Pesawat angkut C-130 Hercules merupakan salah satu pesawat angkut terbaik sepanjang masa, berbagai misi pernah dijalaninya baik misi militer maupun non militer. Pesawat ini mampu lepas landas dan mendarat dari landasan pendek yang buruk, selain itu Hercules juga sempat merasakan lepas landas dan mendarat di kapal induk Amerika. Dibalik prestasi dan kemampuannya, ada satu hal yang belum pernah dilakukan Hercules selama lebih dari 70 tahun pengabdiannya, yakni mendarat di permukaan air.

Dan mungkin saja mimpi untuk melihat Hercules menjadi pesawat amfibi yang bisa mendarat di ari akan segera terwujud. Mengutip artikel TheDrive.comU.S. Air Force Special Operations Command (AFSOC) pada bulan Mei 2021 sedang mempertimbangkan untuk mencari pesawat dengan spesifikasi amfibi, menariknya wacana tersebut akan menjadi prioritas pengadaan pesawat baru. Pesawat tersebut diberi label "MC-130J" yang punya tagline "Amphibious Capability." Program yang digagas oleh AFSOC ini diberi nama "MAC."

Menurut AFSOC C-130 merupakan pesawat yang serbaguna sejak saat pertama kali diperkenalkan, namun ironisnya ia belum bisa mendarat di air. Padahal 71% planet bumi adalah air. Untuk mewujudkan mimpi tersebut AFSOC akan bekerja sama dengan direktorat Perencanaan dan Eksperimen Pengembangan Strategis (AFRL-SDPE) serta Lab Penelitian Angkatan Udara untuk mengembangkan kemampuan amfibi C-130J guna meningkatkan dukungan platform pesawat untuk operasi khusus lintas laut. Untuk misi tersebut pesawat akan dipasangi pelampung khusus guna mendukung pendaratannya di air.

Kemampuan amfibi ini akan memungkinkan Angkatan Udara untuk meningkatkan penempatan dan akses untuk infiltrasi, eksfiltrasi, dan pemulihan personel, serta memberikan peningkatan kemampuan logistik untuk persaingan dan konflik di masa depan. Pengembangan dengan memasang pelampung amfibi yang dapat dilepas untuk MC-130J akan memungkinkan operasi "runway independent", yang akan memperluas jangkauan global dan kemampuan bertahan pesawat dan Komando Udara.

Selain itu dalam rangka operasi lintas laut yang menawarkan zona pendaratan air yang hampir tak terbatas, hal ini tentu akan memberikan fleksibilitas signifikan bagi pergerakan pasukan gabungan. Dengan memanfaatkan kemampuan MAC, pasukan gabungan yang bertugas akan mendapat akses operasional tak terbatas untuk mendistribusikan kekuatannya jika aset yang berada di darat diserang musuh. 





Saat ini sudah ada inisiatif untuk pembuatan prototype dalam lima fase yang diharapkan dapat mengarah pada demonstrasi operasional konsep MAC hanya dalam 17 bulan. Ini adalah garis waktu yang sangat ambisius dengan dibantu oleh perancangan virtual dan konsep rekayasa digital lainnya, yang sedang ramai dibicarakan saat ini di Pentagon dan terutama Angkatan Udara.

Jika program MAC ini sukses, maka pesawat dapat digunakan oleh layanan, sekutu, dan mitra strategis AS pada berbagai platform C-130. Di lain pihak Lockheed Martin akan menjadi pihak yanh diuntungkan, dengan program MAC mereka akan terus bisa mempertahankan garis produksi Hercules. Terlebih lagi bagi negara yang punya wilayah laut yang luas, konsep MC-130J ini tentu sangat menarik untuk dilirik.

Konsep pesawat amfibi dengan platform C-130J Hercules ini tentu sangat menarik untuk diikuti, memilih platform pesawat yang sudah ada dan teruji di berbagai medan merupakan hal yang realistis. Sekarang tinggal bagaimana para desainer dan teknisi dari AFSOC mencoba untuk memodifikasi Hercules agar bisa menjalankan peran barunya sebagai pesawat amfibi. Dengan menggunakan teknologi digital, program untuk mendesain C-130J menjadi varian amfibi kini semakin mudah.

Sungguh menakjubkan untuk berpikir setelah hampir tujuh dekade pengabdian C-130, sebuah pesawat yang telah diadaptasi untuk melakukan begitu banyak misi yang berbeda, pada akhirnya kita mungkin akan melihat kiprah baru Sang Putra Zeus yang dapat beroperasi dari air. Lalu, bagaimana menurut agan ? Apakah program MC-130J ini sudah sesuai dengan kebutuhan militer di era modern ini ? Jangan lupa nanti untuk berkomentar di bawah