dirinya.
"Yang bikin saya panik, dia terlihat menatap kita!" "makanya tadi saya reflek menggoyangkan badan ke kiri berharap motor goyang ke kiri biar gak nabrak dia."

"Setan buntung?" tanya Bowo seakan bertanya pada diri sendiri.

"Gak tau. Tapi saya rasa dulu banyak kecelakaan disitu, mungkin dia penyebabnya. Saya baru ngeliat penampakannya tadi itu."

"Nanti pulangnya muter ajalah," kata dia jiper juga.

"Wokeh!" ane ngejawab tanpa pikir panjang lagi.

**********






Lanjut lagi ya Gan dan Sis. Kali ini ane mau cerita soal anak ane yang kedua. Entah kenapa, nih anak sering banget ketemu sama mahluk-mahluk gaib, sejak kecil bahkan hingga sekarang ini ane nulis cerita disini.

Ini ceritanya.
Kala itu, saat anak ane SMP kelas 3, sepulang dari latihan Karate di sekolahnya, dia pulang bersama salah satu sahabatnya. Kebetulan ane ada kerjaan, jadi gak sempat menjemput dia ke sekolah. Ohya, biasanya dia selesai latihan karate habis maghrib.

Diperjalanan, anak ane harus berpisah dengan sahabatnya ini karena rumah sahabatnya emang searah dengan jalan pulang anak ane, jadi dia akan lebih dulu sampai kerumahnya.

"Gue duluan ya Diva," pamit Nadia, sahabat anak ane.
"Ok deh. Haduh, gue jalan sendiri nih," kata anak ane ke Nadia.
"Lagian elu lewat sini. Udah tau didepan sana itu serem. Hati-hati lho ketemu mbak kunti," canda Nadia.
"Alah, nggak takut gue," sahut Diva santuy.
"Yaudah hati-hati. Bye," Nadia pamit lagi.
Diva anak gue ini senyum, lalu melangkah terus.

Gw emang tahu, jalan yang dilalui Diva masih ada pohon kapuk, pohon randu, sama banyak pohon nangka yang ditanam masyarakat sana. Kadang gw aja kalau jalan lewat situ dulu suka gimana gitu.

Nah, pas melewati gang sepi ukuran 1 mobil, yang kiri kanannya tembok tinggi, kata anak gw, jalanan saat itu sepi. Udah agak gelap juga, soalnya udah jam setengah tujuh lewat.
Ada penerangan, itu juga sepertinya yang ngasih penerangan pelit, soalnya cuma lampu neon kecil.

Menurut cerita anak ane, tiba-tiba dia melihat ada sosok perempuan menunduk kearah tembok. Rambutnya tergerai menutupi wajahnya. Pakaian? Ya! Warnanya putih. Entah kenapa, mahluk-mahluk begini gak Indonesia banget. Gak ada yang pakai batik.

Anak ane sendiri antara yakin gak yakin itu orang atau setan. Tapi dia bilang gak ada bau wangi melati sama sekali. Dia juga gak memperhatikan kakinya menapak atau gak, pakai sepatu atau sandal apa gak.

Yang dia jelas tahu, sosok perempuan itu menangis. Tapi karena anak ane gak pernah mau tau urusan orang lain, dia abaikan perempuan yang terdengar menangis itu.

Dengan bersikap biasa aja, dia berlalu melewati sosok perempuan itu meskipun sekilas matanya melirik kearah perempuan itu.

Baru beberapa langkah dia melewati sosok perempuan itu, tiba-tiba sosok tersebut tertawa mengikik. Spontan anak ane menoleh ke belakang.
Saat itulah Diva melihat sosok perempuan itu tiba-tiba melayang perlahan, lalu terbang kearah pohon nangka.

Spontan dia berlari. Takut juga dia.
Dan ketika dia berlari, tiba-tiba disisi kanannya ada sekelebatan warna putih meloncat-loncat. Pocong! Pocong itu berpapasan dengan dia yang tengah berlari!
Diva anak ane udah gak mikir panjang lagi. Dia lari digang itu.
Kata dia, saat itu benar-benar gak ada orang sama sekali.
Dikejauhan dia melihat jalan raya. Maka ketika dia udah mendekati ujung gang, dia berhenti berlari. Diva mengatur nafasnya yang tersengal. Syukur saat itu asmanya gak kambuh.
Didepan dia, lalu lalang kendaraan tidak begitu ramai, tapi lumayan menenagkan hatinya.

Yang jadi masalah, diseberang jalan raya ini, dia harus kembali melalui jalan kecil berupa gang yang lagi-lagi gelap tanpa lampu dan dikiri kanannya tembok tinggi. Tapi karena tak ada alternatif jalan lain yang lebih cepat, dia terpaksa harus melewati jalan didepannya. Dan menurutnya, penampakan-penampakan setan gila yang berbarengan tadi tak akan lagi mengganggunya, karena sudah dia lewati tadi. Maka selanjutnya dengan tenang dia berjalan melewati gang tersebut yang lagi-lagi tak ada orang yang lewat.

Namun baru belasan langkah dia berjalan, dia merasa tak enak hatinya. Dirinya merasa ada yang mengawasinya, dekat dengan dia, tapi entah dimana. Didepannya jelas tidak ada apa-apa, karena dia memang berjalan kedepan. Dengan cepat diapun menengok ke belakang, takut kalau sesuatu yang membuat hatinya waswas itu ternyata ada dibelakangnya.
Tak ada apapun juga.
Diapun mempercepat langkah kakinya menyusuri jalan sempit itu.
Namun entah kenapa dia ingin sekali melihat kearah atas. Dia merasa ada sesuatu yang memperhatikannya diatas.
Lalu diapun dengan rasa penasaran melihat keatas.
Dan tepat diatasnya, dari balik tembok, sesosok wajah mematung melongok kearahnya!
Sesosok pocong dengan wajah menghitam!



