Pertama kali dengar brand ini pasti teringat frame petak berwarna merah dengan huruf-huruf putih bertuliskan UNI dan QLO. Brand ini selalu "nemplokin" logonya di mall-mall sekitar kota besar di Indonesia. Perusahaan ritel ini cukup mencuri animo pecinta fashion casual, unisex, catchydan kekinian.
Kota Ube di Prefektur Yamaguchi, tempat lahirnya UNIQLO, selain terkenal dengan bandaranya yang memiliki koleksi Bunga Mawar (hingga 140 varietas), malah terkenal sebagai kota industri kimia, beton dan baja. Hal tersebut berbeda jauh dengan line business-nya perusahaan yang didirikan oleh Tadashi Yanai ini.
Bermula di Bulan Maret 1949, sebuah perusahaan bisnis Jepang bernama Ogori Shoji, membuka sebuah toko penjualan pakaian laki-laki "Men's Shop OS". Perusahaan ini terus berkembang namun terbatas hanya pada pakaian pria saja.
Pada Tahun 1984, perusahaan ingin melebarkan objek produk supaya tidak hanya fokus kepada "Men" atau pakaian pria saja. Tujuannya adalah menciptakan pakaian unisex (available for any gender) yang akan menarik minat dari wanita juga.
Sedikit membahas sejarah. Pakaian unisex pertama kali diperkenalkan oleh desainer seperti Pierre Cardin dan Rudi Gernreich pada Tahun 1960-an. Produk pertama mereka adalah legging (jenis celana yang sangat pas/ketat dan elastis), yang mana pada umumnya agan dan sista pakai ketika berolahraga.
Nah, kembali ke Tahun 1984, dimana para desainer dan produsen telah mengedepankan produk unisex, perusahaan ritel yang menjadi sponsor Petenis Dunia Roger Federer ini pun bersiap untuk mengubah image dengan cara rebranding nama toko mereka. Nama tokonya adalah "UNIQUE CLOTHING WAREHOUSE".
Lanjut ke Tahun 1988, perusahaan mendaftarkan merek mereka menjadi "UNI-CLO" sebagai singkatan dari unique clothing yang artinya pakaian unik. Tapi dalam proses pendaftaran merek di Hong Kong ini, terjadi hal dimana Tadashi Yanai harus merubah nama toko mereka di seantero Jepang.
Pada proses pendaftaran ini, seorang staf pendaftaran merek melakukan kesalahan administrasi yaitu salah membaca nama merek, dimana huruf "C" berubah menjadi huruf "Q". Maka lahirlah brand "UNIQLO" yang diakui tercipta secara tidak sengaja.
Kini, UNIQLO berhasil menjual produk mereka dengan menyematkan keunikan merek dan logonya di berbagai negara hingga masuk ke Indonesia pada Tahun 2013.
Itulah sejarah singkat dari merek yang dialek Jepang-nya berbunyi "yunikuro". Semoga menambah bahan cerita untuk disampaikan ketika melihat logo UNIQLO dimanapun.
Sumber Referensi :
Bermula di Bulan Maret 1949, sebuah perusahaan bisnis Jepang bernama Ogori Shoji, membuka sebuah toko penjualan pakaian laki-laki "Men's Shop OS". Perusahaan ini terus berkembang namun terbatas hanya pada pakaian pria saja.
Pada Tahun 1984, perusahaan ingin melebarkan objek produk supaya tidak hanya fokus kepada "Men" atau pakaian pria saja. Tujuannya adalah menciptakan pakaian unisex (available for any gender) yang akan menarik minat dari wanita juga.
Sedikit membahas sejarah. Pakaian unisex pertama kali diperkenalkan oleh desainer seperti Pierre Cardin dan Rudi Gernreich pada Tahun 1960-an. Produk pertama mereka adalah legging (jenis celana yang sangat pas/ketat dan elastis), yang mana pada umumnya agan dan sista pakai ketika berolahraga.
Nah, kembali ke Tahun 1984, dimana para desainer dan produsen telah mengedepankan produk unisex, perusahaan ritel yang menjadi sponsor Petenis Dunia Roger Federer ini pun bersiap untuk mengubah image dengan cara rebranding nama toko mereka. Nama tokonya adalah "UNIQUE CLOTHING WAREHOUSE".
Lanjut ke Tahun 1988, perusahaan mendaftarkan merek mereka menjadi "UNI-CLO" sebagai singkatan dari unique clothing yang artinya pakaian unik. Tapi dalam proses pendaftaran merek di Hong Kong ini, terjadi hal dimana Tadashi Yanai harus merubah nama toko mereka di seantero Jepang.
Pada proses pendaftaran ini, seorang staf pendaftaran merek melakukan kesalahan administrasi yaitu salah membaca nama merek, dimana huruf "C" berubah menjadi huruf "Q". Maka lahirlah brand "UNIQLO" yang diakui tercipta secara tidak sengaja.
Kini, UNIQLO berhasil menjual produk mereka dengan menyematkan keunikan merek dan logonya di berbagai negara hingga masuk ke Indonesia pada Tahun 2013.
Itulah sejarah singkat dari merek yang dialek Jepang-nya berbunyi "yunikuro". Semoga menambah bahan cerita untuk disampaikan ketika melihat logo UNIQLO dimanapun.
Terima Kasih.
Sumber Referensi :
spoiler
ane ada punya jacket uniqlo keknya emang model unisex gitu soalnya ada tempat untuk ikat pinggang kecil di sekitar bagian pinggulnya
