si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Argentina Bakal Membeli 12 Jet Tempur JF-17 Thunder
Menurut artikel Merco Press, Argentina dikabarkan bakal membeli 12 unit jet tempur JF-17 Thunder Block III buatan Pakistan. Hal itu dilakukan setelah upaya dalam membeli pesawat FA-50 buatan Korsel pada tahun 2020 lalu dihalang-halangi oleh Inggris karena pesawat ini memakai beberapa komponen buatan Inggris, salah satunya adalah kursi lontar Martin-Baker.

Pemerintah Argentina secara resmi telah memasukkan dana sebesar US$ 664 juta untuk pembelian 12 pesawat tempur JF-17 Block III dari Pakistan dalam rancangan anggaran untuk tahun 2022 yang diajukan ke Parlemen. Kedua negara memiliki hubungan persahabatan untuk sementara waktu, dalam rangka memuluskan penjualan jet tempurnya Pakistan juga telah mendukung Resolusi PBB yang menetapkan bahwa “keberlanjutan keberadaan kolonialisme tidak sesuai dengan cita-cita perdamaian universal yang dipegang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa”, yang memiliki relevansi dengan masalah Kepulauan Falklands.

Angkatan Udara Argentina sedang mengalami krisis pesawat tempur, kini mereka hanya mengandalkan pesawat bermesin turboprop untuk kegiatan patroli dan pengamanan ruang udara negaranya. Meski Argentina juga membeli 5 unit Super Etendard bekas buatan Prancis, namun pesawat itu tidak boleh diterbangkan karena kursi lontarnya adalah buatan Martin-Baker dari Inggris. Embargo senjata dari Inggris membuat Argentina tak punya banyak pilihan untuk mencari jet tempur baru, pada tahun 2015 niat meminang Saab Gripen juga kandas, lantaran pesawat tersebut juga memakai komponen buatan Inggris.

Embargo senjata dari Inggris kepada Argentina akibat konflik antara kedua negara yang dikenal sebagai Perang Falklands, embargo tersebut terbukti efektif untuk menurunkan kekuatan udara Argentina. Dengan begitu pilihan Argentina hanya tinggal pada Rusia, China serta Pakistan. Melihat anggaran yang terbatas membeli pesawat buatan China dan Pakistan adalah hal yang realistis.


Quote:



Bicara soal JF-17 Thunder pasti agan-agan sekalian sudah banyak mengetahui spesifikasi pesawat ini, pesawat tempur multi-peran bermesin tunggal tersebut dikembangkan bersama oleh Pakistan Aeronautical Complex dan Chengdu Aircraft Corporation of China. JF-17 dapat digunakan untuk berbagai peran, termasuk intersepsi, serangan darat, anti-kapal, dan pengintaian udara.

China dan Pakistan membagi dua program pembangunan pesawat, 58% dari badan pesawat JF-17, termasuk badan pesawat depan, sayap, dan penstabil vertikal, diproduksi di Pakistan. Sedangkan 42% sisanya diproduksi di China, dengan perakitan akhir berlangsung di Pakistan. Dirancang sebagai pesawat tempur berbiaya rendah dengan desain airframe semi monocoque yang sederhana dengan biaya produksi murah, namun tidak meninggalkan kapabilitas tempurnya. Untuk memaksimalkan jarak jangkau pesawat, China dan Pakistan sudah menyiapkan probe pengisian bahan bakar di udara.

Bicara soal mesin, JF-17 Thunder menggunakan jenis turbofan Klimov RD-93 buatan Rusia. Mengutip artikel indimiliter.commesin tersebut termasuk handal dalam penggunaan di berbagai kondisi, termasuk di lingkungan berdebu. Namun, mesin ini disebut-sebut terkenal rakus bahan bakar. Seperti mesin-mesin jet buatan Rusia pada umumnya, waktu overhaul RD-93 sangat singkat, yakni antara 500-600 jam, sementara service life RD-93 mencapai 1.800 jam.


Quote:



China juga telah merilis varian lokal dari RD-93 yakni WS-13 buatan Guizhou Aircraft Industry Corporation, namun waktu overhaul WS-13 malah lebih singkat, sekitar 300 jam dan kinerjanya masih jauh di bawah RD-93. Pada akhirnya sampai saat ini JF-17 Thunder menggunakan mesin asal Rusia. Untuk sistem, JF-17 Thunder menggunakan dual operating sytsem, yang membuat JF-17 bisa menggunakan interkoneksi standar NATO Mil-STD 1760 databus. Pesawat ini juga dapat dipasangi jenis senjata buatan Barat dan Timur, sepanjang pengguna mampu membeli senjata yang dimaksud.

Purwarupa JF-17 Thunder terbang perdana pada Agustus 2003, hingga modifikasi dilakukan beberapa kali sampai April 2006. Meski pesawat ini tidak digunakan dalam operasional bersama Angkatan Udara China, namun debut JF-17 Thunder mampu menarik perhatian publik saat tampil dalam ajang Farnborough 2010 di Inggris. Sejak saat itu, China dan Pakistan kompak menawarkan pesawat tempur ini untuk negara-negara yang berminat. 

JF-17 terus dikembangkan hingga saat ini, JF-17 Block III kabarnya bakal menggunakan radar Active Electronically Scanned Array (AESA) dan kecepatan mencapai Mach 2 serta dibuatnya varian kursi tandem untuk fungsi latih. Dengan mesin RD-93 buatan Rusia saat ini JF-17 mampu digeber sampai kecepatan Mach 1.6, daya jelajah maksimum 2.037 km serta ketinggian terbang maksimum 16,916 meter. Pesawat punya 7 cantelan senjata, 3 diantaranya bisa dipasangi tangki bahan bakar eksternal. Sementara payload yang bisa dibawa mencapai 3,7 ton. Untik dimensinya pesawat punya panjang 14.93 meter, lebar sayap 9.48 meter, serta tinggi 4.72 meter.

Jika kesepakatan pembelian itu akhirnya berhasil, itu akan menjadi dorongan besar bagi Angkatan Udara Argentina, yang kehilangan sebagian besar armadanya selama konflik dengan Pasukan Inggris pada tahun 1982. Hal ini juga akan mempromosikan JF-17 sebagai pesawat alternatif yang bisa dibeli selain pesawat produk AS, Eropa dan Rusia. Sejauh ini selain dipakai Pakistan, JF-17 telah digunakan oleh Myanmar dan Nigeria. Dan kini Argentina akan menjadi negara keempat pengguna jet tempur ini.


Quote:



Demikian sedikit informasi yang bisa TS sampaikan pada kesempatan kali ini, tetap semangat dan jaga kesehatan, sampai jumpa emoticon-Angkat Beer





Referensi Tulisan: 1.2.3
Ilustrasi Foto: Mecro Press, AFP.com
Diubah oleh si.matamalaikat 21-09-2021 11:20
MasterSimsbadbironkeyefirst2
eyefirst2 dan 22 lainnya memberi reputasi
23
6.2K
60
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.