Bishounen, Lelaki "Cantik" yang Menawan dari Jepang

Beranda

...

Anime & Manga Haven
Bishounen, Lelaki "Cantik" yang Menawan dari Jepang

gilbertagung

13-09-2021 17:00

Bishounen, Lelaki "Cantik" yang Menawan dari Jepang

Anda mungkin sering melihat karakter remaja laki-laki berwajah “cantik” dan terlihat agak “feminim” di anime atau manga. Tipe karakter seperti ini disebut bishounendan memiliki akar sejarah di Jepang dan Asia Timur. Penggambaran modernnya dimulai dari sebuah film Italia-Prancis tahun 1971. Bagaimanakah kisahnya?

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Asal Kata

Yoshitsune, bishounen era klasik Jepang.

Bishounen berasal dari sebuah puisi era Dinasti Tang karya Wu Fu berjudul 飲中八仙 (Delapan Makhluk Abadi dalam Secangkir Anggur). Bishounen berasal dari dua kata : bi (cantik), dan shounen (pemuda). Secara harfiah, ini berarti "pemuda cantik".

Konsep ini telah eksis sejak era klasik di Jepang, Korea, dan Tiongkok. Di Korea, salah satu perwujudannya adalah hwarang, pasukan khusus era Silia yang terkenal gemar berdandan dan memakai wewangian dupa.

Kemunculan kelompok kabuki (teater tradisional Jepang) beranggotakan pria sepenuhnya pada abad ke-17 memunculkan karakter wanita yang diperankan oleh pria.

Penggambaran Modern

Karakter Tadzio yang diperankan oleh Bjorn Andrésen ini konon merupakan inspirasi dari rupa bishounen modern yang kita lihat saat ini.

Penggambaran modern dari sosok seorang bishounen konon terinspirasi dari karakter Tadzio, yang diperankan oleh aktor asal Swedia, Bjorn Andrésen, dalam film Death in Venice yang ditayangkan pada 1971. Dalam film adaptasi novel berjudul sama karya Thomas Mann tahun 1912 tersebut, Tadzio digambarkan sebagai sosok bocah laki-laki berparas feminim nan rupawan.

Film ini mendapat sambutan hangat ketika ditayangkan di Jepang. Sosok Tadzio menginsipirasi beberapa mangaka, salah satunya Takemiya Keiko, anggota Year 24 Group (kelompok mangaka
kelahiran sekitar tahun 1949 atau Showa ke-24 yang mempelopori perkembangan modern dari
genre manga shoujo pada awal 1970-an), dalam menciptakan karakter remaja laki-laki bertampang feminim.

Andrésen sendiri sempat merasakan ketenaran di Jepang karena film ini. Ia menjadi idola asing pertama di sana, merekam lagu pop, dan membintangi beberapa iklan. Ia dielu-elukan oleh fansnya di Jepang.

Namun, ia sempat merasa tidak nyaman karena ketenarannya membuatnya disangka sebagai seorang gay dan ia sempat dipaksa mengunjungi sebuah bar gay dan menarik perhatian beberapa pria dewasa. Ia pun menyangkal rumor jika ia seorang gay.

Anda mungkin mengenal kakek dari film Midsommar berikut.

Ini adalah orang yang sama yang menjadi inspirasi karakter bishounen modern, 50 tahun lalu.

Bishounen di Anime dan Manga

Karakter bishounen dari serial Uta no Prince-sama.

Shounen umumnya merujuk pada karakter remaja lelaki berusia antara 12-17 tahun atau sedang menempuh pendidikan di sekolah menengah. Kelompoknya usianya berada di atas shouta dan di bawah seinen. Bishounen juga merujuk pada karakter seperti ini, hanya saja berpenampilan feminim.
Karakter ini umum dijumpai dalam manga bergenre shoujo. Bishounen juga dapat berupa pria dewasa.

Bishounen memiliki paras feminim namun justru memikat bagi wanita karena auranya yang memesona.

Bishounen umum pula dijumpai dalam anime bergenre reverse harem atau otome game.

Di luar dunia animanga, bishounen menjadi sosok yang erat kaitannya dengan bintang rock glam, aktor-model, dan boyband. Bishounen menjadi populer semenjak munculnya band glam rock Jepang pada 1970-an.

Di luar Jepang, sosok serupa bishounen banyak dijumpai dalam personil boyband K-Pop.