Pocong itu mematung aja, gak bergerak. Tapi matanya seolah menatap tajam anak ane.

Melihat hal itu, anak ane sontak berlari cepat ditengah gang itu. Dia terus berlari hingga ujung, sampai tiba-tiba ada motor yang menikung dari kanan gang dan hampir menabrak dia. Motor itu ngerem mendadak.
Anak ane spontan menahan laju motor yang hampir saja menabraknya.

"Maaf.. Maaf," kata anak ane sambil tersengal-sengal.
Pengendara motor itu terlihat keheranan melihat anak ane yang terengah-engah nafasnya.
"Ada apa Dek?" tanya dia bingung.
"Gak ada apa-apa koq Pak," jawab anak ane menyembunyikan kejadian sebenarnya. Lalu dia berlalu begitu saja. Kini dia bisa bernafas lega, karena kini kiri kanan jalan MHT ini adalah rumah warga.

Sesampainya di rumah, anak ane langsung bercerita kepada Ibu dan kakaknya. Ane sendiri saat itu belum pulang. Barulah ketika ane pulang, dia cerita semuanya.

Ane ngobrol sama dia soal banyaknya mahluk halus yang dia lihat. Pada akhirnya ane kembali cerita soal dia waktu berumur sekitar 2 tahun yang tiba-tiba menjerit saat ane gendong dia dulu di rumah lain. Dia menjerit hingga histeris dan menyembunyikan wajahnya di dada ane.
Dan 2 hari kemudia anak ane yang kedua dengan santai bilang....
"Ayah, tadi Ceuceu ngeliat orang gak ada badannya dibelakang, dekat kamar mandi. Cuma kepala aja."
Ngomongnya santai, tapi ibunya kalang kabut!
"Hush... Ngomong apaan sih kamu!" Ibunya ketakutan.
"Orang iya koq. Dia ngeliatin Ceuceu. Ya Ceuceu liatin lagi."

Hmm..
Mungkin itu yang dilihat anak ane Diva saat balita. Dan seterusnya, dia selalu diikuti banyak mahluk halus. Banyak melihat penampakan. Bahkan sempat membentak mahluk halus yang mengganggunya saat dia PKL di Hotel Berhantu di wilayah Thamrin. Soal ini udah ane buat cerita tersendiri di SFTH.

Begitulah kejadian horor yang dialami anak ane.
Lain kali, ane akan cerita kejadian-kejadian horor lainnya Gan dan Sis.
Masih banyak.
Tetap di SFTH ya Gan dan Sis.
Sampai jumpa.

***********






Jumpa kembali Gan dan Sis.
Kali ini ane akan menceritakan tentang poltergeist di rumah ane. Tapi berhubung ini udah larut malam banget, ane tunda dulu ya ceritanya. Nunggu siang aja ane ceritanya. Soalnya terkadang, "mereka" yang ane anggap poltergeist ini suka seolah-olah tahu kalau kita tengah membicarakan dia.

Jadi, tunggu kelanjutan cerita ini ya.
Sabaaaaar....

Ane mulai ya...
Sebelumnya, rumah yang ane tempati itu biasa-biasa aja. Gak pernah ada kejadian apapun juga.
Tapi semenjak anak ane PKL di sebuah hotel di kawasan Sudirman-Thamrin, kondisi rumah ane mulai berubah.

Beberapa bulan anak ane PKl disebuah hotel bintang 5. Kebetulan anak ane waktu itu sekolah di sebuah SMK negeri daerah Pejaten, Jakarta Selatan jurusan Perhotelan. Nah, dari sanalah semuanya bermula.

Selama PKL, anak ane banyak diganggu oleh penghuni tak kasat mata hotel tersebut. Dari pel yang dibanting, lift yang dipermainkan, hingga penampakan mahluk tak kasat mata disana. Dan karena seringnya dia diganggu, dia sampai marah. Hal itu berlanjut sampai dirumah. Dia selalu bercerita soal gangguan-gangguan tersebut. Dan itulah awal mulanya. Tiba-tiba aja aura dirumah mulai berubah. Aura yang tadinya biasa-biasa aja, berubah seperti ada sesuatu yang ikut tinggal dirumah ane. Dan sesuatu itu bukan cuma kami rasakan, tapi seringkali menampakan ujudnya meskipun sekilas. Anehnya, penampakan itu bukan cuma 1 macam.

Yang sering menampakan diri adalah sesosok mahluk hitam besar, dan sesosok mahluk seperti seekor kucing berwarna putih.

Jika sosok yang menyerupai kucing hanya sesekali menampakan diri, berlalu ke dapur, lari kebawah tangga, atau naik tangga, kalau sosok hitam besar ini lebih vulgar.
Dia terkadang seperti bermain petak umpet. Nongol sekilas disisi lemari es, lalu hilang. Kadang memanggil nama anak ane Diva ini. Kadang suka menyahut menyerupai suara anak ane yang paling kecil usia 9 tahun.

Bersambung Ke Post #5
Diubah oleh i.am.legend. 09-10-2021 21:19
knoopy
cheria021
provocator3301
provocator3301 dan 57 lainnya memberi reputasi
56
18.6K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.